The Strongest Dull Prince’s Secret Battle for the Throne Chapter 132
Novel The Strongest Dull Prince’s Secret Battle for the Throne Indonesia
Chapter 132: Kekhawatiran Lynfia: Bagian Kedua
"Pekerjaan?"
“Ya, aku hanya bisa memintamu dalam hal ini. Bisakah kau pergi bersamaku hari ini?"
"Jika Yang Mulia mengatakan demikian maka aku akan mematuhinya. Namun, aku harus memberi tahu Yang Mulia Leonard terlebih dahulu."
"Aku sudah memberitahunya. Aku menunggu jawabanmu. Itu adalah pekerjaan yang sedikit menyusahkan, jadi aku akan memberimu hadiah khusus, bagaimana dengan itu?"
“Jika itu masalahnya maka aku menerimanya. Izinkan aku untuk menemanimu. "
Lynfia menjawab dengan kaku seperti biasa tanpa mengubah ekspresinya.
Rintangan pertama sekarang diselesaikan.
"Baiklah, ayo kita pergi."
"Kemana? Apa yang kau rencanakan hari ini, Yang Mulia?"
"Untuk guild petualang. Aku berpikir untuk melakukan beberapa pekerjaan petualang."
"Yang Mulia melakukan pekerjaan seorang petualang? Kenapa begitu?"
“Ayah menyuruhku untuk menjaga penampilan seperti yang kau lihat. Aku berencana untuk melakukan sesuatu yang sedikit berbeda untuk meningkatkan reputasiku. Guild petualang menyediakan hal-hal lain selain berburu monster juga kan? Aku sedang berpikir untuk melakukan pekerjaan itu."
"Kupikir itu bagus sekali tapi...... aku tidak berpikir kalau pekerjaan seperti itu akan cocok untukmu, Yang Mulia."
Lynfia langsung berkata.
Sambil tersenyum pahit, aku memberitahunya bahwa aku tahu dan meninggalkan ruangan.
————————
"Kami telah menunggumu, Yang Mulia Arnold. Aku mendengar bahwa Yang Mulia ingin mengalami pekerjaan petualang hari ini, benar?"
Resepsionis yang akrab menyambutku.
Kastil mungkin menghubungi mereka terlebih dahulu. Tanggapannya cukup sopan tapi para petualang di sekitarku bertingkah sedikit terkejut.
"Oi, itu Dull Prince kan?"
“Merasakan beberapa pekerjaan petualang? Angin apa yang bertiup hari ini?"
Mereka berhak mempertanyakan tindakanku, tetapi aku tidak memiliki kewajiban untuk menjawabnya.
Mengabaikan mereka, aku mengangguk pada resepsionis. Melihat itu, dia membawaku ke papan buletin tempat permintaan disematkan.
"Prosedur normal adalah memilih permintaan yang ingin kau ambil dari papan ini di sini dan menyelesaikannya, Yang Mulia."
"Semuanya tidak masalah?"
"Ya, ada peringkat yang tepat yang terkait dengannya dan guild akan menghentikan siapa pun yang mencoba untuk mengambil pekerjaan yang berada di luar kemampuan mereka."
"Begitu. Quest apa yang termudah disini?"
TLN : Istilah Permintaan(Request) dan Quest beda penyebutan disini.. Sebelumnya Request, yang Al omongin itu Quest...... Di Eng nya gitu, gak tau kenapa........
"Ada kategori yang disebut quest sederhana tapi....... itu pada dasarnya adalah quest yang tidak melibatkan penaklukan monster."
Resepsionis mengambil beberapa dari itu dan menunjukkannya kepadaku.
Mencari hewan peliharaan yang hilang, menyelesaikan konflik. Masalah warga seperti itu berbaris.
Karena semuanya adalah masalah sederhana, reward baginya tidak terlalu besar.
Sebagian besar permintaan ini harusnya di bawah yurisdikasi penjaga atau garnisun ibukota, tetapi tampaknya mereka tidak bisa menunggu tanggapan mereka dan ingin menyewa bantuan dari guild sebagai gantinya.
"Lalu aku akan mengambil yang ini dan yang ini. Juga, yang ini juga. "
“Tiga quest itu. Dimengerti Bolehkah aku menetapkan tenggat waktu untuk ketiga quest hari ini?"
