Isekai wa Heiwa deshita Chapter 42
Novel I Was Caught up in a Hero Summoning, but That World Is at Peace Indonesia
Chapter 42
Percakapan yang sangat serius sedang terjadi di depanku sekarang. Terutama mengenai cara untuk memulangkan aku, Kusunoki-san dan Yuzuki-san, mereka pasti sudah membicarakannya dengan hati-hati untuk memastikan tidak ada bahaya yang akan menimpa kami dalam skenario terburuk.
Ini menunjukkan bahwa Lilia-san dengan tulus memperhatikan kami, dan ketegasan nadanya saat dia berbicara dengan Dewi, itu benar-benar berbeda dari tatapan ketakutannya beberapa saat yang lalu, yang sangat membesarkan hati.
Namun di tengah semua ini, aku, salah satu subjek yang menjadi perhatian mereka….. sedang mengobrol dengan seseorang yang bahkan tidak ada di sini. Meskipun aku tidak dapat berpartisipasi atau bahkan mengikuti percakapan, aku merasa sangat kasihan pada mereka.
Sungguh, sejak aku datang ke dunia ini, orang-orang yang kutemui semuanya baik kepadaku…… dan sementara aku bersyukur untuk itu, aku juga merasa menyesal atas ketidaknyamanan yang terus-menerus kutimbulkan kepada mereka.
Mungkin membuatku merasa lebih baik jika orang lain memanggilku bajingan, tapi untungnya, tidak ada orang yang akan mengatakan seperti—–
(Kau bajingan.)
…………diamlah, Dewi bodoh. Mengapa kau melakukan pukulan balasan tepat ketika seseorang sedang serius mernung dalam pikirannya? Tolong jangan hancurkan kata-kata yang baru saja kukatakan soal betapa baiknya orang-orang yang kutemui.
Y-Yah, satu-satunya alasan Shiro-san mengatakan itu karena dia pikir itu akan membuatku merasa lebih baik jika orang lain mengutukku dan dia langsung menurut. Aku tahu bahwa dia sebenarnya hanya tidak biasa dan sebenarnya orang yang baik.
(Kau baru saja mendorongku ke bawah, lalu mengangkatku. Pasti semacam trik untuk mengumpulkan Poin Afection, bukan? Artinya, aku juga target taklukan Kaito-san.)
Kau telah mengacaukan banyak hal. Atau lebih tepatnya, kau mengatakan Afection dan target taklukan—– Mungkinkah kaulah yang mengajari Kuro semua informasi aneh ……
Ya-Yah, mari kita berhenti di situ dan mengubah topik…… atau lebih tepatnya, kembali ke topik kita sebelumnya. Ada festival elf sekitar waktu ini tahun ini?
("Festival Pohon Suci", festival yang juga besar disana sendiri.)
Festival Pohon Suci? Kedengarannya seperti festival yang bagus, tapi agak sulit bagiku untuk membayangkan festival seperti apa itu.
Karena itu disebut Pohon Suci, kurasa ini festival tentang pohon ya? (Ini adalah waktu dalam setahun ketika Pohon Suci yang disembah oleh para elf berbuah. Oleh karena itu, pada saat-saat ini, berburu dan memanen adalah acara utama para elf, dan meskipun tidak terlalu mencolok, ini adalah festival yang banyak orang kunjungi.)
Fumu, jadi ini seperti festival panen ya? Ini hampir seperti festival desa di mana semua orang makan buah yang mereka panen dan mangsa yang mereka buru. Namun, jika itu akan menjadi festival tentang pohon yang disembah oleh para elf, itu mungkin festival yang cukup besar.
Dari apa yang kudengar, sepertinya festival yang cukup bagus, dan fakta bahwa ada banyak manusia yang berkunjung berarti ini bukanlah festival yang hanya boleh diikuti oleh elf.
Namun, masalahnya adalah lokasinya. Tempat dimana Festival Pohon Suci akan diadakan, apakah dekat dengan rumah Lilia-san…… atau mungkin, apakah itu bahkan di Kerajaan Symphonia? Jika terlalu jauh, mungkin akan sulit bagi kami untuk hadir.
