Isekai wa Heiwa deshita Chapter 579



Itu adalah hari pertama dari bulan Api kedua, Festival Enam Raja telah berakhir dan enam bulan telah berlalu dalam kalender. Kebetulan, kalender dunia ini lewat dalam urutan bulan Api, bulan Air, bulan Pohon, bulan Bumi, bulan Angin dan setelah Bulan Cahaya, bulan Api dan bulan-bulan berikutnya diulangi lagi, selain bulan ke-12 disebut sebagai Bulan surga.

Bulan Api ke Angin datang sekitar dua kali setahun, jadi bulan kedua memiliki kata "kedua" yang melekat pada namanya untuk membedakannya dari bulan lainnya.





Yah, itu dikatakan, aku cukup lelah dari Festival Enam Raja, jadi aku lebih cenderung untuk santai…… tapi bagaimana aku harus mengatakan ini…… orang-orang di dunia ini benar-benar energik.

Saat aku memikirkan hal ini, aku membelai kepala Bell, yang aku sandarkan punggungku, dan melihat ke Lilia-san dan yang lainnya yang bekerja keras dalam pelatihan mereka.





Berpartisipasi dalam pelatihan adalah Lilia-san, Luna-san, Sieg-san, Anima, Eta dan Theta. Aoi-chan dan Hina-chan mungkin seperti aku, lelah karena Festival Enam Raja, jadi mereka tidak berpartisipasi dalam pelatihan hari ini dan pergi ke kota bersama.

Mereka juga mengundangku dalam pelatihan mereka juga, tetapi aku menolak karena aku ingin menyikat Bell, jadi setelah aku melakukan itu, aku datang untuk mengamati pelatihan mereka.





Semua orang di pelatihan nampaknya lebih antusias dari biasanya, tapi kurasa itu hanya imajinasiku, bukan?

Tepat pada saat itu, Lilia-san berhenti mengayunkan pedangnya dan menyeka keringatnya. Dia sepertinya memperhatikanku dan berjalan ke arahku, jadi aku memanggilnya.





[Lilia-san, kerja bagus di luar sana.]

[Terima kasih.]

[Sepertinya semua orang cukup antusias ya.]

[…… Kau benar. Insiden dengan Pahlawan Pertama, dan tantangan untuk Agni-sama di Festival Enam Raja… Aku mengira semua orang telah merasakan betapa tidak memadainya kekuatan mereka saat ini.]






Begitu...... Anima mungkin menantikan pertandingan ulangnya dengan Epsilon-san, sementara Luna-san, Sieg-san, Eta dan Theta, seperti Lilia-san, mungkin bersemangat tentang pelatihan mereka setelah dikalahkan sepenuhnya oleh Agni- san, bahkan ketika dia menahan mereka, di Festival Enam Raja.





[Sekarang, kukira aku akan melakukan set lain.]

[Eh? Sudah? Kau belum cukup istirahat……]

[Aku masih memiliki pekerjaan yang harus kulakukan dan tidak bisa mencurahkan terlalu banyak waktu untuk pelatihan, jadi aku ingin melakukan yang terbaik sementara aku masih punya waktu untuk berlatih.]

[B-Begitu...... Kalau begitu, setidaknya minum sedikit......]

[Tidak, seperti yang kubilang, tolong jangan sembarangan mengambil jus yang terbuat dari Buah Pohon Dunia seolah-olah itu adalah air biasa. Aku tidak akan meminumnya, oke?]





Mendengar bahwa Lilia-san akan kembali berlatih setelah berbicara denganku beberapa saat, aku mengeluarkan jus yang terbuat dari Buah Pohon Dunia untuk setidaknya membantunya pulih dari kelelahan, tapi dia menolak.

Mengatakan "Aku akan menerima saja pikirannya" dengan senyum masam di wajahnya, Lilia-san kembali ke pelatihannya.






Hmmm, semua orang sepertinya bekerja keras, jadi aku bertanya-tanya apakah ada yang bisa aku lakukan untuk membantu mereka...... tapi aku tidak terlalu pandai bertarung.





[Ada apaaaaaaaaa ~? Ekspresi wajahmu begitu seriusssss?]

[…… Illness-san?]

[Hellooooo ~~ Aku sedang berjalan dalam perjalanan pulang dari mencuciiiiiiiiiii, ketika aku melihat bahwa kau sepertinya sedang memikirkan sesuatuuuu ~~]


[Ah, yah...... Lilia-san dan yang lainnya berlatih keras, dan aku berpikir apakah aku bisa membantu mereka dengan cara tertentu.]





Mengatakan pada Illness-san yang kebetulan lewat, aku memberi tahu dia apa yang telah kupikirkan sebelumnya. Setelah itu, setelah melirik Lilia-san dan yang lainnya yang sedang berlatih, dia menganggukkan kepalanya sebelum berbicara.





