Isekai wa Heiwa deshita Chapter 619



Hari ke-24 dari bulan Api kedua. Pagi itu indah dan suhunya pas, jadi setelah menyelesaikan rutinitas harianku menyikat Bell dan menyirami bibit Pohon Dunia, aku pergi berbelanja.

Aku tidak benar-benar memiliki barang tertentu yang ingin kubeli, tetapi kupikir akan menyenangkan untuk berkeliaran seperti ini.





Melewati jalan yang dipenuhi dengan toko-toko mahal yang sering aku kunjungi, aku sampai di jalan terluas di ibukota kerajaan Symphonia.

Ada begitu banyak toko berbeda di jalan utama yang hanya melihat-lihat saja sudah cukup menyenangkan. Untuk saat ini, aku memutuskan untuk berjalan-jalan santai ke arah kastil kerajaan.





Ketika aku sedang berjalan, melihat orang-orang dan toko-toko di jalan, aku tiba-tiba melihat sebuah toko yang terlihat baru.

Tanda di depan toko yang bergaya bertuliskan "Buka Hari Ini", menunjukkan bahwa itu adalah toko yang baru dibuka.

Aku ingin tahu toko macam apa ini? Bentuk tokonya penuh gaya, dan pintunya memiliki desain yang fantastis. Sepertinya toko trik sulap yang ada di Bumi dulu…… Jadi, kurasa itu toko alat sihir?

Jika demikian, aku sedikit, tidak, aku cukup tertarik. Bagian luar toko memiliki suasana yang menyenangkan, dan sebagai orang Jepang, aku sangat tertarik dengan fakta bahwa itu adalah toko yang baru dibuka. Baiklah, karena ini kesempatan bagus, mari kita lihat.





Mendorong pintu terbuka, saat aku memasuki toko…

[Selamat datang! Pelangan Perta…… ma…… ku?]


[………………]





Mata tertutup oleh rambut coklatnya yang sedikit terawat, dan mengenakan jubah hitam dengan pola yang fantastis…. Seorang wanita yang anehnya terlihat familiar menyapaku.


Setelah wanita itu dengan riang mengatakan "Selamat datang", dia menjadi kaku ketika dia melihat wajahku…… dan beberapa saat kemudian, dia merosot dengan tangan di lantai.





[…… Apa ini? Apakah aku melakukan sesuatu yang salah di kehidupan masa laluku atau sesuatu? Kenapa, dari semua orang, pelanggan pertamaku adalah Manusia yang sangat familiar ini...... Maksudku, dia benar-benar menjadi pelanggan pertamaku di sini......]

[Errr….. Kaulah orang yang melakukan ramalan di Festival Enam Raja…… kan?]





Ya, wanita ini adalah pemilik kios ramalan kompatibilitas yang kutemukan ketika aku tur dengan Isis-san di Festival Enam Raja, dan aku ingat wajahnya karena aku telah mengunjunginya berkali-kali setelah itu atas rekan kencanku.

Ngomong-ngomong, saat aku pergi ke kiosnya dengan Shiro-san di hari terakhir, kupikir dia berkata "bahwa toko ini akan bagus sekali di Ibukota Kerajaan Symphonia".





[Y-Yah, bagaimanapun, meskipun aku benar-benar enggan, seorang pelanggan tetaplah seorang pelanggan. Selamat datang, Manusia-san.]

[Ah iya. Errr, aku Miyama Kaito.]

[…… Elise. Aku tidak harus mengingatnya. Kalau begitu, silakan lewat sini, Manusia-san.]


Rupanya, dia tidak ingin mengingat namaku. Rasanya dia tidak membenciku, tapi aku merasa dia mengira aku pengganggu.

Yah, mengingat masalah yang kubawa padanya di Festival Enam Raja, aku tidak bisa mengeluh……





[Meski begitu, itu cukup mengejutkan. Kau sepertinya bukan tipe yang tertarik pada ramalan nasib, Manusia-san. Baiklah, aku akan memberimu kredit karena memilih tokoku.]

