Isekai wa Heiwa deshita Chapter 64

Novel I Was Caught up in a Hero Summoning, but That World Is at Peace Indonesia
Chapter 64


Seekor boneka kucing berdogeza dihadapanmu...... Aku ingin tahu apa yang terjadi, itu seharusnya menjadi adegan di mana aku akan menangis dalam kesedihan setelah kehilangan sebagian uangku, tapi rasanya malah aku merasa sedang dipermainkan, terutama karena dia memakai kostum.

[Errr, tolong angkat kepalamu. Untuk saat ini, bisakah kau tunjukkan padaku produk apa yang kau punya……] 


[Ah, tapi sebelumnya, apakah kau keberatan?] 


[…… Eh?] 

[Bisakah kau berhenti berbicara denganku seolah kita setara? Soalnya, aku adalah pegawai sementara kau pelanggan, jadi jika pelanggan menggunakan sebutan kehormatan, rasanya pembicaraan super sale ku akan meledak.] 

[…………… ..]

Jika itu akan meledak dalam kondisi terbatas seperti itu, aku tidak berpikir kau bisa menyebutnya super sama sekali. Juga, cara bicara setengah matang itu, kau menyebut itu sebutan kehormatan? Tidak, aku juga tidak pandai berbicara dengan orang lain dengan sebutan kehormatan, tetapi aku dapat mengatakan dengan pasti bahwa ada sesuatu yang berbeda dari keyakinannya.

Tapi yah, tak peduli bagaimana kau melihatnya, dia jelas orang aneh, jadi aku lebih suka jika aku menjaga jarak dengan berbicara dengannya dengan hormat...... tapi kurasa itu lebih penting jika kami selesai berbicara satu sama lain sehingga aku bisa keluar dari sini secepat mungkin.

[Baiklah. Begini tidak masalah, kan?] 

[...... Tidak masalah~. Aku bisa melihat aura ingin-pulang-secepat-mungkin tapi......... aku seorang pedagang, jadi tugasku adalah mengeluarkan aura ingin-membeli mu!]

Tiba-tiba terlihat bersemangat, penjaga toko berkostum berdiri dengan penuh semangat. 
Bagaimana aku harus mengatakan ini… Hanya saja kostum boneka miliknya ini merusak segalanya dengan berbagai cara…… Serius, ada apa dengan orang ini……

[Hwwaahh!? Tatapan membara ini! Begitu...... Jadi begitulah ya...... Tatapan penuh gairah itu pasti berarti kau tertarik padaku!!!]

[...... Hah?]

[Aku mengerti. Aku bisa mengerti kenapa…… Di depan diriku yang cantik, mau bagaimana lagi jika seseorang membuka mata mereka dan membangkitkan hasrat kejantanan yang panas, membara, dan mendidih!]

[………………]

Apa sih yang dibicarakan orang ini sekarang? Aku merasa seolah aku bahkan tidak bisa menjaga wajah biasa di depannya sekarang. 

Dia mungkin membuat senyum yang sangat sombong di dalam kostum boneka miliknya, tapi aku hanya bisa melihatnya sebagai orang mesum yang mengenakan kostum boneka, mengaku-ngaku cantik dengan perilaku yang menjijikkan. 

Namun, tanpa mempedulikan reaksiku, penjaga toko terus berbicara.

[Baik! Kalau begitu, sebagai pedagang, mari kita selesaikan seperti ini. Kau membeli tiga produkku, dan aku akan memberi tahumu tiga ukuranku!]

[Tidak, terima kasih.]

[Langsung membalas!? Ti-Tidak bisakah kau setidaknya terlihat malu atau sesuatu semacam itu!?]

Sayangnya, aku sama sekali tidak menganggap proposalmu menarik. 
Dia pasti hanya akan memberitahuku tiga ukuran boneka binatang yang dia kenakan, kan? Dia mungkin akan mengatakan 100, 100, 100 atau sesuatu seperti itu……

[La-Lalu, bagaimana dengan ini!? Kau membeli lima produk milikku, dan aku akan makan malam denganmu, kau yang traktir!]

[Tolong bebaskan aku dari hal itu.]

[Penyangkalan yang malah terdengar seperti permohonan!?]

Makan malam dengan orang cabul berkostum jelas permainan hukuman. Juga, bahkan jika dia mencoba dengan acuh tak acuh memberi tahuku bahwa dia mengizinkanku membelikannya makanan, itu mungkin hanya karena dia ingin aku membelikannya makan!!!

Namun, jika kau harus memberitahu orang cabul yang tampak berbahaya alasannya secara langsung, kau tidak akan tahu apa yang akan dia lakukan, jadi aku akan mengatakannya secara tidak langsung……

[Maksudku, makan malam dengan seseorang yang namanya bahkan aku tidak tahu……]

[Ah, kalau dipikir-pikir, aku belum memperkenalkan diri! Seperti yang diharapkan, semua orang akan repot tidak mengetahui nama dariku yang cantik dan menawan ini!]

[…… Ti, Tidak juga.] 

[Sedangkan bagiku, coba lihat…… Kau bisa memanggilku Alice, kecantikan yang terbungkus misteri!]

[Kau yakin tidak ingin aku memanggilmu Kucing Cheshire?]

[Siapa yang kucing!? Untuk kecantikan sepertiku diperlakukan seperti kucing, apa yang ingin kau katakan?]

[……………….]