[…… Begitu ya~~ Mereka sepertinya “khawatir karena mereka tidak tumbuh cukup cepat” huuuuh. Mereka bahkan mungkin merasa tidak sabaaaaaaaar~~. Adapun metode pelatihan merekaaaaaaa~~ Aku tidak bisa mengatakan bahwa mereka melakukannya dengan salah tapiiiiiii~~.]

[Eh? B-Begitukah itu?]

[Yaaaaaa ~~ Terutamaaaaaaaa ~~ Nonaaaaaaaa dan Animaaaa, keduanya terjebak dalam temboooook ~~. Ini juga merupakan kesempatan besar bagi mereka untuk menumbuhkan jarahaaaaaan.]





Aku benar-benar tidak mengerti apa yang dia bicarakan, tapi aku bisa merasakan kepastian dengan cara Illness-san mengatakannya. Lilia-san dan Anima terjebak di dinding? Kesempatan besar?


Sementara aku bingung, Illness-san dengan lembut mengulurkan tangannya dan sedikit menepuk kepalaku, sebelum dia perlahan berjalan mendekati Lilia-san dan yang lainnya.





Kemudian, setelah berjalan beberapa jarak dariku, dia bertepuk tangan, mendorong Lilia-san dan yang lainnya untuk menghentikan latihan mereka, dan dia berbicara.





[Tolong dengarkan aku sebentaaaaar ~~ Dengan permintaan Kaito-samaaaaa, aku akan memberikan saran kepada setiap oraaaaaang.]

[Illness?]





Mendengar kata-kata Illness-san, Lilia-san memiringkan kepalanya dengan heran.





[Pertama-tamaaaaa ~~ Nonaaaaaaa, kusarankan kau melatih kendali kekuatan sihirmuuuuuuuu ~~, bukan kemampuan fisik atau teknikmuuuu.]


[Ehh? E-Err…… Ya?]

[Selanjutnya, Animaaaa ~~ Kau harus meningkatkan teknikmuuu ~~. Adapun Siegliiiiinde ~~ Kuikir kau harus fokus pada aktivasi paralel dari teknik-teknik tersebut. Lunamariaaa, kau harus lebih berhati-hati antara kau dan musuhuuuuuuuuu. Adapun Eta dan Theta, kalian berdua harus kembali ke dasarnyaaaaaa.]

[[[[[…………………]]]]]

[Itu semuaaaaaaa. Apakah kalian punya pertanyaaaaaaan?]






Mendengar Illness-san dengan santai memberi mereka nasihat, Lilia-san dan yang lainnya tampak tercengang, seolah pikiran mereka masih belum bisa mengejar apa yang terjadi.

Anima, yang pertama pulih dari kebingungannya, mengangkat tangannya.





[Yaaaaa ~~ Apa itu ituuuuuu?]

[Illness-dono, jika aku melakukan itu…… Bisakah aku menjadi lebih kuat dari aku yang sekarang?]





Secara kebetulan, Anima juga berhutang budi kepada Illness-san karena telah mengajarinya cara menulis surat, jadi dia menggunakan sebutan kehormatan saat berbicara dengannya.





[Ayo lihat, bagaimana kalaaaaaaau~~ kita mencobanya sedikiiit ~~?]

[Mencobanya?]

[Silakan cobaaaaa ~~ serang akuuuuu ~~. Aku "tidak akan menggunakan kekuatan sihir sama sekaliiiiii", jadi seranglah aku dengan segenap kekuatanmuuuuuu ~~]


[Eh? T-Tidak, tapi itu……]





Aku bisa mengerti mengapa Anima kehilangan sikapnya. Mendengar dia mengatakan bahwa dia tidak akan menggunakan kekuatan sihir sama sekali berarti dia tidak akan bisa menggunakan sihir Penguatan atau Penghalang... Dalam keadaan seperti itu, menerima serangan dari Anima, yang kekuatannya sebanding dengan Viscount- level, Iblis peringkat tinggi cukup tidak masuk akal.



[Jika kau benar-benar ingin menjadi lebih kuaaaaat, berhentilah ragu-ragu dan mulailah menyeraaaaaaang ~~ Lalu, kau mungkin menemukan jawabanmu untuk pertanyaan itu, bukan begituuuu?]



[…… A-Aku mengerti.]





Ketika Anima mendengar kata-kata Illness-san yang tidak memiliki keraguan di dalamnya, seolah-olah dia telah mengambil keputusan, Anima menganggukkan kepalanya dan menarik kembali tinjunya.

Sementara Lilia dan yang lainnya melihat dengan ekspresi khawatir di wajah mereka, Anima berlari menuju Illness-san, yang menunggunya tanpa sikap sama sekali…… Mengayunkan tinjunya ke arah Illness-san……





[…… Eh?]





Aku tidak tahu apa yang terjadi. Ketika aku tersadar, Anima, yang seharusnya menjadi orang yang menyerang, berbaring telentang di tanah dengan ekspresi terkejut di wajahnya.





