Isekai wa Heiwa deshita Chapter 57

Novel I Was Caught up in a Hero Summoning, but That World Is at Peace Indonesia
Chapter 57


Setelah menyelesaikan sapaannya padaku dan Chronois-san, Isis-san melihat sekeliling sekali dan akhirnya mengarahkan pandangannya pada Lilia-san. 

[……Pemilik rumah?] 

[…… Y-Ya. Na-Namaku Lilia Albert.]

[...... Senang bertemu denganmu.] 

[Se-Senang bertemu denganmu juga.] 

Ah, begitu. Dia ingin mengucapkan salam kepada pemilik rumah, tetapi dia tidak tahu siapa pemilik rumah itu, jadi dia mencari-cari orang yang mungkin terlihat seperti itu. 

Ketika Isis-san bertanya demikian, Lilia-san menganggukkan kepalanya dengan kecemasan yang jelas terlihat di wajahnya. 

Bahkan Lilia-san begitu ketakutan sampai sejauh ini...... Aku bertanya-tanya seberapa mengerikan kekuatan sihir kematiannya sejak awal?

[Tidak, tekanan yang dia lepaskan jauh lebih rendah hari ini. Pikirannya sangat mempengaruhi kekuatan sihir kematian yang dia lepaskan, jadi dia pasti sedang dalam suasana hati yang sangat baik hari ini.] 

Merasakan keraguan yang muncul di pikiranku, Chronois-san membisikkan lebih banyak informasi. 

Tampaknya kekuatan sihir kematiannya sangat dipengaruhi oleh emosinya, jadi jika Isis-san sedang dalam mood yang buruk, dia akan terlihat lebih kejam, dan sebaliknya, jika dia dalam mood yang baik, dia menjadi tidak terlalu mengintimidasi. 

Mungkin karena itu, Lilia-san juga bisa bercakap-cakap dengannya meski masih gemetar, jadi Chronois-san juga melihat keduanya dengan ekspresi sedikit lega di wajahnya. 

[…… Ngomong-ngomong…… ada satu hal…… Aku ingin bertanya padamu……] 

[Eh? A- Apa itu?]

[…… Pesta malam Tahun Baru…… Kenapa…… hanya Kaito yang tidak hadir?] 

[Hiiiihhhh!?] 

Suara Isis-san jelas menjadi lebih rendah, dan Lilia-san secara refleks melompat mundur. 

Mungkin, Isis-san melepaskan kekuatan sihir kematian yang agak mengerikan. Bukan hanya Lilia-san, tapi bahkan kaki Lunamaria-san sekarang gemetar, dan melihat situasinya, Chronois-san langsung mengintervensi antara Lilia-san dan Isis-san. 

[Tunggu, Raja Kematian. Apa yang kau rencanakan saat menanyakan hal seperti itu?] 

[...... Apa yang akan aku rencanakan?…… Jika Kaito…… disiksa oleh seseorang di sini…… Aku akan “membunuh” semua orang yang berhubungan denganya.] 

[Tunggu sebentar…… Isis-san?] 

[…… Jika pemilik rumah di sana…… menyiksa…… Kaito…… Aku akan membunuhnya.]


TLN : Akowkaokwok... Kebetulan Lilia emg sering nyiksa Kaito.... 


[! ]

Aku tidak tahu bagaimana Isis-san tahu tentang pesta malam, tapi aku tahu kalau situasi saat ini sedang terjebak dalam topik ini. 

Chronois-san jelas akan bertarung dengan Isis-san, menatapnya dengan mata tajam, sementara Isis-san juga menatapnya dengan tatapan dinginnya. 

Dan juga, apakah kekuatan sihir mereka yang bentrok di antara mereka? Aku bahkan bisa mendengar udara berderit. Bukankah situasi ini terlihat sangat buruk? 

[Apa kau benar-benar berpikir aku akan membiarkanmu melakukan itu?] 

[...... Jika kau ikut campur...... Aku juga...... akan membunuhmu.]

[Cih...... Aku tahu ini akan berubah menjadi seperti ini!] 

[To-Tolong tunggu sebentar, Isis-san!] 

[...... Kaito?] 

Saat aku melihat Isis-san dan Chronois-san terlihat seolah mereka benar-benar akan mulai bertarung, aku buru-buru memanggil Isis-san.