"Ya, aku akan menyelesaikannya hari ini."
"Lalu kita akan memproses quest seperti itu. Juga, tolong laporkan ke guild nanti apakah kau telah menyelesaikan permintaan atau belum."
"Tidak apa-apa. Bagaimanapun juga aku memiliki seorang petualang A-rank yang mengikutiku."
Mengatakan demikian, aku melihat Lynfia. Namun, ekspresi Lynifa sedikit gelisah. Sepertinya dia tidak berpikir kalau ini ide yang bagus ya.
Ya tentu saja. Jika kita berbicara tentang pentingnya quest di sini, quest ini sangat sederhana sehingga tidak ada petualang normal yang memilih untuk melakukannya. Reputasiku tidak akan naik bahkan jika aku menyelesaikan quest ini.
Tapi itu tidak masalah.
"Kau terlihat tidak puas ya?"
"Yang Mulia, Masih belum terlambat. Bukankah seharusnya Yang Mulia mengambil quest lain?"
"Tidak apa-apa. Bahkan seperti ini, aku masih akan mendapatkan beberapa pengalaman sebagai petualang. Ayah tidak bisa mengeluh dengan ini. Konten questnya tidak masalah."
"Yang mulia. Quest yang kau ambil tidak semudah yang kau pikirkan. Hadiahnya mungkin rendah tapi questnya sendiri juga merepotkan karena itu tidak ada yang mau mengambilnya."
"Mungkin. Tapi itulah mengapa aku ingin kau di sini bersamaku. Aku akan mengandalkanmu, oke."
Aku dengan hati-hati mengatakan itu pada Lynfia.
Di sisi lain, Lynfia menghela nafas kecil. Dia mungkin menyerah ya. Yah, tidak apa-apa.
Lebih nyaman dengan cara ini.
"Yang mulia. Proses selesai. Pekerjaan pertamamu adalah membersihkan rumah dari earl tertentu. "
"Oke."
Membalasnya, aku meninggalkan guild dengan semangat tinggi.
——————-
"Sepertinya yang pertama akan menjadi kemenangan mudah ya."
"Aku tidak berpikir pekerjaan dari seorang bangsawan akan begitu mudah."
"Tidak, itu akan terjadi. Kau akan tahu begitu kita tiba. "
Mengatakan demikian, kami menuju ke rumah Earl tertentu.
Itu adalah rumah besar yang aku kunjungi sebelumnya.
"Jika aku ingat dengan benar, tempat ini adalah......"
"Rumah besar Menteri Perindustrian saat ini, Earl Baelz."
Mengatakan demikian, aku memasuki mansion tanpa menunggu izin.
Kemudian, kepala pelayan yang melihatku masuk panik dan memanggil tuannya.
"Ya, Yang Mulia!? Apa yang bisa kubantu hari ini!?"
"Oh, sudah lama, Earl Baelz. Aku benar-benar mencoba untuk mengalami pekerjaan petualang hari ini jadi aku menerima permintaanmu."
"Me, Menerima permintaanku!? Tidak apa-apa, Yang Mulia! Tolong terima permintaan maafku! Aku akan segera menarik questnya!"
“Tugasnya adalah membersihkan kamar mantan istrimu kan? Tidak masalah. Tunjukan jalannya padaku."
"I, itu benar tapi....... apakah itu benar-benar tidak masalah?"
“Aku baru saja memberitahumu hal itu kan. Sekarang, tunjukkan padaku jalannya. "
"Ya... lewat sini."
Earl Baelz menuntunku ke kamar mantan istrinya dan tampak agak menyesal.
Kamar diamana kami dipandu itu besar. Selain itu, dekorasi juga tidak berguna.
Selanjutnya ada karya seni dan ornamen yang tersebar di sana-sini. Seolah binatang buas baru saja mengamuk di sini.
"Cukup mengerikan ya."
“Mantan istriku sangat marah ketika dia diberitahu bahwa dia harus diceraikan…… dia bahkan memberitahuku bahwa dia akan mengutuk siapa pun yang menyentuh barang-barang di ruangan ini........ itulah sebabnya orang-orang di rumahku benar-benar ragu untuk membersihkan ini."
