Isekai wa Heiwa deshita Chapter 459
Noir-san sangat kuat, mungkin karena dia setengah vampir. Karena itu, Luna-san kesulitan menarik Noir-san dariku.
Tapi kemudian, Lilia-san akhirnya bangun…… dan dengan mudah menarik Noir-san dariku. Haruskah aku mengatakan bahwa itu seperti yang diharapkan dari Lilia-san, atau haruskah aku tercengang dengan kekuatannya yang bahkan melebihi setengah vampir……?
Setelah ditarik dariku, Noir-san menatap kosong entah kemana untuk beberapa saat sebelum dia tertidur.
Dan kemudian, untuk menyapa Kepala Koki…… Mengandalkan tindak lanjut Lilia-san, entah bagaimana aku berhasil melewatinya. Astaga, aku sangat bersyukur Lilia-san ada di sini untuk membantuku.
Tapi kemudian, Lilia-san akhirnya bangun…… dan dengan mudah menarik Noir-san dariku. Haruskah aku mengatakan bahwa itu seperti yang diharapkan dari Lilia-san, atau haruskah aku tercengang dengan kekuatannya yang bahkan melebihi setengah vampir……?
Setelah ditarik dariku, Noir-san menatap kosong entah kemana untuk beberapa saat sebelum dia tertidur.
Dan kemudian, untuk menyapa Kepala Koki…… Mengandalkan tindak lanjut Lilia-san, entah bagaimana aku berhasil melewatinya. Astaga, aku sangat bersyukur Lilia-san ada di sini untuk membantuku.
[…… Ngomong-ngomong, Nona? Kenapa kau pingsan tadi?]
[Ehh !? Ah, i-itu……]
Penginapan tempat Lilia-san dan yang lainnya menginap terletak di jalan menuju Menara Pusat dari restoran, jadi kami semua perlahan berjalan menuju penginapan mereka.
Membawa Noir-san yang tertidur di belakang punggungnya, Luna-san bertanya, yang jelas membuat Lilia-san menjadi bingung.
[T-Tidak, hanya saja…… Aku sedikit terkena angin malam jadi……]
[Tidak, tidak, tubuh Nona tidak sebegitu lemahnya…… Tidak, yah, kurasa bukan apa-apa……]
Meskipun dia tampak curiga pada kebohongan Lilia-san, Luna-san tidak melanjutkan masalah ini lebih jauh, mungkin karena dia berhutang pada Lilia-san karena menghentikan Noir-san.
Itu seharusnya cukup untuk menenangkan Lilia-san……
[Ahh, Lilia-chan, selamat malam ~~]
[K- K- K- Kuromueina-sama !? S- S- S- Selamat malam.]
Namun, sebelum dia sempat pulih, dia mulai panik lagi ketika Kuro muncul.
Rei-san dan Fia-san juga buru-buru berlutut dan mencoba sujud, tapi Kuro menghentikan mereka.
[Sudah lama sekali sejak aku tidak melihat kalian, Aoi-chan dan Hina-chan. Apa kalian menikmati festival ini?]
[Ya, aku bersenang-senang.]
[Aku merasa seperti berbelanja terlalu banyak hari ini.]
[Ahaha, begitu, baguslah.]
Aoi-chan dan Hina -chan, yang sudah diajak bicara oleh Kuro di mansion, tersenyum ketika Kuro memanggil mereka. Unnn, kupikir Lilia-san terlalu gugup, tapi yah, kurasa itu seperti dia.......
Mendengar apa yang mereka berdua katakan, Kuro mengangguk dengan senyuman dan mengambil tas kain entah dari mana, dia menyerahkannya pada kedua kouhai ku.
[Baiklah, di sini. Aku akan memberi kalian uang saku, jadi kalian bisa bersenang-senang besok.]
[...... Eh?]
[Kuromu-sama? Bi-Bisakah kami benar-benar memiliki ini?]
[Tentu saja. Ini adalah dunia yang berbeda, jadi nikmatilah sepenuhnya.]
[[T- Terima kasih banyak! ]]
Ketika Kuro mengatakan ini kepada mereka sambil tersenyum, kedua kouhaiku membungkuk dalam-dalam.
