Clearing an Isekai with the Zero-Believers Goddess Chapter 294
Clearing an Isekai with the Zero-Believers Goddess – The Weakest Mage among the Classmates Indonesia
Chapter 294 Takatsuki Makoto, Melakukan Reuni
"Tunggu, Tunggu, Lucy."
Aku dengan panik menghentikan Lucy.
Di Distrik Kesembilan, kami terus menurus harus berurusan dengan anak-anak devilkin dan menghabiskan banyak waktu dengan hal itu di depan kedutaan.
Sudah hampir waktunya untuk perayaan kepulangan yang telah diatur Fuji-yan.
Aku tidak boleh terlambat karena akulah alasan perayaannya.
Kami pun kembali ke Perusahaan Dagang Fujiwara.
◇
------Malam harinya.
Sebuah perayaan besar diadakan di aula besar yang disewa oleh Perusahaan Dagang Fujiwara.
Alasan perayaannya adalah karena kepulanganku.
Jadi, aku menunjukkan kepada berbagai orang bahwa aku baik-baik saja.
(Oh, ada lebih banyak orang daripada yang kukira......)
Kukira hanya sekitar selusinan orang yang kukenal dan tiga belas orang paling banyak.
Tapi, pada kenyataannya. Jumlah yang hadir lebih dari sepuluh kali lipat. Nampaknya, ada beberapa ratus orang yang hadir.
Rupanya, mereka menggunakan koneksi Putri Sophia dan Fuji-yan untuk mengundang semua orang berpengaruh dari berbagai negara yang berada di ibukota Kerajaan Highland.
Tentu saja, ada alasannya.
Aku membuat permintaan kepada Putri Sophia untuk kembali ke "pahlawan yang diakui secara nasional".
Untuk alasan ini, akan efisien untuk menyebarkan berita bahwa Makoto Takatsuki masih hidup dan sehat di pesta ini.
Aku tidak bisa mengeluh, karena aku sendiri yang memintanya.
Maksudku, bagaimana mereka bisa membawa begitu banyak orang kesini hari ini?
Aku saling bersulang dengan orang-orang yang memiliki status tinggi dan ditanya tentang kisahku soal Raja Binatang Zagan dan Raja Abadi Bifron.
Berhati-hati agar tidak secara tidak sengaja menceritakan sebuah cerita dari seribu tahun yang lalu, aku mengarang cerita yang sesuai dengan kebutuhanku, dan mereka senang mendengarnya.
Jadi, lebih dari dua jam telah berlalu sejak pesta dimulai.
Sejauh ini, aku belum bisa berbicara dengan siapa pun yang kukenal sama sekali.
(Kupikir sudah waktunya bagiku untuk istirahat......)
Lelah tersenyum dan bersosialisasi, aku menggunakan skill "Stealth"-ku untuk menyelinap pergi ke balkon di sudut aula.
Salam kepada orang-orang berpengaruh yang diperkenalkan kepadaku oleh Putri Sophia sebagian besar telah selesai.
Aku yakin aku telah melakukan tugasku.
Aku lapar.........
Di sekitar venue ada hidangan mewah dari standing party yang belum banyak disentuh.
Aku mendengar bahwa makanan yang tidak disentuh nantinya akan dibuang.
Sungguh mubazir.
Seribu tahun yang lalu, itu sudah cukup untuk memberi makan seluruh kota di Labirin Besar.
Pelajaran dari seribu tahun yang lalu - makanan itu penting.
Baiklah! Aku akan makan!
Aku menggunakan skill "Stealth"-ku untuk mengambil makanan di piring satu demi satu.......
"Kerja Bagus, Makoto."
"Itu sulit kan, Takatsuki-kun."
"Ya, aku kelelahan."
Sepertinya skill 'stealth' tidak berguna dihadapan Lucy dan Sa-san.
Keduanya yang menggunakan Gaun mendekatiku dengan senyum di wajah mereka.
Lucy mengenakan gaun merah cerah yang secara sensual memamerkan dadanya yang tumbuh.
Sa-san mengenakan gaun biru muda dengan belahan yang menawan, cantik, dan berani.
Ada banyak wanita cantik di pesta ini, tetapi mereka berdua menonjol dari yang lain.
Namun, tetap saja.
(Mereka berdua menjadi lebih dewasa.......)
Aku berpikir lagi ketika aku melihat mereka mengenakan gaun mereka.
Lucy dan Sa-san telah tumbuh sedikit lebih tinggi dan lebih bergaya.