"Begitu. Jadi itu sebabnya kau meminta pada guild petualang ya. Baiklah, kalau begitu aku akan membersihkan ini."
"Terima kasih banyak. Aku juga berpikir untuk menjual semuanya di sini."
"Baik. Lalu aku akan menaruh barang-barang berharga di tumpukan."
"Terima kasih banyak."
Earl Baelz membungkuk padaku. Seperti biasa, dia adalah orang yang pemalu. Dia masih belum berubah bahkan setelah menjadi menteri.
Sambil berpikir begitu, aku melihat ke kamar. Kabut hitam bocor dari sana-sini.
Hal-hal ini jelas dikutuk. Mantan istrinya itu benar-benar memiliki kepribadian yang buruk. Dia sengaja meninggalkan ini sehingga bisa mengutuk siapa pun yang menyentuhnya ya.
Meski begitu, jika kuperhatikan sendiri itu akan terlalu tidak wajar. Karena itu, aku dengan hati-hati mengulurkan tangan ke arah karya seni. Namun, Lynfia segera menghunus pedangnya dan menghalangi jalanku.
"Apa yang salah?"
"Tunggu sebentar."
Mengatakan begitu, dia menusuk karya seni dengan pedangnya. Kemudian, sebagai tanggapan atas sentuhan dari pedang sihir Lynfia, karya seni itu hancur dengan percikan kecil.
Melihat itu, Earl Baelz membuka matanya lebar-lebar.
“I, ini…… !?”
“Itu adalah sihir yang menyebabkan sengatan listrik ringan bagi mereka yang menyentuhnya. Pada dasarnya, ini adalah sihir kutukan."
“Wa, wanita itu……! Sampai sebegitunya!?"
“I, itu berbahaya…… terima kasih, Lynfia."
"Bukan apa-apa... Yang Mulia. Ini adalah alasan mengapa petualang tidak ingin melakukan quest semacam ini. Jika klien tidak menyadari sifat dari quest dan hanya memberikan sejumlah kecil hadiah, mungkin saja itu sebenarnya adalah quest tingkat tinggi. Earl, tolong beri tahu guild tentang hal ini, guild akan mengirim petualang lain dengan pengetahuan sihir kepadamu nanti."
"Ah, ya. Maafkan aku. Aku akan melakukan apa yang kau katakan. Permintaan maaf yang tulus, Yang Mulia....."
"Tidak, itu bukan salahmu, Earl. dendam seorang wanita benar-benar menakutkan ya…… "
Aku meninggalkan kamar sambil mengatakan pada Earl agar tidak khawatir tentangku.
Lynfia mungkin akan bisa menangani penghilangan kutukan pada karya-karya seni itu tetapi akan membutuhkan penyihir untuk menghilangkannya tanpa menghancurkannya.
Akan lebih baik untuk meninjau detail quest. Itu kebetulan, tapi aku senang aku datang. Para pelayan akan terluka jika mereka menyentuhnya tanpa mengetahuinya.
"Yang Mulia, apakah kau mengerti sekarang? Tidak ada yang namanya quest mudah untuk seorang petualang."
“Ya, aku terlalu naif. Namun, karena aku sudah mengambilnya, aku hanya bisa menyelesaikannya. Maaf, tetapi bisakah kau menemaniku sedikit lebih lama?"
"Aku tidak keberatan tapi tolong jangan sembarangan menyentuh apa pun. Apakah kau mengerti?"
Aku berulang kali mengangguk atas saran Lynfia.
Setelah itu, kami meninggalkan rumah Earl Baelz dan menuju ke sebuah toko di jalan utama untuk menengahi pertengkaran antara pemilik dan pedagang yang mendirikan di sebelah.
Klien mengklaim bahwa penjualannya turun karena pihak lain merampok pelanggannya. Mereka berada dalam keadaan di mana mereka tidak akan mendengarkanku sama sekali tetapi Lynfia segera menganalisis karakteristik masing-masing toko mereka dan dengan tenang menjelaskan kepada penjaga toko bahwa demografi pelanggan mereka tidak cocok sama sekali. Mendengar itu, kedua pemilik toko yang sedang berkobar seperti monster dijinakkan seperti binatang peliharaan.
