Shadow Ruin (Panties Dungeon) 2

Itu tidak seperti aku ingin mencurinya sejak awal.
Tentu saja, celana dalam adalah barang tertinggi tidak kurang dari jenis permata apa pun, Terlebih lagi jika itu berasal dari elf yang cantik maka tidak bosa dihindari jika aku tidak keberatan membayar sejumlah besar uang untuk mendapatkannya.
Namun, itu tidak berarti bahwa para gentelment ingin menjadi penjahat. Kami lebih suka membenci para penjahat yang akan melakukan hal seperti itu.
Eroge dan kenyataan adalah dua hal yang berbeda. Itu sebabnya aku bilang YA ke Jangan Sentuh Loli aku bilang ya untuk Eroge Loli (18 Tahun +) dan Ya (sinar dewai (TLN: Sensornya contohnya kabut, sinar cahaya)). 
Aku telah melihat orang menggunakan alasan seperti itu dan diperlakukan seperti orang cabul jadi tentu saja, aku tidak akan mengatakan hal seperti itu, aku hanya melewatkan waktu untuk mengembalikannya.
Tapi tidak jelas bagaimana perasaan Nanami tentang ini.
Setelah itu, karena permohonan yang kuat dari bagianku, Nanami setuju bahwa kami harus segera kembali. Dalam perjalanan kembali, aku merasakan ketidaknyamanan di antara kakiku setiap kali aku melangkah. 
Aku segera mengenakan celana dalam ketika kami kembali ke rumah dan memikirkan siapa yang harus kubawa ke dungeon kali ini.
Secara pribadi, aku ingin membawa Ludi, Claris-san, dan Mizumori-senpai. Karena mereka akrab satu sama lain, mereka tahu gerakan masing-masing yang membuatnya lebih mudah untuk bekerja sama.
Namun, masalah terpenting dungeon ini adalah pengaturan ero idiot itu.
Apa yang harus kami lakukan dengan celana dalam itu? Ini mungkin saat yang paling sulit dalam hidupku.
Kalau begitu, adakah ada orang yang kukenal yang bersedia memberiku celana dalam mereka? Berpikir tentang itu, satu-satunya yang akan menawarkan celana dalamnya secara pasti di party adalah Nanami. Karena teknis hubungan kami, dia pasti akan membantuku. Masalahnya ada pada anggota lain.
Akankah Ludi dan senpai menawarkannya? Jika hanya celana dalam maka ada opsi untuk mendapatkannya dari pengutang(Luijya) -sensei yang seharusnya memberikannya kepadaku jika aku memerintahkannya.
Namun, jika aku mengatakan [Tolong beri aku celana dalam bekasmu.], Itu akan membuatku menjadi seperti penagih utang, situasi itu langsung keluar dari Eroge.
Tentu saja, jika ini adalah game aku bisa mencobanya tetapi aku tidak ingin melakukan hal yang menyedihkan kepadanya dalam kehidupan nyata. Jika aku tidak punya pilihan lagi, aku masih punya pilihan untuk menundukan kepala dan memohon kepadanya.
Kalau dipikir-pikir, kadang-kadang kau bisa mendapatkan celana dalam dari Ero Magazine kan? Bisakah aku menggunakannya? Bahkan ada majalah eroge tertentu yang memasukkan celana beraroma sebagai bonus.
Tidak, sepertinya akan terbakar lagi.
“Hei, Nanami. Bagaimana aku harus melakukannya? Haruskah dengan melakukan dogeza?”
"... Pertama, yang terbaik adalah mengkonfirmasi jadwal semua orang terlebih dahulu kemudian mengundang mereka, baru dogeza setelah itu."
"Jadi itu tetap harus dilakukan, huh......."
Sepertinya aku melakukan dogeza sudah diatur di atas batu.
TLN : set in stone = diatur di atas batu maksudnya sudah ditetapkan... artinya sama dengan diketuk palu.
Aku segera mengambil Traveler Tsukuyomi dan mengirim pesan ke beberapa orang.
————
Orang-orang yang berkumpul adalah, Mizumori-senpai, Ludi, Nanami, dan Nee-san sementara Claris-san, Marino-san, dan Luijya-sensei tidak bisa datang karena mereka sibuk. Sebaliknya, aku bisa mengerti bahwa Marino-san dan Luijya-sensei sibuk dengan pekerjaan tetapi bagaimana bisa Nee-san ada di sini?…………… Apakah ini benar-benar baik-baik saja?
Aku membawa semua orang ke tiga patung. Setelah itu, aku segera menggosok dahiku ke tanah dan meminta celana dalam mereka.
Aku berpikir untuk memberi tahu mereka melalui surat, tetapi aku tidak bisa mengatakannya. Aku tidak bisa mengatakannya.
Baru setelah kami tiba di tempat ini jantungku sudah siap. [Karena kami sudah ada di sini, aku akan menawarkan milikku walaupun kedengarannya sulit dipercaya.] Aku harap situasinya akan berubah seperti itu.
Permintaanku terdengar seperti pengakuan dan alasan pada saat bersamaan. 
Kisah itu mencapai klimaksnya. Aku akan memberikan segalanya untuk meminta celana dalam mereka tetapi aku merasakan tangan menyentuh pundakku.
"Angkat kepalamu, Takioto."