Kuro kemudian menoleh ke Lilia-san dan dengan sedikit ekspresi minta maaf di wajahnya, dia berbicara.
[Baiklah, Lilia-san. Maaf, aku ada urusan dengan Kaito-kun, jadi apa kau keberatan jika aku membawanya?]
[Eh? Ah iya. Tentu saja tidak apa-apa. Lagipula kami baru saja selesai makan……]
[Maafkan aku. Aku akan mengirim beberapa cemilan lezat untuk Lilia-chan dan yang lainnya di penginapa kalian nanti, jadi nikmati bersama semuanya.]
[Terima kasih atas perhatianmu.]
Saat Kuro berbicara tentang mengirimi mereka cemilan yang enak… Aku merasa dia tidak akan mengirim apapun selain baby castella.
[Baiklah, Kaito-kun. Ayo pergi?]
[Eh? Ya…… Selamat malam, semuanya.]
Meskipun aku tidak tahu urusan apa yang Kuro miliki denganku, tapi atas desakannya, aku mengucapkan selamat malam kepada semuanya dan pergi.
Mengikuti Kuro, kami mencapai alun-alun di mana aku tidak bisa melihat satu orang pun. Berhenti di sana, Kuro kembali menatapku dan berbicara.
[Kaito-kun, maafkan aku tiba-tiba memanggilmu ke sini.]
[Tidak, tidak masalah bagiku tapi...... urusan apa yang kau bicarakan ini?]
[Unnn, ini tentang orang yang kau temui pagi ini, yang yang terlihat seperti ibumu.]
[Eh?]
[Aku sudah mendengarnya dari Isis, dan kupikir aku akan berbicara denganmu tentang ini secepat mungkin...... Aku harus pergi ke Magnawell untuk rapat nanti, jadi kupikir aku akan berbicara denganmu sedikit sebelum aku pergi.]
Memang benar aku akan berbicara dengan Kuro untuk berkonsultasi dengannya tentang wanita yang terlihat seperti ibuku, mengikuti saran Isis-san.
Rupanya, Kuro datang mencariku agar kami bisa membicarakan hal ini sebelum dia pergi sejenak.
[Pertama-tama, izinkan aku mengatakan apa yang kusimpulkan. Aku pernah mendengar cerita dari Isis dan bertanya pada Shiro tentang itu tapi…… Shiro tidak menghidupkan kembali ibu Kaito-kun, juga tidak menciptakan makhluk dengan penampilan yang sama dengannya.]
[…………………]
[Ketika Shiro berbohong, dia akan mengatakan dia berbohong, jadi tidak ada keraguan bahwa dia mengatakan yang sebenarnya. Aku memeriksa dengan Dewa Bumi hanya untuk memastikan, dan dia bilang dia juga tidak menghidupkannya kembali.]
[Kalau begitu, dia benar-benar……]
[Unnn. Dia hanyalah orang lain yang kebetulan memiliki penampilan seperti ibumu.]
[...... Begitu.]
Jika itu yang dikatakan Kuro, pasti memang begitu. Tidak, aku tahu bahwa ada kemungkinan besar memang begitu. Tetapi mendengar tentang itu sekarang, aku tidak bisa menyembunyikan kekecewaanku.
[…… Kaito-kun, kau baik-baik saja?]
[Unnn. Awalnya aku agak bingung, tapi sekarang aku baik-baik saja. Aku bisa menerimanya.]
[...... Begitu. Aku akan pergi ke rapat kalau begitu. Mari kita bicara lagi nanti.]
[Ya, terima kasih.]
Berterima kasih kepada Kuro karena hanya tersenyum lembut padaku tanpa meminta terlalu banyak, aku melihatnya pergi.
Saat Kuro benar-benar hilang dari pandangan, aku mencoba berjalan kembali ke Menara Pusat tapi....... kakiku segera berhenti.
[Yaa ~ Ini pagi ini sejak terakhir kali kita bertemu, kan~~ Sungguh kebetulan melihatmu di sini, bukan?]