Rasanya seperti lulus dari sekolah dan melihat seorang gadis di sebuah reuni yang sudah lama tidak bertemu denganmu, dan dia menjadi sangat cantik.
"Ada apa? Makoto. Kau terlihat aneh."
"Takatsuki-kun, apakah kau merasa sakit? Apakah kau perlu tempat untuk beristirahat?"
Mereka menatapku dengan ekspresi khawatir di wajah mereka.
"Kalian berdua menjadi lebih cantik dalam waktu singkat saat aku tidak melihat kalian."
Aku mengatakan kepada mereka bagaimana perasaanku dengan jujur.
"Ap?"
"Eh?"
Lucy dan Sa-san membuka mulut mereka lebar-lebar.
"Oh, Makoto! Ada apa denganmu?"
"Takatsuki-kun, dasar buaya darat!."
"Aku bukan buaya."
Penampilan mereka telah berubah, tapi reaksi biasa mereka masih sama saja.
"Tapi senang mendengar kau mengatakan itu, bukan?"
"Nah, aku membeli gaun itu dengan Lu-chan. Tapi payudaranya sangat menonjol!"
"Di mana kau menyentuhku? Bahkan Aya kakinya itu begitu terbuka."
"Lu-chan, jangan dibalik! Kau akan membuat celana dalamku terlihat!"
Mereka mulai bermesraan lagi.
Interaksi yuri-yuri antara dua wanita cantik itu menenangkan.
Gadis-gadis itu memiliki gelang yang serasi yang bersinar di lengan mereka.
Mereka benar-benar akrab.
Lucy menoleh ke arahku saat aku tersenyum.
"Hei, ngomong-ngomong, berapa lama petualangan yang dilakukan Makoto seribu tahun yang lalu?"
"Itu tidak terlihat jauh berbeda, jadi aku akan mengatakan sekitar enam bulan."
"Ah. Soal itu...."
Memang benar jika dibandingkan dengan mereka berdua, penampilanku tidak berubah.
Aku belum menjelaskan keadaan lainnya.
"Aku sudah beraktifitas 3 tahun seribu tahun yang lalu."
"Hah!?"
"Eeeeeeeh!"
Suara keras mereka bergema dari balkon.
Hei, Skill Stealthku jadi tidak berguna lagi sekarang.
"Tu... Tu.. Tunggu dulu."
"Tiga tahun! Takatsuki-kun sekarang tiga tahun lebih tua dari kita!"
"Dua tahun, tepatnya. Kan sudah setahun di zaman modern."
Sudah lama sejak aku melawan Raja Iblis Agung.
Pada akhirnya, aku butuh dua tahun untuk melakukan perjalanan kesemua benua.
TLN : Gw agak rancu disini... Entah Makotod bilang semua benua / 5 Benua, tunggu aja ver Source eng nya...
"Kenapa tidak sama......?"
"Tapi kau tidak menua sama sekali kan.....?"
Mereka menatapku seolah-olah aku adalah makhluk yang aneh, atau mungkin menyeramkan.
Nah, bagaimana aku bisa menjelaskannya.......
"Itu adalah efek lanjutan dari mukjizat Dewi Takdir. Ketika Makoto-sama menyeberang ke masa lalu, dia tidak bisa menua secara lahiriah."
Seorang gadis muda memotong pembicaraan.
Namun, nada suaranya tegas dan suaranya jernih dan indah.
"Esther-san?"
"Ya, suatu kehormatan bisa berbicara denganmu, Takatsuki Makoto-sama."
Itu adalah Esther, Orachel-nya Dewi Takdir, yang menyambut kami dengan anggun.
Dia tersenyum manis, tanpa mata atau nada suara dingin seperti dulu.
Kemudian dia meraih kedua tanganku di tangannya yang kecil.
"Uhm?"
"Oh, luar biasa. Ira-sama telah memberitahuku tentangmu setiap malam, Makoto-sama. Betapa indahnya tindakanmu seribu tahun yang lalu. Aku sudah lama ingin berbicara denganmu....... punya rencana untuk malam ini? Aku akan dengan senang hati memberimu pesta tingkat tertinggi di Negara Camelon di kediamanku."
"Tunggu sebentar! Aku belum pernah mendengar itu sebelumnya!"
"Esther-chan, apa maksutnya efek lanjutan! Apakah Takatsuki-kun tidak akan pernah menjadi tua? Itu tidak adil!"
Lucy dan Sa-san menarik Esther-san menjauh dariku saat dia menekan semakin keras.
