I Became the Strongest – Chapter 31
Soul Eater
Aku meninggalkan area reruntuhan dan melanjutkan untuk pergi ke permukaan.
[Soul Eater, ya ...]
Dark Hero yang disebut terkuat.
Monster yang bahkan orang itu tidak bisa kalahkan.
Yah, aku tidak yakin apakah itu benar-benar monster, tapi ...
Dark Hero mati di area reruntuhan.
Ketika dia menemukan Soul Eater dan terluka olehnya, dia melarikan diri ke ruangan itu,
dan di sana, dia menarik napas terakhirnya.
Apakah situasinya seperti itu?
Soul Eater.
Aku hanya bisa membayangkan bagaimana monster yang memiliki nama seperti itu menjadi monster yang benar-benar berbahaya.
Apakah mungkin untuk keluar dari tempat ini tanpa menjumpainya?
Monster yang bahkan orang itu tidak bisa kalahkan.
Yah, aku tidak yakin apakah itu benar-benar monster, tapi ...
Dark Hero mati di area reruntuhan.
Ketika dia menemukan Soul Eater dan terluka olehnya, dia melarikan diri ke ruangan itu,
dan di sana, dia menarik napas terakhirnya.
Apakah situasinya seperti itu?
Soul Eater.
Aku hanya bisa membayangkan bagaimana monster yang memiliki nama seperti itu menjadi monster yang benar-benar berbahaya.
Apakah mungkin untuk keluar dari tempat ini tanpa menjumpainya?
[Jika itu mungkin, Dark Hero akan melakukannya ...]
Dia pernah disebut Great Sage.
Dengan gelar seperti itu, dia pasti lebih pintar dariku.
Jadi, aku berpikir bahwa menghadapi monster seperti itu tidak akan terhindarkan.
Aku melihat kebawah kearah tanganku sendiri.
Dengan gelar seperti itu, dia pasti lebih pintar dariku.
Jadi, aku berpikir bahwa menghadapi monster seperti itu tidak akan terhindarkan.
Aku melihat kebawah kearah tanganku sendiri.
[Kuharap aku masih bisa mengalahkannya dengan Abnormal State Skill-ku.]
Jika ia memiliki sesuatu seperti resistensi terhadap sihir ...
Jika skillku tidak bisa menembus perlawanannya ... Aku tidak mungkin berharap bisa mengalahkannya tanpa efek dari skillku.
Aku khawatir skillku tidak akan bekerja, begitu juga saat aku menggunakannya untuk melawan sang dewi.
Apakah ini benar-benar hanya pada dewi itu bahwa skill abnormal state ku tidak akan berhasil?
Aku khawatir skillku tidak akan bekerja, begitu juga saat aku menggunakannya untuk melawan sang dewi.
Apakah ini benar-benar hanya pada dewi itu bahwa skill abnormal state ku tidak akan berhasil?
Aku akan bertarung melawan monster yang mendorong orang terkuat kekematiannya,
Soul Eater.
Namun di sisi lain, jika skillku akan bekerja melawan monster semacam itu, aku akan sangat percaya diri dengan skillku.
Sebab skillku adalah sesuatu yang bisa mengalahkan monster yang telah membunuh orang terkuat.
Soul Eater.
Namun di sisi lain, jika skillku akan bekerja melawan monster semacam itu, aku akan sangat percaya diri dengan skillku.
Sebab skillku adalah sesuatu yang bisa mengalahkan monster yang telah membunuh orang terkuat.
[……….]
Pertempuran ini bisa menjadi tonggak penting bagi masa depanku.
Tonggak penting ini akan menunjukkan apa yang bisa dilakukan oleh skill abnormal stateku pada "level" ini.
v
Levelku naik dua kali.
Aku belum menemukan monster apa pun.
Bagian yang kulintasi terbuat dari batu.
Bagian ini sepertinya tidak dibuat secara alami.
Seolah-olah ini adalah bagian buatan.
Jika kau mengatakannya dengan cara lain, bagian ini mungkin dibuat oleh tangan manusia ketika peradaban ada di sini.
Aku akhirnya bisa melihat tangga yang menghubungkan antara dua area.
Meskipun reruntuhan ini sudah dibangun sejak lama, aku masih bisa melihat sisa-sisa kehidupan manusia di sini.