Pada akhirnya, disimpulkan bahwa itu karena kekacauan baru-baru ini yang menyebabkan pelanggan mereka menurun. Lebih lanjut Lynfia juga memberi tahu mereka bahwa pelanggan mereka harusnya segera kembali karena hari peringatan 25 tahun sudah dekat. Dengan demikian para pemilik toko yakin dan konflik diselesaikan.
Setelah kami selesai dengan itu, tiba saatnya merawat seekor anjing di rumah bangsawan. Namun, anjing itu sendiri sangat liar sampai-sampai dia tidak mendengarkan kami sama sekali.
Namun, ketika Lynfia mengeluarkan pedang sihirnya dengan tatapan dingin dan mengubahnya menjadi bentuk tombak, anjing itu segera ditidurkan dengan kekuatannya.
Pada akhirnya, anjing itu tidur sampai pemiliknya kembali.
"Kita akhirnya selesai....... aku sangat lelah."
“Kita menyelesaikan tiga quest tetapi hadiahnya tidak signifikan. Inilah sebabnya mengapa sebagian besar petualang memprioritaskan melakukan quest penaklukan monster. Bagaimanapun, tidak ada yang mau mengambil pekerjaan yang tidak sepadan dengan usahanya."
"Aku mengerti sekarang. Ini melelahkan secara mental. Tanpa meningkatkan imbalan, tidak ada yang akan melakukan pekerjaan ini."
Sambil berkata begitu, aku dan Lynfia kembali ke guild petualang dan melaporkan peristiwa hari ini.
Permintaan ini mungkin disiapkan untuk sementara waktu sekarang. Dua dari tiga telah diselesaikan dan yang lainnya harus direvisi menjadi quest tingkat tinggi.
Resepsionis dalam suasana hati yang baik dari awal hingga akhir. Bagaimanapun juga, dia berhasil memanfaatkan kami. Jika hanya aku, maka aku tidak akan pernah bisa menyelesaikannya, tetapi selama aku memiliki petualang peringkat A seperti Lynfia bersamaku, questnya bisa diselesaikan dengan murah tanpa menyewa peringkat-A yang sebenarnya.
Yah, kau tidak bisa menjadi resepsionis guild tanpa bisa melakukan itu.
“Ini menandai akhir dari quest. Ini hadiahnya."
Resepsionis memberiku sejumlah kecil hadiah. Butuh sehari bagiku untuk menyelesaikan semuanya dan ini yang kudapatkan, ini cukup sulit ya.
Dalam arti tertentu, manusia bisa tumbuh lebih kuat dari kesulitan, tetapi itu tidak berarti bahwa kau bisa menjadi lebih kuat sebagai petualang dengannya. Yah, tidak ada yang mau melakukan pekerjaan seperti ini.
Setelah aku yakin akan hal itu ketika aku menerima hadiah, aku meninggalkan guild bersama Lynfia.
Kemudian, kami berdua kembali ke kastil dengan kereta.
“Maaf untuk hari ini. Yang kulakukan hanya mengganggumu."
"Tidak, itu memang pekerjaanku."
Seperti biasa, Lynfia bergumam dengan lembut tanpa mengubah ekspresinya. Sambil tersenyum pada Lynfia seperti itu, aku mengeluarkan tas yang kusiapkan dari sakuku dan menyerahkannya padanya.
"Ini?"
“Hadiah spesial hari ini. Bagaimanapun juga, aku berhasil mendapatkan kehidupan petualang hari ini. Dengan ini, Ayah tidak akan bisa mengeluh. Tidak ada masalah selama aku menunjukkan kepadanya bahwa aku meningkatkan reputasiku."
“Kupikir ada cara yang lebih mudah untuk melakukan ini……”
Mengatakan itu, Lynfia berhenti dan membuka tas itu karena tas yang dia terima lebih berat dari yang dia perkirakan.
Kemudian, dia membuka matanya lebar-lebar dengan jumlah uang di dalamnya.
“Begitu banyak koin emas!? Aku tidak bisa menerima ini!"
“Lynfia-lah yang menyelesaikan questnya dan kau juga bertindak sebagai pengawalku dengan sempurna. Karena aku mengganggumu hari ini, kupikir itu adalah hadiah yang tepat tahu."