Sa-san tampaknya memiliki titik perhatian yang sedikit berbeda.
Tapi sekali lagi, aku tidak ingat Esther-san seperti ini.
Tapi terakhir kali kami bertemu, Ira-sama sedang turun, jadi ini pertama kalinya aku bertemu dengan Esther-san yang asli.
"Ara? Kalau begitu aku akan meninggalkan kalian untuk hari ini. Aku akan menemui kalian dan Makoto-sama nanti."
"Tidak ada nanti!"
"Itu benar, tidak peduli seberapa besar keinginanmu, Esther-chan!"
"Aku tidak akan menyerah, tahu?"
"......!"
"......."
Aku tidak bisa masuk ke percakapan para gadis dan bertanya-tanya apa yang harus kulakukan.
"Yo! Takatsuki! Kau kembali!"
Tiba-tiba pundakku ditepuk.
"Eh?"
Ketika aku berbalik, aku melihat wajah orang Jepang meskipun rambutnya pirang flamboyan.
Dia memiliki mata indah tapi besar yang tampak seperti pohon yang kuat.
Ini... Gyaru!
Kenapa ada cewek Gyaru di Isekai?
Tidak, itu tidak penting.
Aku seorang pria dalam bayangan, dan Gyaru adalah musuh alamiku.
Aku harus kabur.
"...... Takatsuki?"
Saat aku melangkah mundur, gadis di depanku menatapku dengan bingung.
Dan ketika aku melihat lebih dekat, aku menyadari bahwa aku mengenalinya.
"Mungkinkah Keiko Kawakita-san......?"
Ia adalah teman sekelas dari dunia sebelumnya.
Seorang teman Sa-san, dia adalah seorang budak di Great Keith ketika Fuji-yan menyelamatkannya.
Dia jelas memiliki rambut hitam terakhir kali aku melihatnya, tapi sepertinya dia mengubahnya menjadi pirang lagi.
Maksudku, kau juga bisa mewarnai rambutmu di dunia lain ya.
Aku tidak pernah tau itu.
"...... Apa? Jangan bilang kau melupakanku.......?"
Kawakita-san terlihat kaget dan kecewa.
Oh, sial.
Apa yang harus kukatakan?
"Oh... Taki-dono. Jadi kau disini?"
"Takatsuki-sama. Terima kasih atas kerja kerasmu."
Dua yang datang adalah Fuji-yan dan Nina-san para suami istri.
"Michio, Takatsuki melupakanku! Bukankah itu jahat sekali?"
Kawakita-san memeluk Fuji-yan, membuat gerakan yang terlihat seperti menangis.
(Eeeeeeeeeeeeeeeehhhhh!!!)
Kawakita-san?
Meskipun dia adalah teman Fujian, bukankah buruk melakukan itu di depan Nina-san?
Namun, Nina-san tetap memasang wajah tenang.
"Sudah kuduga karena rambutmu, ya? Aku tidak menyadarinya karena kau pirang."
"Tidak, Tidak! Aku dulu memiliki warna rambut ini ketika aku masih di sekolah. Jadi kupikir kau seharusnya menyadarinya."
"Lagipula, menurutku Keiko terlihat lebih baik dengan rambut hitam."
"Hmm, kalau Nina bilang begitu, kurasa aku akan kembali ke rambut hitam."
Nina-san dan Kawakita-san sedang mengobrol dengan ceria.
Namun, Kawakita-san masih memeluk Fuji-yan.
Si... Situasi macam apa ini.............
"Karena Taki-dono bingung, biar kujelaskan...."
Kata Fuji-yan dengan nada meminta maaf.
"Sebenarnya, aku sudah menikah dengan Kei-dono...."
"Menikah!!"
Fuji-yan dan Kawakita-san menikah?
Perkembangan yang begitu tiba-tiba hanya dalam satu tahun...... Tidak, ada tanda-tanda Kawakita-san mengincar Fuji-yan di Negeri Api.
Tapi, Menikah ya.
Tapi apakah Nina-san, yang telah menjadi pasangan Fuji-yan sejak awal, akan baik-baik saja dengan itu?
Mungkin dia memperhatikan tatapanku.
Nina-san mendekatiku.
"Kau tidak perlu khawatir. Tuan sekarang adalah pedagang terbesar di Negeri Air. Itu sebabnya dia yang hanya memiliki dua istri di sisinya, terlalu sedikit. Dan dia masih hanya memiliki satu ahli waris. Chris tidak menghadiri pesta karena dia bersama anaknya. Dia berkata untuk memberi salam kepada Makoto-sama."