Sejak awal, tempat ini awalnya tidak dibuat dengan tujuan menjadi sesuatu seperti area pembuangan.
Aku belum menemukan monster apa pun.
Bagian yang kulintasi terbuat dari batu.
Bagian ini sepertinya tidak dibuat secara alami.
Seolah-olah ini adalah bagian buatan.
Jika kau mengatakannya dengan cara lain, bagian ini mungkin dibuat oleh tangan manusia ketika peradaban ada di sini.
Aku akhirnya bisa melihat tangga yang menghubungkan antara dua area.
Meskipun reruntuhan ini sudah dibangun sejak lama, aku masih bisa melihat sisa-sisa kehidupan manusia di sini.
Sejak awal, tempat ini awalnya tidak dibuat dengan tujuan menjadi sesuatu seperti area pembuangan.
[Aku merasa reruntuhan ini disebut reruntuhan pembuangan, bukan hanya karena itu entah bagaimana dinamai seperti itu, tetapi untuk beberapa peristiwa kelam di masa lalu yang terjadi pada tempat ini ...]
Aku mengistirahatkan punggungku di balik dinding sebelum aku maju.
Aku hanya menundukkan kepalaku agar aku bisa mengawasi sekeliling.
Ini adalah ruang yang cukup terbuka.
Daerah ini tidak sepenuhnya dipenuhi dengan kegelapan.
Ini halus, tapi dindingnya sedikit bersinar.
Apakah bahan baku yang digunakan di dinding ini bereaksi terhadap energi sihir dari mereka yang berjalan di sini?
Ngomong-ngomong, sepertinya aku tidak akan membutuhkan tas kulitku untuk menerangi tempat itu.
Seluruh area dikelilingi oleh bangunan yang dapat dikatakan bahwa mereka benar-benar adalah sesuatu yang dapat ditemukan di reruntuhan.
Ada tembok lumpur yang didirikan di tanah kosong.
Beberapa dinding buatan sudah jatuh di lantai.
Ini seperti aku melihat tempat pemandangan setelah terkena gempa kecil.
Aku hanya menundukkan kepalaku agar aku bisa mengawasi sekeliling.
Ini adalah ruang yang cukup terbuka.
Daerah ini tidak sepenuhnya dipenuhi dengan kegelapan.
Ini halus, tapi dindingnya sedikit bersinar.
Apakah bahan baku yang digunakan di dinding ini bereaksi terhadap energi sihir dari mereka yang berjalan di sini?
Ngomong-ngomong, sepertinya aku tidak akan membutuhkan tas kulitku untuk menerangi tempat itu.
Seluruh area dikelilingi oleh bangunan yang dapat dikatakan bahwa mereka benar-benar adalah sesuatu yang dapat ditemukan di reruntuhan.
Ada tembok lumpur yang didirikan di tanah kosong.
Beberapa dinding buatan sudah jatuh di lantai.
Ini seperti aku melihat tempat pemandangan setelah terkena gempa kecil.
Dan ada juga hal-hal yang berserakan - tulang manusia.
Menghitung kerangka individual yang kulihat, seharusnya ada sekitar 4 orang yang mati di sini.
Sudah ada, setidaknya 4 orang buangan yang telah mencapai tempat ini di masa lalu.
Tidak— itu akan menjadi 5 orang jika Dark Hero dimasukkan dalam hitungan.
Apakah keempatnya ini adalah sahabatnya Dark Hero?
Atau apakah orang-orang ini mencoba memanjat reruntuhan ini secara terpisah?
Jika kau memiliki kemampuan bertarung untuk bertahan hidup di tempat ini dan makanan yang dibutuhkan agar kau dapat bertahan hidup, kau kemudian dapat meninggalkan tempat ini.
Dalam kasusku, aku benar-benar mengandalkan skillku untuk bertarung tapi ...
Yah, jika kau memiliki sihir yang mudah, itu mungkin untuk melarikan diri dari monster tanpa harus melawan mereka.
Meskipun aku mengatakan itu,
Sudah ada, setidaknya 4 orang buangan yang telah mencapai tempat ini di masa lalu.
Tidak— itu akan menjadi 5 orang jika Dark Hero dimasukkan dalam hitungan.
Apakah keempatnya ini adalah sahabatnya Dark Hero?
