Clearing an Isekai with the Zero-Believers Goddes Chapter 223
Clearing an Isekai with the Zero-Believers Goddess – The Weakest Mage among the Classmates Indonesia
"Kau yang memutuskan. Selamatkan dunia, atau hancurkan... " (Noah)
Senyuman Noah-sama bahkan terasa kejam.
Tatapanku mengembara.
Kupikir pasti bahwa pilihan dalam RPG Player akan muncul, tapi…
Tidak ada yang keluar.
A kumalah mengkonfirmasi ekspresi rekan-rekanku dengan Perubahan Persektif.
Suasana hati Lucy sedang buruk.
Sa-san menangis.
Putri Sofia memiliki ekspresi tenang seolah-olah dia mengalami sesuatu.
Furiae-san memasang wajah seperti kucing yang ditinggalkan...
Tekadku bergetar.
Aku ingin mengatakan sesuatu, tetapi menghentikannya.
Aku merasa aku akan terpengaruh jika mereka mencoba menghentikanku.
Aku menghadapi Noah-sama lagi.
“Noah-sama.” (Makoto)
"Apa, Makoto?" (Noah)
“… Aku akan pergi 1.000 tahun ke masa lalu. Aku akan menyelamatkan Juru Selamat Abel, oke?” (Makoto)
Ketika aku menjawab, aku bisa mendengar semua orang di gereja menghela nafas.
Saat aku melihat, aku bisa melihat Althena-sama juga membuat wajah lega.
"Apakah itu tidak apa apa? Kau tidak akan bisa bertemu temanmu lagi, tahu? ” (Noah)
"Tolong jangan membuang air dingin pada tekad seseorang." (Makoto)
Aku menunjukkan senyum masam, menoleh ke teman-temanku, dan turun ke peron.
“Maaf, semuanya. Aku akan pergi." (Makoto)
“Takatsuki-kun… aku tidak menginginkan ini…” (Aya)
Sa-san meraih lenganku dan menundukkan wajahnya di dadaku.
“Aku akan pergi denganmu juga… Aku ingin pergi bersama Takatsuki-kun, Dewi-sama…” (Aya)
"Sasaki Aya, kau terlalu kuat... Jika kami mengirimmu 1.000 tahun ke masa lalu, Iblis akan menyadarinya... Kau tidak bisa pergi bersama Takatsuki Makoto..." (Ira)
“Uuh… tidak mungkin…” (Aya)
Aku hanya bisa memeluk bahu Sa-san.
Seseorang mendekat dari belakang.
"Pahlawan Makoto... menyelamatkan Juruselamat-sama adalah tugas yang terhormat. Kuharap kau berun— "(Sofia)
“Sofia…” (Makoto)
Kata-kata Putri Sofia terhenti di tengah.
“Maaf, meskipun seharusnya kau yang kesakitan di sini…” (Sofia)
“…”
Putri Sofia menunduk.
Apa yang harus kukatakan di sini…?
“Ya ampun, memaksakan dirimu di sini. Perempuan ini…"
“Eir-sama ?!” (Sofia)
Eir-sama tiba-tiba muncul dan memeluk Putri Sofia dari belakang.
“Kapan kau turun?” (Sofia)
“Hmm, aku dipanggil bersama Noah kkarena aku di Kuil Laut Dalam.” (Eir)
“Semudah itu?” (Makoto)
Oi oi, apa tidak apa-apa?
Aku melihat ke arah Althena-sama dan dia sedang menggaruk pipinya.
Aah, jadi dia juga tidak merencanakan itu, huh.
“Ya, Sofia-chan. Tidak apa-apa menangis saat kau sedih, oke?” (Eir)
"… Iya." (Sofia)
Seharusnya tidak apa-apa menyerahkan Putri Sofia pada Eir-sama.
Mataku melakukan kontak dengan Furiae-san di belakang.
Ekspresinya yang elegan telah hilang dan dia bingung.