"................ Eh?"
Kata-kata Nina-san membekukan pikiranku.
Pewaris? Anak?
Apa? Kau punya anak, Fuji-yan?
(Itu normal di sini, lebih menjadi masalah ketika tidak ada penerus pada skala Perusahaan Dagang Fujiwara.)
Aku kaget, tapi Ira-sama menegurku.
Be.. Begitu ya.
Itu normal.
(Mengapa kau tidak ikutan membuatnya?)
Tolong jangan absurd.
...... Semua orang berubah setelah beberapa saat aku tidak bertemu mereka.
"Takatsuki-kun! Aku tidak tahu kau ada di sini, aku mencarimu."
"Maaf, Kami terlambat."
Ketika aku masih linglung, aku didekati oleh pria dan wanita ceria.
Kostum dengan lambang Ordo Matahari.
Dua orang ceria itu adalah Sakurai-kun dan Yokoyama-san.
"...... Oh, aku sangat senang kalian ada di sini."
Aku menekan kata-kata itu keluar dari mulutku.
"Kau tidak terlihat baik, kan? Ada apa?"
"Fiji-yan baru saja menunjukan padaku seperti apa lelaki sejati itu...."
"Fujiwara-kun?"
"Oh, apa yang kulakukan sangat kecil."
"Kau telah menyelamatkan dunia, Takki-dono! Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan!"
Fuji-yan menyela percakapan antara aku dan Sakurai-kun.
Oh, ngomong-ngomong, Sakurai sudah punya anak, kan?
Namun, aku satu-satunya perjaka......
TLN : Dan terjawab sudah perilah keperjakaan makotod......
(Tidak, kau bisa kehilangan keperjakaanmu kapan saja kau mau. Jika kau mau, aku bisa menuntunmu untuk menyingkirkan keperjakaanmu hari ini. Apakah pasangan pertamamu adalah Sofia? Atau Lucy atau Aya?)
Ira-sama mengatakan sesuatu yang keterlaluan.
Biarkan Dewi membimbingmu menuju tangga kedewasaan......
Tidak!!!
Aku menolaknya sebelum aku memiliki kesempatan untuk membuat pilihan.
Aku bisa melakukan semua itu sendiri!
(Aku meragukannya)
Apa kau bodoh, Ira-sama.
Aku kan lelaki juga.
Jika aku mau, aku akan melakukannya! Aku yakin aku akan.
Ini percakapan yang bodoh.
"Oh, Saki-chan, Keiko-chan!"
Ketika dia melihat temannya, Sa-san bergabung dan pembicaraan para gadis berkembang pesat.
Ada apa dengan Lucy? Kupikir, dia dengan senang hati berbicara dengan Oracle pohon, Flona-san yang datang ke Kuil Takdir.
Oh, dan apakah aku menyebutkan bahwa Oracle Pohon itu adalah sepupu Lucy?
Dari pandangan sekilas oracle api, tampaknya semua oracle juga berada dalam kelompok yang sama.
Tapi tidak ada tanda-tanda dari Oracle Matahari.
"Sakurai-kun, ngomong-ngomong, Putri Noel tidak ada di sini, bukan?"
Sakurai-kun memutar matanya pada kata-kataku, yang kukatakan dengan santai.
Apakah yang kukatakan itu sangat aneh?
Fuji-yan, yang membaca pikiranku, dengan cepat menjelaskan padaku.
"Aku belum memberitahumu, Takki-dono. Noel-sama telah menjadi Raja Negeri Matahari."
"Ra, Raja!?"
"Dia Ratu Noel sekarang."
Dia sudah mewarisi takhta.
Ketika aku bertemu dengannya sebelumnya, mantan raja tampaknya dalam keadaan sehat.
"Meskipun Takki-dono tidak hadir, mantan raja turun tahta untuk bertanggung jawab atas kekalahan baru-baru ini....... Maaf, Sakurai-dono."
"Tidak masalah, Fujiwara-kun. Jika aku lebih kuat, mungkin kita tidak akan kalah."
"Tidak, itu mungkin kesalahan taktis. Kekuatan Ashtaroth di luar dugaan kita."
"Dia ya...."
Dia adalah raja iblis non-standar yang dapat menerima keilahian Ira-sama dan menerima sihir tingkat dewa namun masih bertahan.
"Sakurai-kun, apa kau terluka atau semacamnya?"
Aku khawatir, jadi aku memeriksanya, tetapi sepertinya baik-baik saja.