Haha, orang ini luar biasa. Sungguh orang luar biasa yang sangat menyusahkan. 
Jujur saja, ini mungkin yang pertama kali. Pertama kali aku merasa ingin meninju seseorang yang baru kutemui…… 
Juga, bukankah dia tahu tentang dongeng di Bumi? Kukira tidak semuanya diturunkan oleh orang-orang sebelumnya yang memegang peran Pahlawan.

[A-Arehh? Rasanya seperti seseorang terlihat ingin membunuhku...... Pa-Pandangan itu pasti seperti itu, kan? Hanya tatapan malu-malu saja kan?]

[...... Namaku Miyama Kaito, senang bertemu denganmu...... Juga, bisakah aku memukulmu sekali?]

[Kedengarannya ada sesuatu yang menakutkan ditambahkan pada pengenalan dirimu!? A-Aku bisa memanggilmu Kaito-san, kan~? Yah ~ Wajah kerenmu benar-benar cocok dengan namamu yang fantastis, hanya dengan menatapmu membuat jantungku berdebar kencang…… Karena itulah, umm, errr, tolong singkirkan kepalan tanganmu itu……]

Sepertinya tinjuku terkepal sebelum aku menyadarinya, saat Alice menenangkanku sementara kostum boneka miliknya sedikit bergetar. 
Namun, masih terasa seolah aku entah bagaimana dipermainkan…… Tidak, tidak, ini tidak boleh, jangan biarkan dirimu terseret dalam arusnya.

[Haahhh…… Sekali lagi, senang bertemu denganmu.]

[Senang bertemu denganmu juga~~!]

Menghela nafas panjang, aku mendapatkan kembali ketenanganku dan mengulurkan tanganku untuk berjabat tangan dengannya. 
Alice juga mengulurkan tangannya—– Tangan besar kostum boneka itu, dan memegang tanganku. 
Kemudian, entah dari mana, suara seperti pecahan kaca bisa terdengar—– sebelum kostum boneka Alice meledak.

[…… Eh?]
[…… Hah?]

Saat kostum boneka meledak, yang muncul adalah…… rambut pirang panjang bergelombang yang gagah, dan mata biru yang indah yang terlihat seperti safir halus. Ada seorang gadis cantik yang bahkan bisa disalahartikan sebagai boneka bisque, mengenakan pakaian yang terlihat ditambal dengan banyak kantong.





[Ah, eh? Ke-Kenapa sihirku hancur…… Awawawawawawa!?]

Gadis muda...... Alice dengan tercengang bergumam sambil terus menatapku, dan segera setelah itu, seolah-olah suara ledakan bergema, wajahnya menjadi merah padam.

[Hyyyyyaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh!?] 
[!?]

Alice, yang wajahnya memerah seperti gurita rebus, segera mengeluarkan jeritan dan berlari menuju konter dengan kecepatan yang menakutkan. 
Lalu, dia dengan penuh semangat mulai mencari sesuatu di konter, dan beberapa saat kemudian, dia mengeluarkan topeng putih….. Kupikir itu disebut topeng opera? Bagaimanapun, dia mengeluarkan topeng yang menutupi wajahnya di atas hidungnya, dan setelah buru-buru meletakkannya di wajahnya, dia menghela nafas lega.

[…… E-Errr……]

[Ma-Maafkan aku. Hanya saja sudah lama sekali sejak aku berbicara dengan seseorang secara langsung…… jadi aku tidak bisa berbicara dengan baik tanpa ini……]

[…… Dan kau baik-baik saja dengan topeng itu?]

[Ya, selama setengah wajahku tertutup.]

Tampaknya Alice sangat malu untuk tidak menutupi wajahnya dan dia tidak dapat berbicara dengan baik tanpa sesuatu untuk menutupi wajahnya. 
Karena itulah dia memakai kostum itu…… Tidak, yah, sepertinya dia tidak benar-benar perlu memakai kostum boneka itu, oke jangan tsukkomi tentang itu.

[Pokoknya...... Apa yang tiba-tiba kau lakukan, Kaito-san!!! Dari kerajaan aneh manakah kau, menelanjangi seorang gadis di tengah hari seperti ini!!!?] 

[Ti-Tidak, aku juga tidak tahu apa yang baru saja terjadi…… atau lebih tepatnya, jangan menggambarkannya seperti itu yang kan menyebabkan kesalahpahaman!!! Kau hanya dilucuti dari boneka kostummu!]

[Tidak, tidak, aku masih merasa sangat ternodai menurutku! Begitu tenoda, aku tidak bisa menjadi pengantin lagi!!!]

Dengan mengenakan topeng opera, Alice kembali seperti semula, dan dia mulai melemparkan amukan kemana-mana. 
Namun, itu hampir terasa seperti tuduhan palsu, karena aku tidak tahu mengapa kostum boneka miliknya meledak hanya dengan menyentuhnya. 

Namun, kenyataan bahwa boneka itu berubah menjadi gadis muda ini, dan juga karena teriakan yang kudengar tadi, membuatku merasa sedikit bersalah.

[...... Aku akan membeli lima item.]

[Bagaimana kalau sedikit lagi? Jika kau mau, aku bahkan bisa sedikit membuka area dadaku……]

Mendengar gumamanku setelah aku menyerah, mata Alice langsung berbinar.

….. Kami baru saja bertemu, tapi kupikir aku sudah punya pemikiran bagaimana menanganinya. Bagaimana aku harus mengatakan ini… Sikapnya agak menyegarkan untuk dilihat.

Ibu, Ayah—— Alice adalah orang yang menyebalkan, pemaksa, dan mudah malu. Singkatnya—— Dia cukup aneh.


Next Post
« Prev Post
Previous Post
Next Post »

Comments