“U-Uhm… Ksatriaku…” (Furiae)
“Putri, maaf… aku tidak akan bisa tinggal di sisimu meskipun menjadi Ksatria Pengawalmu.” (Makoto)
“Ini bukan tentang aku! Apakah kau benar-benar baik-baik saja…? Kau harus pergi sendiri 1.000 tahun ke masa lalu. Itu terlalu mengerikan..." (Furiae)
Furiae-san berlari ke arahku dan meraih tanganku.
Dia gemetar.
“Sepertinya tidak ada pilihan lain.” (Makoto)
“Tapi… meskipun kau baru saja hidup kembali belum lama ini… kenapa… kam harus menghadapi seperti itu…” (Furiae)
“Yah, mau bagaimana lagi.” (Makoto)
"Kau selalu mengatakan hal-hal dengan sangat ringan..." (Furiae)
"Lakukan yang terbaik untuk mendirikan negaramu, Putri." (Makoto)
"…Ya." (Furiae)
Tekadku pasti telah terpancar, Furiae-san melepaskannya tanpa daya.
Terakhir, aku beralih ke tempat gadis elf berambut merah yang telah terdiam beberapa saat ini berada.
"Lucy, uhm.." (Makoto)
Aku hendak berkata 'Maaf, aku tidak akan bisa berpetualang denganmu lagi', tapi kata-kataku terputus.
"Makoto!" (Lucy)
Lucy menyilangkan lengannya dan memelototiku.
Teman pertama yang kudapat saat datang ke dunia ini.
Gadis yang paling lama kukenal di dunia ini.
Aku tidak bisa menepati janjiku untuk menantang Kuil Laut Dalam bersama-sama…
“Berjanjilah padaku.” (Lucy)
"Janji?" (Makoto)
"Kembali! Selamatkan Pahlawan Abel, dan setelah kau mengalahkan Raja Iblis Agung, kembalilah kepada kami!” (Lucy)
Dia menunjuk langsung ke arahku dan berkata dengan tegas.
"Lucy..." (Makoto)
Aku benar-benar ingin kembali, tetapi Ira-sama telah menjelaskan kepadaku bahwa aku tidak dapat kembali untuk sementara waktu sekarang.
"Lucy J Walker... Aku sudah mengatakan ini berkali-kali, tapi tidak ada metode bagi Takatsuki Makoto untuk kembali ke masa dep—" (Ira)
"Diam! Dewi bodoh! " (Lucy)
“Ap ?!” (Ira)
Lucy menepis kata-kata Ira-sama.
“Makoto! PASTIKAN kau kembali! Janji!" (Lucy)
Seolah bereaksi terhadap kata-kata Lucy, karakter-karakter melayang di depanku.
Oh?
[Akankah kau berjanji pada Lucy?]
Iya
Tidak
(Pilihan di sini, ya...) (Makoto)
Meskipun tidak ada reaksi saat Noah-sama bertanya padaku.
Ini bukan tentang pergi atau tidak 1.000 tahun ke masa lalu, tapi apakah aku kembali atau tidak, ya...
"Ksa-Ksatriaku..." (Furiae)
Furiae-san melangkah mundur seolah dia ketakutan.
“Takatsuki Makoto ?! I-Itu— mgh! ” (Ira)
"Baiklah, Ira, kau tidak boleh menghalangi perpisahan penuh tangisan dengan rekan-rekannya, oke?" (Noah)
Noah-sama menutupi mulut Ira-sama yang hendak mengatakan sesuatu.
Sepertinya keduanya bisa melihat pilihan.
Tapi aku harus menjawab Lucy dulu.
"Lucy." (Makoto)
Aku melihat mata merah Lucy yang membara.
Dan kemudian, aku melirik pilihan yang diberikan RPG Player kepadaku.
Sekarang kupikir-pikir, pilihan muncul beberapa kali ketika Lucy menjadi anggota partyku, bukan?
Pada saat itu, aku tidak bisa memilih TIDAK pada akhirnya.