[Errr, ya…… ​​Tokomu memiliki penampilan yang bergaya dan cantik, jadi aku tertarik.]






Aku tidak bisa mengatakannya. Aku tidak dapat mengatakan kepadanya bahwa aku tidak benar-benar tahu toko macam apa ini dan hanya masuk karena toko itu baru dibuka.





[Fufufu, kau cukup memperhatikan detail. Ya, aku sangat memperhatikan desain toko.]





Tampaknya memuji penampilan toko adalah pilihan yang tepat, karena suara Elise menjadi sedikit lebih ceria. Elise kemudian pindah ke meja yang ditempatkan di belakang tokonya, yang mungkin akan digunakan untuk meramal, sebelum berbicara.





[…… Jadi, Manusia-san? Mana yang kau sukai, "ramalan yang memberi tahumu apa yang mungkin terjadi" atau "ramalan yang memberikan hasil yang baik"?]

[Errr, ada berbagai jenis ramalan?]

[Ya, sayangnya, untuk mendapat untung, aku perlu meramal untuk hiburan publik. Biasanya, aku akan memutuskan berdasarkan keadaan pelanggan, tapi aku akan membiarkan Manusia-san memilih di sini. Aku berhutang budi kepadamu karena membuat toko ini dimunginkan untuk dibangun, jadi aku akan memberi tahu peruntunganmu secara gratis. Hanya untuk pertama kalinya. Tapi kalau mau beli beberapa barangku di sini, tetap harus bayar.]






Ketika aku diberitahu itu, aku melihat sekeliling toko dan melihat bahwa dia juga menjual beberapa hal yang tampak seperti jimat keberuntungan……





[…… Kalau begitu, aku akan memilih ramalan yang memberitahuku apa yang kemungkinan besar akan terjadi.]

[Baik. Lalu, duduklah di kursi di sebelah sana.]

[Iya.]





Aku duduk di kursi di depan meja yang dilapisi kain ungu. Jika ada bola kristal di atas meja, itu akan sesuai dengan ramalan yang kubayangkan tapi…… tidak ada bola kristal di atas meja.

Saat aku memikirkan hal ini, Elise mengambil banyak kartu yang terlihat seperti kartu tarot dan duduk di hadapanku.



[Sekarang, aku sedang berpikir untuk memulai, tapi apa yang kau ingin aku lihat? Jika kau tidak memiliki hal tertentu yang kau minati, aku akan memberi tahumu secara samar apa yang kemungkinan besar akan terjadi di masa depan, oke?]

[Errr, ayo kita lakukan itu.]

[Aku akan mulai kalau begitu.]





Setelah mengangguk pada kata-kataku, Elise dengan santai melemparkan kartu di tangannya ke atas. Setelah itu, kartu-kartu itu bertebaran dengan sendirinya dan membentuk lingkaran di sekitar kami.


L-Luar biasa…… Dia mungkin menggunakan semacam sihir, tapi bagaimana aku harus mengatakan ini…… Ini menciptakan suasana yang cukup misterius di sekitar kami.





Setelah itu, dari banyak kartu yang berputar di udara, empat kartu mendarat menghadap ke bawah di atas meja sementara kartu yang tersisa ditumpuk bersama di dekat Elise.





[Manusia-san, keempat kartu ini mengatakan hasil ramalan. Silakan balikkan kartu satu per satu, mulai dari kiri. Aku akan menjelaskan kepadamu apa arti setiap kartu dengan setiap flip.]

[Aku mengerti.]





Mengangguk mendengar kata-kata Elise, aku membuka kartu paling kiri.





[…… Malam yang tegak. Kartu ini menunjukkan "waktu tahun ini". Sementara itu, Malam tegak menandakan “titik balik”. Pergantian bulan, pergantian tahun, atau semacam perayaan…… Bagaimanapun, sesuatu yang besar akan terjadi di sekitar waktu itu untukmu, Manusia-san.]

