Isekai wa Heiwa deshita Chapter 1092



Saat Ein dan Alice meninggalkan ruangan untuk pertarungan mereka, Aku dan Illness-san ditinggalkan di ruangan itu.

[Kaito-samaaaa, apakah kau mau menambah teeeeehnya?]

[Terima kasih.]

Tidak peduli berapa banyak argumen aneh pelayan yang dikembangkan di depan matanya atau apakah pertempuran antara pelayan dan salah satu dari Enam Raja pecah, Illness-san setenang biasanya.

Meski begitu, Illness-san juga menahan berbagai emosi dan emosi ini pasti berubah.





[...... Omong-omong, Illness-san sepertinya mengalami banyak hal akhir-akhir ini. Bagaimana aku harus mengatakannya...... aku tidak berbicara tentang apa yang Ein-san katakan sebelumnya, tapi sepertinya kau berteman baik dengan Nebula.]

[Kurasa begiiiitu, teknik dan ide Nubla cukup baaaaaaaagus, jadi kurasa menggambarkannya sebagai teman yang terhormat itu memang cooooooooocok. Aku juga telah termotivasi dalam banyaaaaaaak hal, dan wawasanku telah diperluuuuuuuuas.]

[Tentu saja, Nebula luar biasa dan terhormat, tapi sepertinya kepribadianmu juga baik.]

[Tentuuuunya mudah untuk berbicara dengan Nebuuuuuula.]





Faktanya, kupikir sampai sekarang, Illness-san hampir tidak memiliki orang seperti Nebula-san di sekitarnya. Tidak, tentu saja aku tidak tahu setiap detail dari hubungan persahabatan Illness-san.

Namun, bahkan untuk orang-orang yang tinggal di rumah Lilia-san, dia tampaknya memiliki jenis kehadiran yang berbeda dari semua orang, atau setidaknya, ada suasana seperti itu. Faktanya, sebagian besar pelayan di rumah Lilia-san berada di bawah pengawasan Illness-san, dan aku mendapat kesan bahwa banyak dari mereka tidak bisa mengangkat kepala mereka melawannya.





Namun, entah bagaimana Nebula terasa dia selangkah lebih dekat ke Illness-san daripada yang lain. Ini terutama benar ketika aku sering melihat Nebula membantu Illness-san dengan pekerjaannya.

Dengan seseorang selain Nebula, bahkan jika mereka menawarkan bantuan, Illness-san hanya akan mengatakan "Tolong jangan khawatir", dan menyelesaikan pekerjaannya sendiri.

Namun, ketika Nebula menawarkan bantuan, dia membiarkan dirinya dibantu tanpa penolakan, yang menunjukkan seberapa baik mereka bergaul.

Yah, aku banyak memikirkannya, tetapi pada akhirnya……





[Bagaimana aku harus mengatakan ini...... Agak aneh untuk mengatakan ini, tetapi melihat Illness-san terlihat sangat bahagia akhir-akhir ini, anehnya, membuatku bahagia juga.]

[………………]



TLN : Cieleh. Kaito... Gombalnya........


Aku mengucapkan kata-kata ini dengan santai, tapi saat Illness-san mendengar apa yang kukatakan, bagaimana aku harus mengatakannya....... Dia tampak terkejut, yang benar-benar tidak biasa.

[Illness-san?]

[Ahh, Tidaaaaak~~ Tolong maafkan akuuuuu. Itu bukan apa-aaaaaapa.]





Hmmm, aku penasaran dengan reaksinya tadi, tapi karena Illness-san bilang itu bukan apa-apa, jadi kurasa tidak bijaksana untuk melanjutkan topik itu?

Dengan mengingat hal itu, aku tidak menyebutkan apa yang baru saja dikatakan Illness-san, dan hanya menikmati obrolan santai dengannya sampai Ein-san dan Alice kembali.






Setelah meninggalkan kamar Kaito, saat dia berjalan menyusuri lorong, Illness sedang berpikir dengan linglung.

(Apa iniiiii? Perasaan ini bukannya tidak menyenaaaaangkan, tapi entah bagaimaaaaaana, aku tidak bisa menenangkan diiiiiiri)

"Penyebab pikiran Illness adalah percakapannya sebelumnya dengan Kaito. Dia tidak bisa menghilangkan ekspresi di wajahnya ketika dia berkata "melihat Illness terlihat sangat bahagia akhir-akhir ini membuatnya bahagia juga" dari pikirannya.

Illness selalu sangat mencintai Kaito, dan melihat senyum bahagianya adalah hal paling bahagia di dunia untuknya. Tapi kali ini, senyumnya entah bagaimana tampak lebih menarik dari biasanya baginya.

(Kebahagiaanku membuat Kaito-sama bahagia?...... Ahh, jadi begitu.)

Setelah beberapa saat berpikir, Illness tampaknya telah sampai pada jawaban, dan senyum masam muncul di wajahnya.

(Seriuuuuus, aku telah sangat seraaaaaakah, bahwa ini tidak akan pernah terbayangkan sebeluuuuumnya. Kupikir selama Kaito-sama bahagiiiia, aku tidak perlu apa-apa laaaaaagi, tapi aku tidak tahu laaaagi.)





Pengabdian yang hampir tak terbatas yang diberikan Illness kepada Kaito yang dicintainya tidak diragukan lagi adalah sifat aslinya, dan di atas segalanya, cara hidup yang unik adalah miliknya sendiri.

Namun, perasaan itu mulai berubah, meski hanya sedikit. Dia tidak membutuhkan imbalan apa pun. Kaito dengan senyum bahagia di wajahnya adalah yang terbaik. Pikiran seperti itu bukanlah sebuah kebohongan...... tapi “yang terbaik” itu telah berubah sedikit.

(Aku bahagia, kan~~? Kaito-samaaaa itu bahagia untuk kebahagiaaaaanku, dia tersenyum untuuuuuuuku….. membuatku bahagia tanpa daya, kan~~?)





Sambil memikirkan hal seperti itu, Illness dengan lembut meletakkan tangannya di dadanya. Jantungnya sepertinya berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya, seolah-olah itu mengekspresikan keadaan pikirannya saat ini.





(Ini menyusahkan. Seriussssssan, diriku yang serakah itu menyusaaaaaahkan. Kupikir yang kuinginkan hanyalah melihat Kaito-sama bahagiiiiia, tapi keinginanku untuk “berada di sisi Kaito-sama saat dia bahagia” telah menjadi lebih kuuuuuuuuat.)





Setelah memikirkan hal ini, senyum bahagia muncul di bibir Illness.

(Walaupun aku masih mencintaimu lebih dari cuuuuuuukup, meskipun aku masih mencintaimu lebih dari setiap saaaat……. Melihat aspek barumu iiiini sepertinya membuat perasaanku padamu semakin kuuuuuuuat. Ahhh, seriusaaaaaaan, ini merepoooooootkan.)

Senyum yang sangat lembut muncul di wajahnya sambil memikirkan hal seperti itu, Illness tampaknya merasa senang dengan "perubahan dalam dirinya, karena dia mulai berharap untuk kebahagiaannya sendiri sedikit demi sedikit".


<Kata Penutup>


Serius-senpai: [A-Apa!? D-Di situasi seperti ini, di saat seperti ini, rasa manis muncul!? Sial, kau pasti bercanda...... Gula dari "tipuan pelayan" pasti akan membuat siapa pun lengah !!!]

? ? ? : [Tidak, tolong jangan mengarang kata-kata baru yang tidak dapat dipahami. Aku sudah cukup sakit kepala yang terkait dengan pelayan......]