Novel NPC Town-building Game Indonesia

Prolog 


"Whoa, kalian berdua, Carol dan Chem, rukunlah. Kau juga Gams, jangan diam saja dan melakukan sesuatu"

Di ruangan yang remang-remang, ada seorang pria menggumamkan sesuatu ke monitor PC, satu-satunya sumber cahaya.

Bukannya pria ini marah, tidak, sebaliknya, dia tampak tersenyum dengan takjub.

Pria itu memiliki rambut berantakan seolah-olah dia tidak membersihkannya untuk waktu yang lama dan mengenakan pakaian yang dibasahi keringat yang tidak dia ganti selama beberapa hari. Meskipun demikian, dia tidak bau, karena dia mengganti pakaian dalamnya setelah mandi setiap hari, dan bahkan jika dia memiliki bau yang tidak enak, dia tidak akan peduli.


TLN : Anjeng.... gw banget......

Ada PC dan meja di kamar. Ada juga rak buku yang penuh dengan manga dan light novel. Dan sebuah kasur yang diletakkan sepanjang tahun. Setelah itu, ada halter di sudut ruangan.

Pria ini tidur ketika matahari terbit dan harinya mulai ketika matahari mulai tenggelam, tetapi baru-baru ini, menjadi kebiasaannya untuk bangun pagi.

Ini juga semua karena game『Vilage of Fate』 yang membuatnya gila.

Bisa dibilang sejak dia mulai memainkan game ini, dia menjadi pecandu total. Sekarang dia menghabiskan sebagian besar waktunya jika tak semuanya dalam game.

Monitor menunjukkan orang-orang menebangi hutan yang kaya akan alam untuk menciptakan desa.

Dalam game yang sangat realistis ini, banyak karakter bekerja keras. Game ini tampaknya memiliki AI berkinerja cukup tinggi, bahkan pola percakapannya juga berlimpah karena lelaki itu belum pernah melihat kalimat yang sama diucapkan kecuali untuk salam biasa.

"Semuanya, oracle telah turun hari ini lagi"

Ketika seorang wanita cantik mengenakan pakaian pendeta membuka Alkitab yang gemerlapan, penduduk desa mulai berkumpul di sekitarnya.

"Semuanya, mari kita lakukan yang terbaik hari ini juga"

Meskipun pria itu tahu bahwa suaranya tidak akan mencapai mereka, pria itu tampak bahagia sambil tersenyum pada mereka.