Atau apakah orang-orang ini mencoba memanjat reruntuhan ini secara terpisah?
Jika kau memiliki kemampuan bertarung untuk bertahan hidup di tempat ini dan makanan yang dibutuhkan agar kau dapat bertahan hidup, kau kemudian dapat meninggalkan tempat ini.
Dalam kasusku, aku benar-benar mengandalkan skillku untuk bertarung tapi ...
Yah, jika kau memiliki sihir yang mudah, itu mungkin untuk melarikan diri dari monster tanpa harus melawan mereka.
Meskipun aku mengatakan itu,
[………]
Aku harus berhenti memikirkan pikiran yang tidak perlu.
Aku akhirnya bisa naik ke reruntuhan dan sampai di sini.
Aku akhirnya bisa naik ke reruntuhan dan sampai di sini.
Aku menyingkirkan pikiran-pikiran ini dari kepalaku.
Ini bukan situasi di mana aku punya waktu untuk memikirkan pikiran sentimental.
Aku terus mengamati sekelilingku.
Di belakang gedung-gedung itu, aku akhirnya bisa melihat tangga yang mengarah ke daerah atas.
Aku bahkan bisa melihat semacam ... pintu besar di ujung tangga.
Apakah pintu itu akhirnya terhubung ke tanah di luar?
Tapi, itu berarti—
Ini bukan situasi di mana aku punya waktu untuk memikirkan pikiran sentimental.
Aku terus mengamati sekelilingku.
Di belakang gedung-gedung itu, aku akhirnya bisa melihat tangga yang mengarah ke daerah atas.
Aku bahkan bisa melihat semacam ... pintu besar di ujung tangga.
Apakah pintu itu akhirnya terhubung ke tanah di luar?
Tapi, itu berarti—
- hal yang dipringati kepadaku seharusnya ada di sini.
Soul Eater.
Soul Eater.
Meski aku mengatakan itu— di mana sih itu?
Apakah tubuhnya terbuat dari roh, karena kau tidak bisa makan roh jika kau tidak bisa menyentuhnya.
Bahkan setelah aku melihat-lihat tempat itu, aku masih tidak bisa melihat jejak monster itu.
Aku mengangkat kepalaku sedikit lebih jauh sehingga aku bisa melihat lebih banyak tempat.
Apakah tubuhnya terbuat dari roh, karena kau tidak bisa makan roh jika kau tidak bisa menyentuhnya.
Bahkan setelah aku melihat-lihat tempat itu, aku masih tidak bisa melihat jejak monster itu.
Aku mengangkat kepalaku sedikit lebih jauh sehingga aku bisa melihat lebih banyak tempat.
Jika monster itu muncul di suatu tempat, itu akan berada di sekitar tempat itu.
Tampaknya ada area lain di belakang.
Dari tempat persembunyianku, aku bahkan tidak bisa melihat tempat itu sekilas.
Aku meletakkan tas kulit bercahayaku di tanah di bagian tempatku berasal.
Setelah meletakkannya, aku pergi melalui lorong lagi dan kembali ke tempat persembunyianku.
Aku mulai berjalan perlahan di sepanjang dinding agar aku tidak diperhatikan oleh monster itu.
Aku dapat tiba di area berikutnya dengan tidak membawa apa-apa.
Aku akan mencoba mengintip ke arah tempat itu tanpa membuat lokasiku ketahuan.
Dari tempat persembunyianku, aku bahkan tidak bisa melihat tempat itu sekilas.
Aku meletakkan tas kulit bercahayaku di tanah di bagian tempatku berasal.
Setelah meletakkannya, aku pergi melalui lorong lagi dan kembali ke tempat persembunyianku.
Aku mulai berjalan perlahan di sepanjang dinding agar aku tidak diperhatikan oleh monster itu.
Aku dapat tiba di area berikutnya dengan tidak membawa apa-apa.
Aku akan mencoba mengintip ke arah tempat itu tanpa membuat lokasiku ketahuan.
Sangat sepi di sini ...
Perlahan-lahan meraih kepalaku, aku akan mengintip dari dinding dimana aku bersembunyi.
Mari kita lihat apa di area ini yang—
Mari kita lihat apa di area ini yang—
[!]
Apa-apaan itu?