[! ? ]
Aku sangat heran mendengar suara itu sehingga kupikir hatiku akan melompat keluar dari dadaku.
[…… Ibu ……?]
Ibu, Ayah ————- Telah disimpulkan bahwa wanita yang kulihat saat makan siang yang terlihat seperti ibuku hanyalah orang lain. Kuro seharusnya tidak salah dengan penilaiannya dan aku sendiri yakin kalau memang begitu tapi…… kenapa? Bukan hanya penampilannya, tapi bahkan suaranya ———— Kenapa kau begitu mirip dengannya?
<Kata Penutup>
Serius-senpai Act3: […… Eh?] ← (Karena chapter ini benar-benar serius-ish, dia tidak bisa menyembunyikan senyuman di bibirnya)

[Ehh !? Ah, i-itu……]
Penginapan tempat Lilia-san dan yang lainnya menginap terletak di jalan menuju Menara Pusat dari restoran, jadi kami semua perlahan berjalan menuju penginapan mereka.
Membawa Noir-san yang tertidur di belakang punggungnya, Luna-san bertanya, yang jelas membuat Lilia-san menjadi bingung.
[T-Tidak, hanya saja…… Aku sedikit terkena angin malam jadi……]
[Tidak, tidak, tubuh Nona tidak sebegitu lemahnya…… Tidak, yah, kurasa bukan apa-apa……]
Meskipun dia tampak curiga pada kebohongan Lilia-san, Luna-san tidak melanjutkan masalah ini lebih jauh, mungkin karena dia berhutang pada Lilia-san karena menghentikan Noir-san.
Itu seharusnya cukup untuk menenangkan Lilia-san……
[Ahh, Lilia-chan, selamat malam ~~]
[K- K- K- Kuromueina-sama !? S- S- S- Selamat malam.]
Namun, sebelum dia sempat pulih, dia mulai panik lagi ketika Kuro muncul.
Rei-san dan Fia-san juga buru-buru berlutut dan mencoba sujud, tapi Kuro menghentikan mereka.
[Sudah lama sekali sejak aku tidak melihat kalian, Aoi-chan dan Hina-chan. Apa kalian menikmati festival ini?]
[Ya, aku bersenang-senang.]
[Aku merasa seperti berbelanja terlalu banyak hari ini.]
[Ahaha, begitu, baguslah.]
Aoi-chan dan Hina -chan, yang sudah diajak bicara oleh Kuro di mansion, tersenyum ketika Kuro memanggil mereka. Unnn, kupikir Lilia-san terlalu gugup, tapi yah, kurasa itu seperti dia.......
Mendengar apa yang mereka berdua katakan, Kuro mengangguk dengan senyuman dan mengambil tas kain entah dari mana, dia menyerahkannya pada kedua kouhai ku.
[Baiklah, di sini. Aku akan memberi kalian uang saku, jadi kalian bisa bersenang-senang besok.]
[...... Eh?]
[Kuromu-sama? Bi-Bisakah kami benar-benar memiliki ini?]
[Tentu saja. Ini adalah dunia yang berbeda, jadi nikmatilah sepenuhnya.]
[[T- Terima kasih banyak! ]]
Ketika Kuro mengatakan ini kepada mereka sambil tersenyum, kedua kouhaiku membungkuk dalam-dalam.
Kuro kemudian menoleh ke Lilia-san dan dengan sedikit ekspresi minta maaf di wajahnya, dia berbicara.
[Baiklah, Lilia-san. Maaf, aku ada urusan dengan Kaito-kun, jadi apa kau keberatan jika aku membawanya?]
[Eh? Ah iya. Tentu saja tidak apa-apa. Lagipula kami baru saja selesai makan……]
[Maafkan aku. Aku akan mengirim beberapa cemilan lezat untuk Lilia-chan dan yang lainnya di penginapa kalian nanti, jadi nikmati bersama semuanya.]
[Terima kasih atas perhatianmu.]
Saat Kuro berbicara tentang mengirimi mereka cemilan yang enak… Aku merasa dia tidak akan mengirim apapun selain baby castella.
[Baiklah, Kaito-kun. Ayo pergi?]
[Eh? Ya…… Selamat malam, semuanya.]