“Aku tidak bisa menerimanya! Aku sudah menerima cukup banyak darimu, Yang Mulia! ”
"Itu sebabnya aku bilang itu hadiah istimewa. Aku juga bertindak tidak masuk akal, jadi terima saja."
Mengatakan demikian, aku mendorong tas pada Lynfia.
Lynfia panik tetapi setelah itu, dia ragu-ragu membuka mulutnya.
"Apakah itu...... sengaja?"
"Apa itu?"
"Apakah Yang Mulia sengaja repot-repot keluar untuk mengalami kehidupan petualang karena kau ingin memberiku hadiah khusus? Bagaimanapun juga, kau menyadari kekhawatiranku."
“Kau terlalu banyak berpikir. Aku tidak akan melakukan itu tahu. "
"Itu pasti mungkin bagimu, Yang Mulia."
Dia benar-benar tajam ya. Kurasa aku tidak bisa dengan mudah membodohinya di sini.
Sambil mendesah pada Lynfia yang akan menggunakan itu sebagai alasan untuk tidak menerima hadiah, aku bergumam.
“Christa kehilangan ibunya ketika dia masih sangat muda. Ibuku yang membesarkannya. Aku dan Leo sangat mencintainya. Namun, seperti yang kupikirkan, dia mungkin ingin dia bersama dengan saudara perempuan kandungnya, Lize-aneue. Dia mungkin merasa kesepian dari waktu ke waktu. Pada setiap ulang tahunnya, Lize-aneue akan mengiriminya hadiah. Sejujurnya, itu semua kurang sebagai hadiah tapi Christa selalu senang menerimanya. Dia senang bahwa saudara perempuannya memberinya hadiah. Dia bisa merasakan ikatan antara dirinya dan saudara perempuannya. Itu sebabnya aku ingin kau membeli hadiah adikmu dengan uang itu. Ini adalah cara aku meminta maaf kepadamu juga. Itu karena kau harus bekerja untuk kami sehingga kau tidak bisa bersama saudara perempuanmu."
"Maaf... Yang Mulia sudah menyelamatkan adikku. Kau memberiku dukungan maksimalmu meskipun kau tidak punya kewajiban untuk itu. Bahkan sekarang, kau mencoba memberiku hadiah untukku yang tidak layak. Aku di sini untuk membayar hutang itu. Tidak perlu bagi Yang Mulia untuk meminta maaf kepadaku."
"Yang menyelamatkan adikmu adalah Leo dan yang lainnya. Aku hanya memberimu uang. Sejujurnya, kupikir aku tidak berguna sama sekali. Tetap saja, itulah satu-satunya yang bisa kulakukan. Bahkan sekarang, aku tidak bisa membiarkanmu pergi mengunjungi adikmu di perbatasan. Bagaimanapun, tidak ada yang bisa menggantikanmu. Itu sebabnya setidaknya izinkan aku melakukan sebanyak ini."
"Namun….."
"Kalau begitu mari kita lakukan seperti ini. Anggap ini investasi. Aku percaya bahwa kau akan dapat mengatasi harapanku di beberapa titik. Itu sebabnya aku berinvestasi padamu. Kau akan dapat membayarku suatu hari nanti. "
Mendengar itu, Lynfia merenungkannya sebentar dan dengan tenang membungkuk padaku.
"--Aku mengerti. Yang Mulia Arnold, aku akan menerima uangmu sebagai uang muka. Aku pasti akan bekerja keras untuk membalasmu."
"Upayamu saat ini cukup banyak tetapi aku akan menantikannya."
Dia tampak sangat menyesal. Tampaknya Lynfia tidak memiliki penilaian yang tinggi tentang dirinya sendiri. Aku sangat mengevaluasi dia.
Nah, itu hal yang baik tentang Lynfia. Dia tidak maju sendiri sehingga dia tidak pernah membiarkannya lengah.
Bahkan pekerjaan sepele seperti ini, dia akan melakukan yang terbaik untuk mencapainya. Inilah mengapa dia sangat diperlukan untuk faksi kami.
Sementara aku berpikir begitu, senyum kecil muncul di wajahku.
"Ngomong-ngomong, berapa lama kau akan memanggilku Yang Mulia?"
"Apa maksudmu?"
"Bukankah kau mengatakan bahwa kau akan mengubah caramu memanggilku ketika kau kembali?"