Selain itu, ada banyak penyembuh hebat di Negeri Matahari.
"Tidak masalah, Takki-dono. Sakurai-dono secara pribadi memainkan peran aktif dalam mengalahkan salah satu raja iblis, Forneus, Raja Iblis Laut, sendirian."
"Kau mengalahkan Raja Iblis saat ini sendirian?
Yang benar saja,
Aku bahkan tidak dapat memberitahumu dengan kata-kata betapa sulitnya bagiku untuk mengalahkan "Raja Abadi" yang energik itu seribu tahun yang lalu.
Sepertinya skill Sakurai jauh lebih kuat dari skill Light Hero milik Anna-san.
"Tapi bukankah Raja Iblis Forneus biasanya bersembunyi di dasar lautan? Kudengar itulah mengapa raja iblis itu paling sulit dikalahkan."
Faktanya, aku tidak bertemu Raja Iblis Forneus seribu tahun yang lalu.
Perdamaian telah datang tanpa perang.
"Oh, Raja Iblis Forneus tidak pernah muncul...... dan itulah yang mereka pikirkan, tetapi suatu hari tiba-tiba pasukan Raja Iblis menyerbu Negeri Bulan. Itu dipimpin oleh Raja Iblis Forneus."
"Saint Furiae-dono - dia Ratu Furiae sekarang, bukan? Dia bisa meramalkannya dengan 'visi masa depan' dan mengalahkannya!"
"He~...."
Begitu ya.
Aku akan senang mendengar cerita-cerita itu darinya.
Sayangnya, Furiae-san tidak ada di pesta ini.
"Aku ingin tahu kapan aku bisa bertemu Furiae-san."
Aku bergumam pada diriku sendiri.
"Dia merindukanmu, Takatsuki-kun."
"Ya, setiap kali aku pergi ke Negeri Bulan untuk menjual barang, aku selalu ditanya apakah Tukki-dono sudah kembali."
Sakurai-kun dan Fuji-yan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Furiae-san baru-baru ini juga.
Sepertinya tidak ada perubahan.
(Tampaknya tidak ada kemungkinan Furiae-san adalah reinkarnasi dari penyihir bencana).
TLN : Pls deh makotod... Jangan ngibarin Flag...
Lagipula, dia bahkan membantu mengalahkan Raja Iblis.
Penyihir yang bereputasi buruk tidak akan melakukan hal seperti itu.
Setelah itu, kami bertiga mengobrol.
"Takatsuki-dono! Tubuhmu sudah baik-baik saja, bukan?"
"Merupakan suatu kehormatan untuk bertarung denganmu lagi."
Aku dikelilingi oleh orang-orang dari Ordo Matahari.
"Oh! Takatsuki? Apakah lukamu lebih baik sekarang?"
"Hei, hei, bagaimana hubunganmu dengan Aya sekarang? Bisakah kau memberitahuku secara rahasia?"
Aku didekati oleh teman sekelas yang tidak terlalu dekat denganku.
"Saudaraku. Aku merindukanmu!"
Temanku Peter, seorang mafia, memelukku begitu keras sampai sakit rasanya.
Maksudku, kau bahkan mengundang mafia, Fuji-yan.
Untuk sementara, aku terus didekati tanpa henti oleh orang-orang yang mengenalku.
Setelah beberapa waktu akhirnya selesai juga.
"Makoto? Hei, kudengar pesta ini akan berlangsung sepanjang malam. Bisakah kita pulang?"
"Takatsuki-kun, aku sedikit lelah, kenapa kita bertiga tidak menyelinap ke suatu tempat?"
Hal berikutnya yang kutahu, aku terjepit di antara Lucy dan Sa-san.
Tidak, aku tidak berpikir tamu kehormatan boleh pergi.
"Tidak apa-apa, pahlawan Makoto. Kau pasti lelah, jadi silakan pergi duluan."
Putri Sophia memberiku perhatiannya.
"Apakah tidak apa apa?"
"Ya, itu tidak masalah."
Orang-orang yang tersisa adalah orang-orang yang ingin membuat koneksi politik dan pembicaraan bisnis.
Jadi aku tidak dibutuhkan bukan?
Aku menuruti kata-katanya dan menuju ke penginapan yang telah disiapkan Fuji-yan untukku.
◇
(Ini hari yang panjang......)
Aku baru saja kembali dari seribu tahun yang lalu.
Tapi aku senang melihat bahwa semua orang tampaknya baik-baik saja.