Itu adalah rute paksa menjadi Party.
Aku ingat itu dan tertawa sedikit.
Aku yakin aku juga tidak dapat memilih TIDAK di sini.
"Apa?" (Lucy)
Dia memelototi tawaku dengan curiga.
Aku mengambil langkah menuju Lucy.
"Aku berjanji kepadamu. Aku pasti akan kembali. " (Makoto)
Aku memilih [Ya] untuk pertanyaan RPG Player.
“Hmph, pasti , oke? Aku tidak akan memaafkanmu jika kau mengingkari janjimu!" (Lucy)
Lucy menghadap ke arah lain dengan 'pui!' sambil tetap menyilangkan tangan.
Aku berjanji, jadi aku harus menepati.
Sekarang, perpisahanku dengan rekan-rekanku sudah selesai.
Yang tersisa adalah…
"Makoto-sama..." (Noel)
“Takatsuki-kun…” (Sakurai)
Putri Noel memasang wajah sedih, dan Sakurai-kun yang hampir menangis memanggil namaku.
… Oi oi, kau adalah Light Hero yang akan mengalahkan Raja Iblis Agung, kan?
Aku akan melakukan yang terbaik di masa lalu, jadi aku serahkan saat ini padamu, Sakurai-kun.
“Aku akan pergi. Jaga Sakurai-kun, oke, Putri Noel?” (Makoto)
Aku tersenyum canggung dan mengucapkan selamat tinggal.
“……”
Dekat dengan Sakurai-kun, ada orang kecil yang menatap lurus ke arahku... Great Sage-sama.
Benar, harus berbicara dengannya juga.
“Great Sage-sama, maafkan aku. Meskipun aku baru saja menjadi Ksatria Pengawalku.” (Makoto)
"Aku tidak keberatan."
Suara Great Sage-sama sama seperti biasanya sampai tingkat yang dingin.
Itu membuatku sedikit sedih.
"Aku serahkan Abel padamu."
"Iya." (Makoto)
Kata-kata dari pahlawan legendaris yang menyelamatkan dunia sebelumnya sangatlah singkat.
Singkat, tapi berat.
Great Sage-sama tidak menunjukkan seringai biasanya, dan menatapku tanpa ekspresi.
“Ngomong-ngomong… kau tidak bertemu denganku 1.000 tahun yang lalu, kan?” (Makoto)
Ini adalah poin yang sangat menggangguku.
Dia adalah satu-satunya orang di sini yang sejak saat itu.
“……”
Tidak ada jawaban.
"Great Sage-sama?" (Makoto)
“… Tidak, Pengguna Roh-kun.”
"Aku mengerti..." (Makoto)
Sayang sekali.
Jika aku tahu bahwa aku bertindak bersama dengan Great Sage-sama, itu akan sangat melegakan.
Sepertinya aku tidak akan bisa bertemu dengan Great Sage-sama lagi di masa lalu.
Aku melihat sekeliling gereja dan tatapan semua orang tertuju padaku juga.
(... Aku ingin berkeliling dan memberikan perpisahanku kepada semua orang, tetapi aku tidak punya waktu.) (Makoto)
Aku kembali ke peron.
Dan kemudian, aku berlutut di depan Noah-sama.
"Aku sekarang akan menuju 1.000 tahun ke masa lalu, Noah-sama." (Makoto)
“Begitukah… tekadmu teguh. Aku mengerti, Makoto." NoahNuh)
Noah-sama meletakkan tangan di atas kepalaku.
Apakah aku akan mendapatkan kata-kata perpisahan?
- "Atas nama Dewi Noah, aku memberhentikanmu menjadi penganutku." (Noah)
"Hah?" (Makoto)
Aku mendengar sesuatu yang keterlaluan.
“A-Apa yang kau lakukan ?!” (Makoto)
Aku meninggikan suaraku, tapi Noah-sama masih memiliki ekspresi tenang.
Aku buru-buru memeriksa Soul Bookku… dan kata-kata [Utusan Dewi Noah-sama] hilang!