(Hutan tempat tinggal para elf berada dalam wilayah Kerajaan Symphonia.)
Shiro-san memberiku tanggapan langsung atas pertanyaan yang muncul di kepalaku.
……Apakah begitu. Lalu, apakah setidaknya dalam jarak yang bisa dijangkau?
(Ada di lokasi ini.)
Saat Shiro-san memberitahuku, peta Alam Manusia muncul di pikiranku, dan tanda merah berkedip agak jauh dari ibukota kerajaan.
Apa-apan dengan kemampuan macam ini! Haruskah aku menggambarkannya sebagai gambar yang langsung mengalir di kepalaku? Shiro-san benar-benar bisa melakukan apapun ya…… Maksudku, ini sudah menjadi semacam serangan mental bagiku.
Hmmm, memaksa gambar untuk muncul di benak orang lain, tergantung bagaimana penggunaannya, itu bisa melakukan beberapa hal buruk.
(Aku bahkan bisa menunjukkan beberapa gambar sensual.)
[Aku tidak pernah meminta hal seperti itu !?]
Saat Shiro-san memberitahuku, peta Alam Manusia muncul di pikiranku, dan tanda merah berkedip agak jauh dari ibukota kerajaan.
Apa-apan dengan kemampuan macam ini! Haruskah aku menggambarkannya sebagai gambar yang langsung mengalir di kepalaku? Shiro-san benar-benar bisa melakukan apapun ya…… Maksudku, ini sudah menjadi semacam serangan mental bagiku.
Hmmm, memaksa gambar untuk muncul di benak orang lain, tergantung bagaimana penggunaannya, itu bisa melakukan beberapa hal buruk.
(Aku bahkan bisa menunjukkan beberapa gambar sensual.)
[Aku tidak pernah meminta hal seperti itu !?]
[[[! ? ]]]
[......Ah.]
Karena Shiro-san mengatakan sesuatu yang sangat tidak terduga sehingga aku tidak bisa menahan untuk mengatakannya dengan lantang daripada hanya memikirkannya di kepalaku, dan tiga orang yang berbicara satu sama lain melihat ke arahku seolah-olah mereka bertanya apa yang sedang terjadi.
[Ka-Kaito-kun? Ada apa denganmu tiba-tiba?]
[......Ah.]
Karena Shiro-san mengatakan sesuatu yang sangat tidak terduga sehingga aku tidak bisa menahan untuk mengatakannya dengan lantang daripada hanya memikirkannya di kepalaku, dan tiga orang yang berbicara satu sama lain melihat ke arahku seolah-olah mereka bertanya apa yang sedang terjadi.
[Ka-Kaito-kun? Ada apa denganmu tiba-tiba?]
[Ah, tidak……]
[Apa kau mengalami masalah?]
[Apa kau mengalami masalah?]
[Ti-Tidak, bukan itu masalahnya ……]
Aku menanggapi Lilia-san, yang terlihat khawatir saat dia menatapku, sementara Dewi Waktu memiringkan kepalanya sambil bertanya padaku yang berkeringat dingin.
Aku menanggapi Lilia-san, yang terlihat khawatir saat dia menatapku, sementara Dewi Waktu memiringkan kepalanya sambil bertanya padaku yang berkeringat dingin.
[Chronois...... Kaito-sama mungkin lelah.]
[Fumu, kita pasti sudah berbicara cukup lama, bukan? Miyama, haruskah kita istirahat sebentar ?]
[Kaito-san, aku tahu itu bukan sesuatu yang harus aku katakan karena aku memaksamu untuk ikut denganku, tapi jika sulit bagimu, tolong jangan memaksakan dirimu dan istirahatlah.]
[……Errr, ummm……]
Mereka benar-benar mengkhawatirkanku!? A-Apa yang kau lakukan dalam situasi seperti ini!? Shiro-san, tolong jangan diam disana dan katakan sesuatu!!!