Orang yang menawarkanku kata yang baik seperti itu adalah Senpai. Ludi menatapku dengan wajah yang sulit sementara Nee-san menatapku dengan ekspresi seperti biasanya dan berjalan ke patung-patung gadis perang. Aku tidak tahu apa yang dipikirkan Nanami tetapi dia berdiri tepat di sebelahku.
TLN : Lupa bilang sebelumnya..... Gadis perang bahasa inggrisnya Maiden War. gw terjemahin aja ke bhs indo biar lebih mudah dipahami
Senpai menawariku tangannya dan membantuku berdiri.
Lalu dia menunjukkan senyum ceria sambil sedikit memerah.
"Aku mungkin tidak lama kenal Takioto tapi aku tahu bahwa kau bukan seseorang yang akan berbohong tentang hal seperti itu... itu sebabnya."
Senpai pasti malu, biasanya dia akan menatapku tepat di mata, tetapi hari ini dia gelisah dan menghindari kontak mata.
“Se, Senpai…..”
Senpai membuka mulutnya sedikit seperti dia mencoba mengatakan sesuatu tetapi dia akhirnya tidak mengatakan apa-apa dan bahkan telinganya memerah sekarang. Kemudian dia bermain dengan helai rambutnya yang longgar. Setelah itu, dia mulai berbicara tetapi itu adalah suara yang aku tidak pernah bayangkan akan mendengarnya dari senpai. 
"Itu sebabnya Umm... itu sedikit memalukan, tetapi jika tidak apa-apa menggunakan sesuatu yang tidak enak dipandang sebagai milikku maka...... t, tolong gunakan itu."
Kemudian senpai berkata [Jangan melihat] dan berbalik untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah. Tapi karena telinganya merah seperti tomat, dia tidak bisa menyembunyikannya.
Sekarang, jika sudah waktunya untuk mengatakan BAIKLAH maka tidak apa-apa untuk mengatakan BAIKLAH, kan? Aku dengan ini menyatakan kelahiran YYY. Mari kita buat YYY berdiri untuk Yukine Yabai Yukine. Karena senpai adalah sesuatu seperti dewa, namanya bisa berarti Yukine Yabai God, Kanji terlihat bagus bagiku. Ya Ya, Yukine juga terdengar bagus. Tampaknya mudah digunakan jika kita berencana untuk memperluasnya ke luar negeri.
(TLN: Nama fanclub ini akan menjadi kematianku.)
"Takioto."
Ketika aku berpikir tentang bagaimana membagikan Fanclub kepada dunia, Ludi menatapku sementara dia tampak seperti telah mengambil keputusan.
“Aku juga tidak berpikir kalau Kousuke akan membuat lelucon aneh di saat seperti ini. Karena itu memalukan tapi........ kau tau..."
“Aku, aku selalu dibantu oleh Kousuke. Aku ingin menjadi kekuatanmu, aku ingin membantumu. Mulai sekarang, jika sesuatu terjadi, aku ingin kamu berkonsultasi denganku. Seperti saat ini."
Mengatakan demikian, Ludi mengalihkan pandangan dariku.
"Un, ini sedikit memalukan... Tapi jika itu untuk Kousuke maka, sesuatu seperti celana dalam... aku akan memberimu sebanyak yang kau inginkan."
Ludi menurunkan wajahnya begitu dia mengatakan semua yang ingin dia katakan. Kemudian Ludi membalikkan punggungnya ke arahku juga.
Aku sangat senang. Jujur saja, aku pikir dia akan memarahiku dengan keras. Bahkan jika kami dekat, jika aku menyuruh seseorang untuk melepaskan celana dalam mereka maka aku tidak keberatan dipukuli sampai mati.
“…… ..Terima kasih, Ludi.”
"Un." 
Dia menjawab dengan suara kecil sementara punggungnya masih menghadap ke arahku.
"Kousuke."
Kali ini adalah Nee-san.
"Iya?"
Dia menyerahkan sesuatu kepadaku, aku membuka selembar kain untuk menentukan apa itu.
Ini adalah kain merah muda yang dihiasi dengan tali hitam, kain yang melindungi bagian terpenting. Selain itu, bagian pantat sangat tipis sehingga aku bisa melihat tanganku melalui kain. Jika dia memakainya maka aku mungkin bisa melihatnya.
Ini celana dalam merah muda-hitam.
…………… !?
Aku mengerti bahwa aku benar-benar bersemangat sekarang. Sudah waktunya untuk menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri.
Ini cadangannya yang dia bawa ke sini untuk ganti benar? Dia hanya menyerahkannya agar aku mengkonfirmasikannya kan? Lihat, penting untuk meminta seorang ahli mengkonfirmasi bahwa itu dapat digunakan bukan?
Nn, tunggu sebentar. Bahkan jika kau ingin mengkonfirmasi, tidak perlu menyerahkannya kepadaku kan? Apakah ada kebutuhan bagiku untuk melihatnya sejak awal? Apakah dia mengira aku ahli? Eh?
Jangan bilang, dia sudah melepasnya? Tidak, tidak ada cukup waktu untuk itu bukan? Tapi aku bisa merasakan kehangatan dari celana ini, aku ingin berpikir bahwa itu hanya imajinasiku saja. Ummmm.
“N, Nee-san. In, ini benar? Cadangan yang akan kau gunakan untuk berganti kan…… ”
“Entah bagaimana rasanya agak berangin. Ini segar. "
“KAU SERIUS MELEPASKANNYA! LANGSUNG LETAKAN SAJA KE ALTARNYA !! ”