“Aku memiliki Utusan yang berbeda 1.000 tahun yang lalu. Kau tidak akan menjadi penganutku lagi ketika kau pergi ke sana.Lagipula Penganutku masih 1. " (Noah)
"A-Aku mengerti..." (Makoto)
Setidaknya jelaskan padaku sebelumnya.
"Althena, Makoto akan menuju ke masa lalu sendirian, jadi beri dia semacam Perlindungan Ilahi." (Noah)
“Hmm… tapi dengan seberapa rendah statistiknya, aku tidak bisa memberinya Skill yang kuat…” (Althena)
"Itu baik-baik saja. Lebih baik daripada tidak." (Noah)
“Baiklah, baiklah.” (Althena)
Althena-sama mengulurkan tangannya padaku.
- "Atas nama Dewi Matahari Althena, aku memberimu Perlindungan Ilahi." (Althena)
Cahaya kecil menutupi tubuhku.
Althena-sama berkata: 'Dengan ini, aku telah memberimu Skill [Sun Magic: Elementary]'.
Ooh… Skill baru disini?
"A-Aku juga!" (Ira)
Ira-sama memelukku.
Wa ?!
Tubuh kecil Esther-san memelukku erat.
“Takatsuki Makoto… Aku minta maaf. Aku membuatmu kesulitan... Aku akan memberimu Perlindungan Ilahi dari Dewi Takdir. Aku berdoa untuk perjalananmu agar aman. Aku memberimu Skill [Destiny Magic: Elementary].” (Ira)
Cahaya hangat mengalir ke tubuhku dari tubuh Ira-sama.
Ira-sama memelukku begitu saja sebentar.
“Ira-sama, terima kasih banyak.” (Makoto)
“Takatsuki Makoto… saat kau di masa lalu, temui aku. Kenangan masa lalu dan masa kiniku dibagikan, jadi kau dapat berkonsultasi denganku… meskipun aku hanya dapat memberimu nasihat.” (Ira)
"Baik. Aku akan mencarimu, Ira-sama. Aku hanya perlu menemukan Oracle 1.000 tahun yang lalu, bukan?” (Makoto)
"Benar sekali. Aku hanya berharap Oracle belum terbunuh..." (Ira)
Ira-sama berkata dengan suara rendah sambil tetap memelukku.
Uhm… bisakah kau melepaskannya?
““ …… ””
Aku bisa merasakan tatapan dingin dari punggungku.
"Ayo, Ira, pergi." (Noah)
Noah-sama menarik Ira-sama.
“Siapkan mantra perjalanan waktu.” (Noah)
"Aku tahu..." (Ira)
Ira-sama mulai merapal mantranya.
… Sebuah mantra yang membutuhkan Dewi Takdir untuk merapalkannya, ya.
Seperti yang diharapkan dari perjalanan 1.000 tahun ke masa lalu.
Itu pasti mantra yang hebat.
"Makoto, ada beberapa hal yang harus aku katakan padamu..." (Noah)
Noah-sama memberitahuku beberapa hal tentang situasi Era Kegelapan.
Tentang Raja Iblis Agung.
Tentang 9 Raja Iblis.
Terutama tentang mantan Utusan Noah-sama.
Dan kemudian, tentang bagaimana aku bukanlah penganut Noah-sama 1.000 tahun yang lalu.
… Itu membuatku merasa tidak enak.
"Takatsuki Makoto, aku akan mengatakannya sekali lagi." (Althena)
Dewi Matahari memotong pembicaraan kami.
“Misimu adalah pergi 1.000 tahun ke masa lalu dan menyelamatkan nyawa Pahlawan Abel. Tidak perlu memikirkan apapun selain itu." (Althena)
"Selain itu?" (Makoto)
Cara mengatakan itu menggangguku.