Apakah itu wajah?
Itu seperti itu— wajah Buddha atau Perawan Maria.
Itu adalah hal pertama yang muncul di benakku ketika aku melihat itu.
Wajah patung batu humongous terkubur di dinding tanah.
Sesuatu yang terlihat seperti permata emas dimasukkan di dahi patung itu ...
Aku berbalik dan melihat ke pintu.
Lebih khusus lagi, di tengah pintu tertutup di ujung tangga.
Bentuk lekukan itu anehnya mirip dengan permata ...
Aku sekali lagi melihat ke arah patung batu itu supaya aku bisa memastikannya.
Aku paham.
Jadi, aku harus memasukkan batu dari dahi patung batu itu ke pintu agar aku bisa membukanya?
Apakah itu wajah?
Itu seperti itu— wajah Buddha atau Perawan Maria.
Itu adalah hal pertama yang muncul di benakku ketika aku melihat itu.
Wajah patung batu humongous terkubur di dinding tanah.
Sesuatu yang terlihat seperti permata emas dimasukkan di dahi patung itu ...
Aku berbalik dan melihat ke pintu.
Lebih khusus lagi, di tengah pintu tertutup di ujung tangga.
Bentuk lekukan itu anehnya mirip dengan permata ...
Aku sekali lagi melihat ke arah patung batu itu supaya aku bisa memastikannya.
Aku paham.
Jadi, aku harus memasukkan batu dari dahi patung batu itu ke pintu agar aku bisa membukanya?
[……… ..]
Aku menghela nafas kecil.
Lebih seperti ... bukankah aku sudah menemukannya?
Tidak peduli bagaimana aku memikirkannya, hal itu — Sudah jelas Soul Eater
Aku bertaruh bahwa jika aku mendapatkan permata itu, itu akan mulai bergerak.
Itu benar-benar akan bergerak.
Tidak mungkin itu tidak akan bergerak.
Aku menarik tubuhku keluar dari tempat persembunyianku sebentar.
Sehingga aku bisa merentangkan tanganku dan menargetkannya.
Aku mengarahkan tanganku ke wajah batu.
Lebih seperti ... bukankah aku sudah menemukannya?
Tidak peduli bagaimana aku memikirkannya, hal itu — Sudah jelas Soul Eater
Aku bertaruh bahwa jika aku mendapatkan permata itu, itu akan mulai bergerak.
Itu benar-benar akan bergerak.
Tidak mungkin itu tidak akan bergerak.
Aku menarik tubuhku keluar dari tempat persembunyianku sebentar.
Sehingga aku bisa merentangkan tanganku dan menargetkannya.
Aku mengarahkan tanganku ke wajah batu.
[<Para–]
Bishhhuuunnn !!!
[-Off!? ... Ngghh, —graahh!?]
Aku bersembunyi kembali ke jalan secara refleks.
[Kuuaahh!? Aaahhh–!?]
Drip… drop…
Beberapa tetes darahku terasa jatuh ke tanah.
[—Fuu, itu sakit ... Si*lan ...]
Tiba-tiba aku merasakan firasat buruk dan menarik tanganku secara refleks.
Jika aku sedikit terlambat,
Jika aku sedikit terlambat,
Mungkin saja aku akan kehilangan tanganku sampai ke sikuku.
Aku memeriksa tempatku berdarah.
... Oke, ini seharusnya baik-baik saja.
Aku hanya kehilangan sedikit kukuku dan beberapa daging di sekitarnya.
Rasa sakit yang kurasakan saat ini hanya dari rasa sakit karena kukuku yang terkelupas.
Itu hanya raspberry, aku bisa mengabaikannya.
Aku sudah mengalami rasa sakit karena kukuku dicabut oleh orang tuaku.
Lagipula, aku sudah lama mengenal rasa sakit.
Aku mengambil kain yang sudah kusiapkan di saku dan dengan cepat mengikatnya di jari-jariku.
... Oke, ini seharusnya baik-baik saja.
Aku hanya kehilangan sedikit kukuku dan beberapa daging di sekitarnya.
Rasa sakit yang kurasakan saat ini hanya dari rasa sakit karena kukuku yang terkelupas.
Itu hanya raspberry, aku bisa mengabaikannya.