Meskipun aku tidak tahu urusan apa yang Kuro miliki denganku, tapi atas desakannya, aku mengucapkan selamat malam kepada semuanya dan pergi.
Mengikuti Kuro, kami mencapai alun-alun di mana aku tidak bisa melihat satu orang pun. Berhenti di sana, Kuro kembali menatapku dan berbicara.
[Kaito-kun, maafkan aku tiba-tiba memanggilmu ke sini.]
[Tidak, tidak masalah bagiku tapi...... urusan apa yang kau bicarakan ini?]
[Unnn, ini tentang orang yang kau temui pagi ini, yang yang terlihat seperti ibumu.]
[Eh?]
[Aku sudah mendengarnya dari Isis, dan kupikir aku akan berbicara denganmu tentang ini secepat mungkin...... Aku harus pergi ke Magnawell untuk rapat nanti, jadi kupikir aku akan berbicara denganmu sedikit sebelum aku pergi.]
Memang benar aku akan berbicara dengan Kuro untuk berkonsultasi dengannya tentang wanita yang terlihat seperti ibuku, mengikuti saran Isis-san.
Rupanya, Kuro datang mencariku agar kami bisa membicarakan hal ini sebelum dia pergi sejenak.
[Pertama-tama, izinkan aku mengatakan apa yang kusimpulkan. Aku pernah mendengar cerita dari Isis dan bertanya pada Shiro tentang itu tapi…… Shiro tidak menghidupkan kembali ibu Kaito-kun, juga tidak menciptakan makhluk dengan penampilan yang sama dengannya.]
[…………………]
[Ketika Shiro berbohong, dia akan mengatakan dia berbohong, jadi tidak ada keraguan bahwa dia mengatakan yang sebenarnya. Aku memeriksa dengan Dewa Bumi hanya untuk memastikan, dan dia bilang dia juga tidak menghidupkannya kembali.]
[Kalau begitu, dia benar-benar……]
[Unnn. Dia hanyalah orang lain yang kebetulan memiliki penampilan seperti ibumu.]
[...... Begitu.]
Jika itu yang dikatakan Kuro, pasti memang begitu. Tidak, aku tahu bahwa ada kemungkinan besar memang begitu. Tetapi mendengar tentang itu sekarang, aku tidak bisa menyembunyikan kekecewaanku.
[…… Kaito-kun, kau baik-baik saja?]
[Unnn. Awalnya aku agak bingung, tapi sekarang aku baik-baik saja. Aku bisa menerimanya.]
[...... Begitu. Aku akan pergi ke rapat kalau begitu. Mari kita bicara lagi nanti.]
[Ya, terima kasih.]
Berterima kasih kepada Kuro karena hanya tersenyum lembut padaku tanpa meminta terlalu banyak, aku melihatnya pergi.
Saat Kuro benar-benar hilang dari pandangan, aku mencoba berjalan kembali ke Menara Pusat tapi....... kakiku segera berhenti.
[Yaa ~ Ini pagi ini sejak terakhir kali kita bertemu, kan~~ Sungguh kebetulan melihatmu di sini, bukan?]
[! ? ]
Aku sangat heran mendengar suara itu sehingga kupikir hatiku akan melompat keluar dari dadaku.
[…… Ibu ……?]
Ibu, Ayah ————- Telah disimpulkan bahwa wanita yang kulihat saat makan siang yang terlihat seperti ibuku hanyalah orang lain. Kuro seharusnya tidak salah dengan penilaiannya dan aku sendiri yakin kalau memang begitu tapi…… kenapa? Bukan hanya penampilannya, tapi bahkan suaranya ———— Kenapa kau begitu mirip dengannya?
<Kata Penutup>
Serius-senpai Act3: […… Eh?] ← (Karena chapter ini benar-benar serius-ish, dia tidak bisa menyembunyikan senyuman di bibirnya)

Next Post
Isekai wa Heiwa deshita Chapter 460
Isekai wa Heiwa deshita Chapter 460
Previous Post
Isekai wa Heiwa deshita Chapter 458
Isekai wa Heiwa deshita Chapter 458