(Sesuatu yang terlalu gila mungkin mustahil, tapi jika itu adalah video dewasa yang diingat Kaito-san, aku bisa membangkitkan ingatanmu dan menunjukkannya padamu.)
Dewi ini masih belum mengerti satu hal pun tentang situasinya!? Kenapa kau malah menambahkan informasi meskipun tidak ada yang menanyakannya!? Dan satu hal lagi! Adapun saran yang baru saja kau katakan...... Tolong beri tahu aku secara detail nanti!
Setelah menembakkan tsukkomisku ke Shiro-san seperti senapan mesin manusia, aku buru-buru menjelaskan kepada Lilia-san dan yang lainnya yang menatapku dengan tatapan bingung.
[Ti-Tidak, barusan, Shiro-sa—– Dewi-sama berbicara langsung ke kepalaku, dan aku langsung secara campuraduk membalasnya……]
[[[…………………]]]
A-Arehh? Sesuatu tentang mata semua orang sepertinya lebih dingin dari sebelumnya. Eh? Mengapa?
[……Ka-Kaito-san? Seperti yang diperkirakan, itu bukan sesuatu yang……]
[……Errr, ummm……]
Mereka benar-benar mengkhawatirkanku!? A-Apa yang kau lakukan dalam situasi seperti ini!? Shiro-san, tolong jangan diam disana dan katakan sesuatu!!!
(Sesuatu yang terlalu gila mungkin mustahil, tapi jika itu adalah video dewasa yang diingat Kaito-san, aku bisa membangkitkan ingatanmu dan menunjukkannya padamu.)
Dewi ini masih belum mengerti satu hal pun tentang situasinya!? Kenapa kau malah menambahkan informasi meskipun tidak ada yang menanyakannya!? Dan satu hal lagi! Adapun saran yang baru saja kau katakan...... Tolong beri tahu aku secara detail nanti!
Setelah menembakkan tsukkomisku ke Shiro-san seperti senapan mesin manusia, aku buru-buru menjelaskan kepada Lilia-san dan yang lainnya yang menatapku dengan tatapan bingung.
[Ti-Tidak, barusan, Shiro-sa—– Dewi-sama berbicara langsung ke kepalaku, dan aku langsung secara campuraduk membalasnya……]
[[[…………………]]]
A-Arehh? Sesuatu tentang mata semua orang sepertinya lebih dingin dari sebelumnya. Eh? Mengapa?
[……Ka-Kaito-san? Seperti yang diperkirakan, itu bukan sesuatu yang……]
[Hah?]
[……Miyama, sungguh, kau baik-baik saja?]
[……Miyama, sungguh, kau baik-baik saja?]
[Ehh?]
[……Sepertinya tidak ada kelainan pada denyut nadi atau suhu tubuhmu.]
[Apa!?]
Mereka bertiga memiliki keprihatinan yang jelas terhadapku, saat mereka melontarkan kata-kata keprihatinan, mengkhawatirkan kondisiku.
A-Apa yang terjadi? Bukankah semua dewa bisa berbicara langsung ke kepala orang lain seperti Shiro-san?
(Tidak, tidak semua Dewa bisa.)
Kenapa kau tidak memberitahuku informasi penting seperti itu sebelumnya!?
Aku akhirnya mengerti kenapa ketiganya menatapku dengan ekspresi yang mengatakan "Apa sih yang dibicarakan orang ini?"...... Rupanya, Dewi normal tidak bisa melakukan hal-hal yang Shiro-san bisa lakukan.
Ngomong-ngomong, Shiro-san, apakah itu berarti Dewi yang berperingkat lebih rendah tidak bisa melakukan itu? Apa mereka bisa melakukan itu saat mereka menjadi dewa tingkat tinggi atau semacamnya?
(Hanya ada beberapa yang bisa melakukan itu.)