Aku tidak tahu darimana dia mendapatkan informasi itu, tapi tampaknya Isis-san salah paham bahwa aku sedang disiksa di sini, dan aku, sebagai orang yang dimaksud, pertama-tama harus mengatakan yang sebenarnya kepada mereka.

[Isis-san, biarpun itu masalahnya, bertarung di sini tidak boleh!]

[Miyama, berhenti! Dengan dia yang saat ini, sudah mustahil sekali dia diajak bica……] 

[…… Unnn…… Aku mengerti…… Jika Kaito berkata begitu…… Aku tidak akan bertarung.] 

[——Apa?] 

Saat aku berkata padanya untuk tidak mulai bertarung di sini, Isis-san dengan cepat mendengarkanku dan suasana tegang yang sebelumnya dia hilangkan. 

Chronois-san kelihatannya dia tidak mengerti apa yang terjadi, tapi kupikir lebih baik jika aku membereskan kesalahpahaman Isis-san dulu, jadi aku mengabaikan Chronois-san untuk saat ini dan mulai menjelaskan kepada Isis-san.

[Hari itu aku diundang oleh Kuro…… Raja Dunia Bawah, jadi aku tidak bisa hadir.] 

[…… Raja Dunia Bawah…… Kau tahu…… Kuromueina?] 

[Ya, bagaimanapun, itu sebabnya aku tidak tersiksa oleh siapa pun secara khusus. Lilia-san sangat baik padaku, dan aku selalu dalam perawatannya.] 

[…… Be-Begitukah…… Lilia…… Maafkan aku.] 

[Eh? Ah, y-ya.] 

Seperti yang kuduga, Isis-san benar-benar memiliki kepribadian yang jujur, karena setelah mendengar kata-kataku, dia mengerti bahwa apa yang dia dengar sebelumnya hanyalah kesalahpahaman, dan segera menundukkan kepalanya pada Lilia-san dan meminta maaf. 

Setelah melihat salah satu dari Enam Raja tiba-tiba menundukkan kepalanya padanya, Lilia-san tampak tercengang sampai gemetarnya berhenti karena kebingungan yang dia rasakan, dan menganggukkan kepalanya.

[Selain itu, Isis-san adalah orang yang sangat kuat, jadi kau seharusnya tidak mengatakan kau akan membunuh seseorang tanpa berpikir dua kali.] 

[...... Aku mengerti...... Aku tidak akan langsung mengatakan...... bahwa aku akan membunuh seseorang .] 

[Terima kasih. Aku senang kau mengerti.] 

[........ Jika Kaito bahagia....... maka aku........ juga bahagia.] 

[....... Oi, serius, siapa itu? Itu bukan orang lain yang memakai kulit Raja Kematian, kan?] 

Saat aku berterima kasih pada Isis-san karena mendengarkan apa yang kukatakan, Isis-san mengangguk dengan senyuman sementara pipinya memerah dengan menawan. 

Ya, kupikir dia benar-benar orang yang baik, jujur, dan persepsi publik tentang Isis-san mungkin sebagian besar karena efek dari kekuatan sihir kematiannya.

Menepuk dadaku setelah merasa lega, entah kenapa, Chronois-san terlihat bingung saat dia membisikkan sesuatu padaku. 

[Oi, kau...... Bagaimana mungkin kau bisa menjinakkan Raja Kematian yang tidak masuk akal itu?]

[Eh? Tidak juga, bukannya aku menjinakkannya atau semacamnya……] 

[Tidak, dia pada dasarnya adalah tipe orang yang begitu tidak masuk akal sehingga membuat kepala orang-orang di sekitarnya hancur, dan dia bahkan akan menggunakan kekerasan ketika seseorang tidak setuju dengannya…… ​​Bagaimana kau membuatnya mendengarkanmu seperti anjing yang setia. Kau…… Apakah kau monster?] 

[………………] 

Untuk beberapa alasan, Dewa Tertinggi menganggapku sebagai seseorang yang tidak manusiawi. 

Bagiku sih, Isis-san selalu seperti ini sejak aku bertemu dengannya, tapi sepertinya berbeda dari persepsi publik tentangnya.