Furiae-san adalah satu-satunya dalam party yang tidak bisa kutemui secara langsung, tetapi dari apa yang dikatakan semua orang, dia baik-baik saja.
Kekuatan cheatnya Sakurai-kun masih sekuat sebelumnya.
Ini akan sangat berguna dalam pertempuran melawan Raja Iblis Agung.
Selain itu, ada banyak kekuatan di era ini.
White Great Sage dan para pahlawan serta tentara lainnya dari berbagai negara.
Petualang yang termasuk dalam guild.
Oh, ngomong-ngomong, Sa-san adalah kelas tertinggi - Orichalcon, kan?
Lucy adalah penyihir kelas Saint.
Yang terpenting juga, ibu Lucy, Rosalie, pahlawan Spring Log.
Sisi Aliansi kuat.
Di satu sisi, kamp musuh.
Jika kita mengecualikan Raja Iblis Agung, satu-satunya Raja Iblis yang tersisa adalah "Raja Naga Kuno".
Kami harusnya menang.
Sepertinya aku tidak akan mendapatkan giliran kali ini.
Memikirkan hal ini, aku jatuh ke tempat tidur.
Mungkin karena aku diberi begitu banyak minum, membuatku segera tertidur.
Segera setelah aku tertidur, aku menyadari bahwa aku sedang berdiri di ruang putih yang besar.
Ini mimpi, tapi bukan mimpi.
Dunia asing yang misterius
Aku bertanya-tanya sudah berapa lama sejak aku kesini.
Aku merindukannya.
Aku mulai sentimentil.
--Makoto, aku senang kau kembali.
Aku mendengar suara.
Suara yang mencapai telingaku seperti instrumen yang indah.
Aku mencium aroma bunga yang seharusnya tidak ada di sana.
Aku merasakan kehadiran ilahi ketika aku pertama kali bertemu dengannya.
Itu membuatku semakin mabuk.
Kulitku memerah dan aku kehilangan kata-kata.
Bahkan dengan skill "Clear Mind", aku masih tidak bisa menghentikan jantungku yang berpacu.
"Aku telah memenuhi tugasku dan telah kembali Noah-sama."
Aku menyadari telah berlutut bahkan sebelum aku bisa melihat wujud-Nya.
Ya, aku bisa kembali......, kehadapan Noah-sama.
Saat jantungku berdetak kencang, aku mendengar suara "gemerincing" yang aneh.
Angkat kepalamu.
Dan kemudian aku melihat langsung ke-Dewi, Noah-sama.
(Hm?)
Berdiri di sana - adalah Noah-sama, mengenakan cincin permata mewah di jari kedua tangan dan kalung berlapis-lapis.
Ada banyak perhiasan di pakaiannya.
Itu tampak seperti iluminasi pohon Natal.
Entah kenapa, kecantikan Noah-sama bahkan lebih terpoles dari sebelumnya, tapi aksesoris yang bergelantungan yang menutupi seluruh tubuhnya malah membuatnya mengecewakan sekali.......
"...... Apa? Para pemuja anak-anak mendedikasikannya untuk diriku....... Apakah itu aneh?"
Noah-sama menggaruk pipinya.
Dia terlihat sedikit tidak nyaman.
Oh, kukira itu berarti dia mendapat banyak penghargaan karena dia memiliki lebih banyak pengikut.
".......... dak."
Itu sama sekali tidak terlihat cocok untukmu! Aku menelan kata-kataku.
Aku tidak akan menunjukkannya di wajahku dengan skill "Clear Mind"ku, jadi aku mengeluh dalam hati.
........................ Noah-sama telah menjelma seperti Dewi-Orang Kaya Baru.
TLN : Aw.... Akhirnya selese juga nerjemahin Chapter ini... Sebenernya udah selese subuh tadi tapi gw tahan dulu buat baca ulang hasilnya....
Dan chapter ini rada mengecewakan bagi gw. Masih belum ada tanda2 kemunculan Noel sama Furiae... Padahal itu yang paling ditunggu2..
Next chapter(20 juni) mungkin Reuni Makotod sama Noah-sama. Dan kalo Reuninya di perpanjang, paling cepet kita bisa liat mereka berdua 2 minggu lagi(Kalo author ngikutin jadwal rilis biasanya)
Dan buat yg lupa gimaan wujud istri baru Fuji-yan cek aja di Post Facebook Page Grensia Novel.
Next Post
« Prev Post
« Prev Post
Previous Post
Next Post »
Next Post »
Comments
Post a Comment