Aku sudah mengalami rasa sakit karena kukuku dicabut oleh orang tuaku.
Lagipula, aku sudah lama mengenal rasa sakit.
Aku mengambil kain yang sudah kusiapkan di saku dan dengan cepat mengikatnya di jari-jariku.
Kyu ~
Nah— serangan apa itu tadi?
Itu seperti skill unik Kirihara.
Itu adalah serangan seperti beam yang sama.
Aku pikir aku telah melihat dinding tanah bercahaya sejenak.
Dan kemudian, aku tiba-tiba ditembak oleh beam itu.
Itu semua terjadi hanya dalam beberapa saat.
Seolah-olah itu secepat kecepatan cahaya.
Itu sudah menembakiku sebelum aku bahkan bisa dengan benar meneriakkan skillku.
Aku bahkan tidak bisa menyebutkan skillku.
Itu seperti skill unik Kirihara.
Itu adalah serangan seperti beam yang sama.
Aku pikir aku telah melihat dinding tanah bercahaya sejenak.
Dan kemudian, aku tiba-tiba ditembak oleh beam itu.
Itu semua terjadi hanya dalam beberapa saat.
Seolah-olah itu secepat kecepatan cahaya.
Itu sudah menembakiku sebelum aku bahkan bisa dengan benar meneriakkan skillku.
Aku bahkan tidak bisa menyebutkan skillku.
Aku bisa merasakan kapan benda di sana bergerak.
Hal itu juga bisa merasakan ketika aku bergerak.
Hal itu juga bisa merasakan ketika aku bergerak.
Sebaliknya,
Kupikir aku memiliki kendali ketika aku akan melawannya.
Sinar akan diaktifkan saat aku memiliki keinginan untuk menyerang.
Tapi itu artinya aku tidak akan bisa menyerang dari sisi ini.
Agar aku mendaratkan serangan yang efektif— Aku perlu menemukan celah.
Apa yang harus kulakukan?
Aku membutuhkan permata itu sehingga aku bisa melewati pintu itu.
Bagiku untuk mendapatkan itu, aku harus membunuh patung batu berwajah manusia itu.
Tapi itu artinya aku tidak akan bisa menyerang dari sisi ini.
Agar aku mendaratkan serangan yang efektif— Aku perlu menemukan celah.
Apa yang harus kulakukan?
Aku membutuhkan permata itu sehingga aku bisa melewati pintu itu.
Bagiku untuk mendapatkan itu, aku harus membunuh patung batu berwajah manusia itu.
Namun, aku tidak bisa menggunakan skill unikku karena beam lawanku akan menembus diriku.
Memanggil skillku mengharuskanku mengucapkan nama skill secara verbal.
Aku juga membutuhkan volume dalam jumlah tertentu di suaraku.
Ini semua sudah diverifikasi ketika aku mencoba skillku pada monster dalam perjalanan menuju permukaan.
Ini semua sudah diverifikasi ketika aku mencoba skillku pada monster dalam perjalanan menuju permukaan.
Apa yang harus kulakukan?
Apakah satu-satunya kunci bagiku untuk menembus kebuntuan ini adalah menigkatkan statusku?
Haruskah aku kembali dan memulai leveling di area reruntuhan lagi?
Atau haruskah aku mencoba menaikkan level skillku?
Haruskah aku bertaruh pada skill yang aku tidak tahu apakah aku bisa plajari, atau kembali ke daerah yang lebih rendah dan mulai leveling lagi?
Tidak— Aku bahkan tidak bisa menggunakan skillku sejak awal.
Dalam hal itu, haruskah aku meningkatkan levelku terlebih dahulu sehingga stat <Speed> ku akan meningkat?
Kembali ke daerah di mana aku tidak bisa melihat tanda-tanda siapa pun selain aku ... Haruskah aku menghabiskan waktuku untuk mencari monster di sana sepanjang hari?
Atau haruskah aku kembali lebih jauh ke bawah di mana exp lebih rendah?
Jika aku harus kembali ke sana— seberapa jauh aku harus pergi?
Apakah satu-satunya kunci bagiku untuk menembus kebuntuan ini adalah menigkatkan statusku?
Haruskah aku kembali dan memulai leveling di area reruntuhan lagi?
Atau haruskah aku mencoba menaikkan level skillku?