Begitu, dengan kata lain, metode percakapan ini adalah sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh beberapa Dewa tingkat tinggi, dan karena apa yang kukatakan menyiratkan bahwa aku sedang berbicara dengan Dewa tingkat tinggi sekarang, itulah mengapa aku dalam situasi ini.
Fakta bahwa Ein-san juga bingung berarti dia belum mendengar dari Kuro tentang bagaimana aku menerima berkat Shiro-san.
Ba-Bagaimanapun, situasi ini tidak baik, aku harus segera menjelaskan hal ini kepada mereka dan menjernihkan kesalahpahaman……
Saat aku memikirkan tentang bagaimana aku akan menjelaskan Shiro-san kepada mereka sementara aku juga memeriksa beberapa hal dengannya, Lilia-san berbicara kepadaku sambil memegang tanganku dengan senyum lembut di wajahnya.
[……Tidak apa-apa. Tentu saja, aku percaya pada kata-kata Kaito-san. Jadi tolong santai dan tenanglah.]
[……………..]
Sosok diriku, yang kelihatannya sedang melihat ke bawah dan memikirkan bagaimana menanggapinya, terlihat tertekan pada Lilia-san dan yang lainnya, dan itu mengapa Lilia-san mencoba dengan lembut memberi tahuku kata-kata penyemangat.
Namun, cara bicaranya kepadaku ini……
[I-Itu benar! Mungkin Dewa Pikiran telah mempermainkanmu! Aku harus mengunjunginya dan memberinya peringatan.]
[Kaito-sama, aku sudah menyiapkan teh herbal yang menenangkan untukmu. Jika kau tidak keberatan……]
[……………….]
Mereka benar-benar mengubah pikiran mereka dan sekarang memperlakukanku dengan sangat hati-hati!? Sepertinya mereka sudah memperlakukanku seperti anak kecil yang terluka bukan!?
[……Sepertinya tidak ada kelainan pada denyut nadi atau suhu tubuhmu.]
[Apa!?]
Mereka bertiga memiliki keprihatinan yang jelas terhadapku, saat mereka melontarkan kata-kata keprihatinan, mengkhawatirkan kondisiku.
A-Apa yang terjadi? Bukankah semua dewa bisa berbicara langsung ke kepala orang lain seperti Shiro-san?
(Tidak, tidak semua Dewa bisa.)
Kenapa kau tidak memberitahuku informasi penting seperti itu sebelumnya!?
Aku akhirnya mengerti kenapa ketiganya menatapku dengan ekspresi yang mengatakan "Apa sih yang dibicarakan orang ini?"...... Rupanya, Dewi normal tidak bisa melakukan hal-hal yang Shiro-san bisa lakukan.
Ngomong-ngomong, Shiro-san, apakah itu berarti Dewi yang berperingkat lebih rendah tidak bisa melakukan itu? Apa mereka bisa melakukan itu saat mereka menjadi dewa tingkat tinggi atau semacamnya?
(Hanya ada beberapa yang bisa melakukan itu.)
Begitu, dengan kata lain, metode percakapan ini adalah sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh beberapa Dewa tingkat tinggi, dan karena apa yang kukatakan menyiratkan bahwa aku sedang berbicara dengan Dewa tingkat tinggi sekarang, itulah mengapa aku dalam situasi ini.
Fakta bahwa Ein-san juga bingung berarti dia belum mendengar dari Kuro tentang bagaimana aku menerima berkat Shiro-san.
Ba-Bagaimanapun, situasi ini tidak baik, aku harus segera menjelaskan hal ini kepada mereka dan menjernihkan kesalahpahaman……
Saat aku memikirkan tentang bagaimana aku akan menjelaskan Shiro-san kepada mereka sementara aku juga memeriksa beberapa hal dengannya, Lilia-san berbicara kepadaku sambil memegang tanganku dengan senyum lembut di wajahnya.
[……Tidak apa-apa. Tentu saja, aku percaya pada kata-kata Kaito-san. Jadi tolong santai dan tenanglah.]
[……………..]