“Althena, kau berbelit-belit. Dengarkan di sini, Makoto. Dengan kata lain, 'Kau bisa melakukan apa saja selama kau menyelamatkan Hero Abel'. Sebagai contoh; bahkan jika itu mengubah sebagian besar sejarah." (Noah)
“Eh?” (Makoto)
"Oi, Noah, aku tidak bermaksud sampai sebegitunya." (Althena)
Althena-sama mengoreksi Noah-sama.
Aku pergi ke masa lalu demi tidak mengubah sejarah, namun apakah boleh mengubah masa lalu?
Atau lebih tepatnya, bukankah sudah aturannnya untuk tidak ikut campur dalam sejarah saat bepergian?
"Kau tidak harus. Dengan pemikiran suam-suam kuku seperti itu, kau tidak akan bisa bertahan di Era Kegelapan. Dengarkan baik-baik. Membawa sejarah kembali normal adalah tugas Dewi Takdir Ira, dan kami akan menyuruhnya melakukan itu seolah-olah hidupnya bergantung padanya, jadi kau berkonsentrasi untuk menyelamatkan Pahlawan Abel, Makoto." (Noah)
“Kata-kata Noah kasar, tapi dia benar. Kau tidak perlu khawatir tentang sejarah. Konsentrasilah pada Pahlawan Abel. Bahkan jika sejarah berubah dari tindakanmu, Ira akan menyesuaikannya." (Althena)
“Uuh… aku akan melakukan yang terbaik.” (Ira)
Ira-sama menjawab dengan suara berlinang air mata pada apa yang dikatakan Noah-sama dan Althena-sama.
… Apakah Ira-sama akan baik-baik saja?
Nah, aku mengerti sekarang.
Ira-sama akan melakukan sesuatu tentang perubahan dalam sejarah sampai batas tertentu.
Yang harus kulakukan adalah menghentikan kematian Pahlawan Abel yang bahkan Ira-sama tidak bisa berbuat apa-apa.
Itu harusnya berarti bahwa 'Aku bisa menggunakan segala cara' demi itu.
Tapi apa yang terjadi di masa lalu?
"Pahlawan Makoto!"
Seseorang berlari ke arahku.
Putri Sofia.
"Tolong ambil ini." (Sofia)
"Ini adalah..." (Makoto)
Apa yang diberikan kepadaku adalah sebuah buku bergambar kecil.
Yang tertulis di sampul depan adalah Legenda Pahlawan Abel.
“Jika kau membaca itu, kau akan tahu dimana Pahlawan Abel berada di masa lalu ~” (Eir)
"Begitu. Terima kasih, Sofia, Eir-sama.” (Makoto)
Aku mengangguk oleh kata-kata Eir-sama.
Memang benar bahwa buku itu penting agar bisa memahami sejarah.
Hal lain yang dibutuhkan adalah…
Ada banyak hal yang ingin kubawa, tetapi tidak ada waktu untuk mempersiapkannya.
"Takatsuki Makoto, sudah siap." (Ira)
Ira-sama memanggilku.
Di peron ada gerbang berwarna pelangi raksasa yang dibuat dengan sihir.
“Jika kau melewati gerbang perjalanan waktu ini, kau akan dikirim 1.000 tahun ke masa lalu. Aku tidak dapat memberi tahumu dengan pasti ke mana kau akan diteleportasi, tetapi biasanya itu adalah tempat yang sangat terhubung denganmu. Kupikir kau akan diteleportasi di suatu tempat di Rozes." (Ira)
"Baiklah." (Makoto)
Aku mengangguk.
Sebelum aku melewati gerbang, aku berbalik ke rekan-rekanku sekali lagi.
Lucy, Sa-san, Putri Sofia, Furiae-san… dan Noah-sama.
"Aku akan pergi." (Makoto)
Mengatakan ini, aku melangkah ke gerbang perjalanan waktu yang dibuat Ira-sama.
- Aku melakukan perjalanan 1.000 tahun ke masa lalu.
Next Post
« Prev Post
« Prev Post
Previous Post
Next Post »
Next Post »
Comments
Post a Comment