[Fumu, lalu kartu kedua……]

[Kali ini ditempatkan dalam posisi terbalik, ya. Ini adalah kartu Pedang…… Kartu ini menunjukkan “kejadian” yang akan terjadi di masa depan. Kartu Pedang menunjukkan "pertempuran", kartu yang tegak menunjukkan pertempuran literal, sedangkan kartu yang terbalik menunjukkan bukan pertempuran fisik, tetapi pertempuran mental.]






Sebuah titik balik, pertarungan mental…… Mungkinkah peramal ini membicarakan tentang……





[Kartu ketiga adalah…… "Dewa" yang Tegak  ​​ya. U-Unnn? Ini aneh, bukan? Kartu ini menandakan “orang”…… Yang artinya yang bertarung dengan Manusia-san…… adalah Dewa? Kau melawan Dewa?]


[Ahh, errr…… Kurasa aku tahu apa maksudnya.]

[Aku mengerti, kau keluar dari norma seperti biasa, eh? Yah, bagaimanapun, kartu keempat adalah…… "Pintu" terbalik ya……]





Saat kartu terakhir dibalik, Elise memasang ekspresi rumit di wajahnya. Ini hanya tebakan, tapi menurutku ramalan ini mungkin berbicara tentang pertarunganku dengan Shiro-san.

Itu akan terjadi pada peringatan satu tahun kedatanganku di dunia ini, aku tampaknya akan menghadapi ujian mental daripada harus bertarung dan…… Dewalah yang kulawan.





[Apa arti dari kartu keempat?]

[…… Kartu ini menunjukkan "tindakan". Di balik pintu ini adalah tujuanmu…… singkatnya, kemenangan Manusia-san. Jika dalam posisi tegak, kau bisa meraih kemenangan melalui jalur yang sah…… yaitu, dengan memenangkan pertarungan mental itu.]

[…… Dan?]

[Namun, posisi terbalik menunjukkan “jalur tersembunyi”…… yang berarti hanya memenangkan pertarungan mental itu “tidak akan benar-benar menjadi kemenangan bagi Mannusia-san”. Manusia-san perlu menemukan semacam kunci untuk membuka pintu ini.]





Mendengar kata-kata Elise, aku menoleh dan berpikir. Dari hasil ramalannya…… ​​Ini berarti bahwa aku tidak hanya harus mengatasi ujian yang akan diberikan Shiro-san kepadaku, aku juga harus menemukan sesuatu yang tersembunyi di dalamnya. Kalau tidak, itu tidak akan menjadi kemenangan yang memuaskan bagiku?

Kenapa ya? Aku merasa hatiku sedang berdesir. Aku merasa seolah-olah aku telah jatuh…… Tidak, seolah-olah aku telah "melupakan" bagian penting……



Ibu, Ayah ————– Masa depan yang Elise, seorang peramal nasib yang kutemui lagi secara kebetulan, memberitahuku adalah masa yang anehnya membangkitkan kecemasan dalam hatiku. Ada sesuatu yang menggangguku, tapi aku tidak tahu apa ini. Aku penasaran apa ini? Mungkin, kunci untuk membuka pintu hanyalah sesuatu yang tidak bisa kulihat ————— tapi masih ada di dalam diriku.





























<Kata Penutup>


Serius-senpai: [Berita lainnya tentang manga……. Aku akhirnya memulai debutku di majalah bulanan……]

? ? ? : [Kau tahu kalau majalah tidak punya sampul belakang, kan?]

Serius-senpai: [Huhh !? A-Apa itu…… T-Tidak, tunggu! Mungkin ada peluang jika manganya keluar !!!]

? ? ? : […… Kau akhirnya menyerah untuk melempar tsukkomi tentang bagaimana kau mungkin tetap keluar di sampul belakang ya……]

Serius-senpai: [Eh? Ahh……]