Haruskah aku bertaruh pada skill yang aku tidak tahu apakah aku bisa plajari, atau kembali ke daerah yang lebih rendah dan mulai leveling lagi?
Tidak— Aku bahkan tidak bisa menggunakan skillku sejak awal.
Dalam hal itu, haruskah aku meningkatkan levelku terlebih dahulu sehingga stat <Speed> ku akan meningkat?
Kembali ke daerah di mana aku tidak bisa melihat tanda-tanda siapa pun selain aku ... Haruskah aku menghabiskan waktuku untuk mencari monster di sana sepanjang hari?
Atau haruskah aku kembali lebih jauh ke bawah di mana exp lebih rendah?
Jika aku harus kembali ke sana— seberapa jauh aku harus pergi?
[Atau haruskah aku—]
-menjadi penduduk tetap reruntuhan ini?
[... tidak mungkin aku melakukan itu.]
Aku tidak ingin menjalani sisa hidupku di daerah reruntuhan ini.
Aku akan mendapatkan kekuatan yang kubutuhkan sehingga aku bisa menentang dewi bgsd itu dan akhirnya menghancurkannya.
Aku tidak mungkin mencapai apa pun jika tidak keluar dari sini terlebih dahulu.
Aku akan mendapatkan kekuatan yang kubutuhkan sehingga aku bisa menentang dewi bgsd itu dan akhirnya menghancurkannya.
Aku tidak mungkin mencapai apa pun jika tidak keluar dari sini terlebih dahulu.
Hmm?
[Apa itu?]
Bumi bergetar ...?
Bagian lain dari dinding batu di daerah ini telah jatuh karena getaran.
Bagian lain dari dinding batu di daerah ini telah jatuh karena getaran.
Haruskah aku keluar dari tempat persembunyian ini?
Apakah karena aku belum bergerak selama beberapa waktu?
Tampaknya benda itu sudah mulai menjauh dari tempat pertama kali dimakamkan.
Tampaknya benda itu sudah mulai menjauh dari tempat pertama kali dimakamkan.
[…………]
Kecepatan serangan baliknya tampaknya hampir sama dengan kecepatan cahaya.
Jika kita berbicara tentang statusnya, apakah <Speed> benda ini ada di tingkatan yang berbeda?
Kemampuan refleksifnya jauh melampaui refleks yang telah kukembangkan secara pribadi di daerah bawah.
Pada saat aku hendak memutar lenganku, aku akan segera dicegat oleh beamnya.
Dengan kata lain, ini adalah situasi di mana aku telah dikalahkan hanya karena kita memiliki kesenjangan dalam kecepatan kita.
Jika kita berbicara tentang statusnya, apakah <Speed> benda ini ada di tingkatan yang berbeda?
Kemampuan refleksifnya jauh melampaui refleks yang telah kukembangkan secara pribadi di daerah bawah.
Pada saat aku hendak memutar lenganku, aku akan segera dicegat oleh beamnya.
Dengan kata lain, ini adalah situasi di mana aku telah dikalahkan hanya karena kita memiliki kesenjangan dalam kecepatan kita.
Singkatnya, aku tidak punya celah untuk mengeksploitasinya.
Aku melihat ke arah ujung jariku yang sakit.
Orang-orang buangan yang telah tiba di sini sebelum aku seharusnya memiliki status lebih besar daripada aku.
Namun, mereka juga terbunuh oleh benda ini.
Hal itu bahkan telah mengalahkan pria yang disebut terkuat.
Namun, mereka juga terbunuh oleh benda ini.
Hal itu bahkan telah mengalahkan pria yang disebut terkuat.
Soul Eater.
Aku khawatir benda ini kemungkinan menjadi alasan mengapa reruntuhan ini dikatakan memiliki tingkat kelangsungan hidup nol.
Aku tidak ragu tentang itu.
Monster terkuat dari reruntuhan ini adalah benda ini.
Aku tidak ragu tentang itu.
Monster terkuat dari reruntuhan ini adalah benda ini.
Jadi ini berarti—
[Bahwa pertarungan terakhir untuk keberlangsungan hidupku di reruntuhan pembuangan ini, adalah melawan monster ini.]
Next Post
« Prev Post
« Prev Post
Previous Post
Next Post »
Next Post »
Comments
Post a Comment