Hmmm, kupikir itu adalah persepsi publik tentang dia yang salah....... kupikir Isis-san adalah orang yang jujur ​​dan baik, tapi mungkinkah kekuatan sihir kematian yang dia kenakan menyebabkan kesalahpahaman yang tidak perlu? 

Saat aku memikirkan hal ini, Isis-san menoleh ke Lilia-san lagi, dan dengan nada tenang, dia berbicara. 

[…… Kaito…… mengatakan bahwa dia selalu dalam perawatanmu…… itu sebabnya aku…… juga berterima kasih padamu…… Jika ada yang bisa aku lakukan untuk membantu…… Katakan saja.] 

[Eh? Ah, errr, ummm, i- i- itu akan menjadi kehormatanku!?] 

Seolah dia tidak memperkiarkan kata-kata itu keluar dari mulutnya, Lilia-san tergagap sambil dengan tegas menganggukkan kepalanya, dipenuhi dengan campuran ketakutan dan kebingungan.

[Hohhh… Apakah itu berarti…… misalnya, jika Lilia mengatakan bahwa dia ingin mendapatkan "Berlian Biru" dan "Kristal Es" yang dapat ditambang dari bawah rumahmu, kau akan memberikannya?] 

[Ber-Ber-Berlian Biru!? Kristal es!? U-U-Ummm, Chronois-sama? Itu seharusnya menjadi salah satu perhiasan terbaik di dunia yang hanya muncul di pasaran beberapa kali dalam setahun……] 

[…… Unnn?…… Jika kau menginginkannya…… ​​Aku bisa memberimu …… sebanyak yang kau mau kok?] 

[Eeehhhhhh!?] 

Aku masih belum memahami biaya hidup di dunia ini dengan baik, tapi sepertinya di area tempat tinggal Isis-san, permata yang sangat langka dapat ditambang, dan Isis-san tidak apa-apa bagi Lilia-san—— Bagi Duchy Albert untuk mendapatkannya. 

[Bu-Bukankah itu bagus…… Nona. Kita bahkan bisa menghasilkan banyak uang sebagai perhiasan dengan ini……]

[Ti-Tidak, maksudku, eh? TooTolong tunggu sebentar!? Aku tidak bisa mengikuti apa yang terjadi…… Kyyuuu ~] 

[Nona !?] 

Ah, Lilia-san sudah mencapai batas toleransinya. 

Lunamaria-san bergegas saat mata Lilia-san berputar-putar. Ini adalah pemandangan yang akhir-akhir ini agak biasa aku lihat…… tapi di satu sisi, bisa dikatakan itu salahku lagi, jadi aku merasa agak menyesal. 

[Isis-san, bisakah kita masuk ke dalam sekarang?] 

[…… Unnn…… Aku ingin berbicara…… dengan Kaito…… tentang banyak hal.] 

[Ya, kita tidak banyak bicara terakhir kali. Kita punya banyak waktu hari ini, jadi mari kita duduk dan minum teh sambil mengobrol.] 

[...... Aku menantikannya.]

Meski aku mengatakan itu, karena aku tak bisa berbuat apa-apa....... aku hanya akan mengajak Isis-san berkeliling untuk saat ini. 

Karena kekuatan sihir kematiannya, satu-satunya orang yang dapat berbicara dengannya dengan baik adalah aku dan Chronois-san, jadi pada awalnya aku seharusnya menjadi orang yang akan membimbingnya di mansion, jadi tidak ada masalah. 

Melihat senyum bahagia yang tulus di wajah Isis-san sementara pipinya sedikit memerah, aku juga tersenyum padanya dan menuju ke mansion. 

[Lilia...... Kau benar-benar dipenuhi dengan segala macam masalah ya. Aku akan mengirimimu obat sakit perut yang baik lain kali.] 

Aku mendengar suara Chronois-san dari belakang, terdengar seolah dia benar-benar mengasihaninya dari lubuk hatinya.

Ibu, Ayah—— Dengan kedatangan Isis-san beberapa masalah muncul, dan aku tidak tahu apakah kau bisa mengatakan bahwa itu telah menjadi tradisi akhir-akhir ini tapi—— Lilia-san pingsan lagi. 


Next Post
« Prev Post
Previous Post
Next Post »

Comments