[Aku yakinkaaaan~~ bahwa kau tidak terluka, tapiiiiiiiii, apakah kau baik-baik saja?]

[Y-Ya.]

[Illness!? A-Apa yang barusan kau lakukan? Dari apa yang aku lihat, seolah-olah Anima baru saja berputar saat dia disentuh olehmu……]





Apakah dia melemparkannya? Dia berputar saat dia menyentuh Anima? Teknik yang Illness-san gunakan……. Mungkinkah itu aikido?







[Saat Anima menerkam ke arahkuuuu, semua yang aku lakukan ~~ adalah menyesuaikan kekuatan di dalam tinjumuuu.]

[Hah? E- Errr ……]

[Weeeeell ~~ Ini adalah jenis teknik yang kubicarakaaaaaan.]





Benar-benar begitu ya. Tentu saja, karena kami berada di dunia yang berbeda, itu tidak akan disebut aikido, tapi mungkin teknik yang sama.

Sebaliknya, Illness-san…… dia kuat !? Dia dengan mudah menangani serangan Anima tanpa menggunakan kekuatan sihir apapun.....





[Untuk sementara waktu ~~ Aku akan mengajarimu detailnya tentang bagaimana menggunakan teknik seperti itu nanti, Animaaaa.]

[Y- Ya!]

[Kemampuan fisikmuuuuuu cukup baik bahkan untuk level Count, Iblis peringkat tinggiiiiiiiii. Bagaimanapuuuuun~~ Kau memiliki pola serangan yang sangat sederhanaaaaaaa. Saat-saat ketika kau dikalahkan adalah karena kau dengan mudah ditangani tanpa bisa mengenai targetmuuuuuuuuuu.]

[! ? ]





Mendengar kata-kata Illness-san, pertarungan Anima di Festival Enam Raja muncul di benakku. Anima dengan tegas menyerang, tetapi semua serangannya ditangani oleh Epsilon-san.






[Kau tidak perlu mempelajari teknik yang sama persis seperti milikkuuuuuuu. Mungkin dangkal, baik untuk mempelajari berbagai macam teknik. Jika kau mempelajari teknik memukul serangaaaaaaan, kau juga akan belajar bagaimana menghindari serangaaaaaaan. Jika kau mempelajari teknik bertahaaaaaan, kau juga akan tahu bagaimana menghancurkan pertahanan orang laiiiiiin. Jika kau melakukan itu, kemampuan ofensifmu akan meningkat selusin kaliiiiiiii.]

[Y- Ya! Aku akan mengingatnya!]






Setelah mendengar nasehat Illness-san, Anima buru-buru berdiri dan memberi hormat. Melihat ini, Illness-san tersenyum dan mengangguk puas.

Setelah itu, Lilia-san, yang masih terlihat terkejut, berbicara kepada Illness-san dengan ekspresi sedikit bingung di wajahnya.





[…… I-Illness. Kau se-sekuat ini?]

[Yah ~~ Aku tetaplah "Iblis Level-Count, Peringkat Tinggi" bagaimanapun jugaaaaaa. Jadi aku kuat sampai batas tertentuuuuu ~~]

[B-Begitu, kau adalah Iblis Level-Count, Pringkat Tinggi…… Level-Count…… Count…… Eh? Eeehhhhh !?]





Mendengar kata-kata acuh tak acuh Illness-san, Lilia-san berteriak.





Ibu, Ayah ———— Aku benar-benar mengerti kenapa Lilia-san berteriak. Sebaliknya, aku akan berteriak juga. Aku tahu kalau dia seharusnya kuat karena dia mengalahkan Anima dengan mudah, tapi Illness-san ————- dia rupanya adalah Iblis level-Count, Peringkat Tinggi.





























<Kata Penutup>


? ? ? : [Aku punya kabar yang cukup baik, kabar sangat baik, dan kabar buruk.]

Serius-senpai: [Kabar yang cukup bagus? Nah, untuk saat ini, mari kita mulai dengan kabar buruknya.]

? ? ? : [Bonus cerita pendek tidak tersedia di volume ketiga dari novel ringan.]

Serius-senpai: [Kenapa !? Lakukan yang terbaik tentang itu, Penulis-san !!!…… Jadi, apa kabar baiknya?]


? ? ? : [Ada cerita pendek Serius-senpai di sampul belakang.]

Serius-senpai: [Baiklah! Akhirnya giliranku !!! Tunggu, ya? Itu kabar yang cukup bagus? Lalu, bagaimana dengan kabar baiknya?]

? ? ? : […… Rencana untuk membuat manga untuk YuuShou sedang berlangsung.]

Serius-senpai: […… Hwooeeehh?]

? ? ? : [Rencana untuk membuat manga untuk YuuShou sedang dalam proses.]

Serius-senpai: [A-Apa katamuuuuuuuuuuuuuu !?]