Sosok diriku, yang kelihatannya sedang melihat ke bawah dan memikirkan bagaimana menanggapinya, terlihat tertekan pada Lilia-san dan yang lainnya, dan itu mengapa Lilia-san mencoba dengan lembut memberi tahuku kata-kata penyemangat.
Namun, cara bicaranya kepadaku ini……
[I-Itu benar! Mungkin Dewa Pikiran telah mempermainkanmu! Aku harus mengunjunginya dan memberinya peringatan.]
[Kaito-sama, aku sudah menyiapkan teh herbal yang menenangkan untukmu. Jika kau tidak keberatan……]
[……………….]
Mereka benar-benar mengubah pikiran mereka dan sekarang memperlakukanku dengan sangat hati-hati!? Sepertinya mereka sudah memperlakukanku seperti anak kecil yang terluka bukan!?
Tunggu, Shiro-san! Shiro-saaaann !!!
(Ada apa?)
Ada apa ndasmu! Menurutmu, siapa yang bertanggung jawab atas situasi ini!?
(Entahlah?)
Dewi tak berguna ini… Jika aku tidak melakukan sesuatu dengan cepat…… Pokoknya, prioritasku saat ini adalah untuk menjernihkan kesalahpahaman semua orang……
Namun, apa yang harus aku lakukan dalam situasi ini? Lilia-san, Ein-san, dan Dewi Waktu semuanya memiliki ekspresi belas kasih di wajah mereka, seolah mereka benar-benar menenangkan seorang anak kecil.
Kupikir apa pun yang aku katakan kepada mereka dalam situasi ini hanya akan disambut dengan penegasan dan penghiburan yang lembut.
……Shiro-san, aku mohon, tolong bantu aku di sini. Serius, jiwaku sudah kacau, jadi tolong lakukan sesuatu tentang situasi ini.
(Aku mengerti.)
Menanggapi permohonanku, yang bisa digambarkan sebagai jeritan jiwaku, Shiro-san menjawab dengan persetujuan sederhana.
Dan segera setelah itu, ruang tamu dipenuhi dengan cahaya untuk sesaat…… Dan Shiro-san muncul seolah-olah itu wajar.
[[[! ? ]]]
[Dengan cara ini, tidak akan ada masalah jika kita langsung berbicara langsung satu sama lain, kan?]
Me-Memang, sulit untuk membuktikan kepada orang lain bahwa aku berbicara secara mental dengan seseorang, tetapi itu akan terjadi lebih mudah untuk dijelaskan jika Shiro-san, akar masalah ini, keluar.
Aku tidak tahu apakah ini tindakan yang bagus bagiku......... Arehh? Kenapa aku merasa Lilia-san dan yang lainnya kaku di tempat mereka berdiri?
[Sha– Sha— Shalow Vernal-sama !? Ke-Kenapa kau ada di tempat ini !?]
Itu adalah Dewi Waktu yang paling cepat sadar dari keterkejutannya. Dia jelas terguncang saat melihat penampilan Shiro-san, tapi Dewi Waktu segera berlutut di tanah dan menundukkan kepalanya.
…..Aku merasa aliran ini berubah menjadi aneh. Untuk lebih spesifik, seolah-olah aku telah menarik situasi yang bahkan lebih merepotkan daripada upayaku untuk melarikan diri dari situasi menyusahkan yang kualami sebelumnya.
Maksudku, Dewi Waktu—- Dewa Tertinggi, jelas berbicara dengannya seolah Shiro-san atasannya. Tindakan seperti ini artinya, yang itu kan? Yang kumaksud adalah bahwa Shiro-san sebenarnya adalah……
Kebenaran yang muncul di benakku di tengah semua pikiran gelisah ini mulai membuat kepalaku sakit…… Seolah-olah menegaskannya, Lilia-san, yang terlihat seperti akan tewas seketika sambil memegang tanganku, bergumam dengan suaranya yang bergetar.
Next Post
« Prev Post
« Prev Post
Previous Post
Next Post »
Next Post »
Comments
Post a Comment