"Ah……"
Itu sangat tidak biasa bagi Lynfia. Dia pasti lupa ya.
Tidak ada gunanya memiliki jarak antara diriku dan orang yang berbakat di faksiku.
"Bukankah sudah waktunya bagimu untuk berhenti memanggilku Yang Mulia? Tapi aku tidak butuh -sama. ”
“Aku, aku tidak bisa melakukan itu……”
Aku tersenyum pada Lynfia yang panik.
Tentu saja sulit baginya untuk membuang kehormatan mengingat kepribadiannya.
Setelah berpikir sebentar, Lynfia bergumam.
"Ia, lalu... Bisakah aku memanggilmu Arnold-sama mulai sekarang?"
"Bukan Al-sama ya?"
"Aku, aku tidak mungkin memanggilmu seperti itu......."
"Itu memalukan. Yah, kurasa tidak apa-apa. Kau sudah berhenti menggunakan Yang Mulia. Aku tidak begitu menyukainya. Aku benar-benar tidak bisa menangani dipanggil Yang Mulia."
Mengatakan demikian, aku mengulurkan tangan kananku ke Lynfia.
dan.
"Terus merawatku di masa depan juga, Lynfia."
“……ya, Arnold-sama.”
Mengatakan itu, Lynfia dengan lembut tersenyum dan menggenggam tangan kananku dengan kuat.
Aku meninggalkan kamar sambil mengatakan pada Earl agar tidak khawatir tentangku.
Lynfia mungkin akan bisa menangani penghilangan kutukan pada karya-karya seni itu tetapi akan membutuhkan penyihir untuk menghilangkannya tanpa menghancurkannya.
Akan lebih baik untuk meninjau detail quest. Itu kebetulan, tapi aku senang aku datang. Para pelayan akan terluka jika mereka menyentuhnya tanpa mengetahuinya.
"Yang Mulia, apakah kau mengerti sekarang? Tidak ada yang namanya quest mudah untuk seorang petualang."
“Ya, aku terlalu naif. Namun, karena aku sudah mengambilnya, aku hanya bisa menyelesaikannya. Maaf, tetapi bisakah kau menemaniku sedikit lebih lama?"
"Aku tidak keberatan tapi tolong jangan sembarangan menyentuh apa pun. Apakah kau mengerti?"
Aku berulang kali mengangguk atas saran Lynfia.
Setelah itu, kami meninggalkan rumah Earl Baelz dan menuju ke sebuah toko di jalan utama untuk menengahi pertengkaran antara pemilik dan pedagang yang mendirikan di sebelah.
Klien mengklaim bahwa penjualannya turun karena pihak lain merampok pelanggannya. Mereka berada dalam keadaan di mana mereka tidak akan mendengarkanku sama sekali tetapi Lynfia segera menganalisis karakteristik masing-masing toko mereka dan dengan tenang menjelaskan kepada penjaga toko bahwa demografi pelanggan mereka tidak cocok sama sekali. Mendengar itu, kedua pemilik toko yang sedang berkobar seperti monster dijinakkan seperti binatang peliharaan.
Pada akhirnya, disimpulkan bahwa itu karena kekacauan baru-baru ini yang menyebabkan pelanggan mereka menurun. Lebih lanjut Lynfia juga memberi tahu mereka bahwa pelanggan mereka harusnya segera kembali karena hari peringatan 25 tahun sudah dekat. Dengan demikian para pemilik toko yakin dan konflik diselesaikan.
Setelah kami selesai dengan itu, tiba saatnya merawat seekor anjing di rumah bangsawan. Namun, anjing itu sendiri sangat liar sampai-sampai dia tidak mendengarkan kami sama sekali.
Namun, ketika Lynfia mengeluarkan pedang sihirnya dengan tatapan dingin dan mengubahnya menjadi bentuk tombak, anjing itu segera ditidurkan dengan kekuatannya.
Pada akhirnya, anjing itu tidur sampai pemiliknya kembali.
"Kita akhirnya selesai....... aku sangat lelah."
“Kita menyelesaikan tiga quest tetapi hadiahnya tidak signifikan. Inilah sebabnya mengapa sebagian besar petualang memprioritaskan melakukan quest penaklukan monster. Bagaimanapun, tidak ada yang mau mengambil pekerjaan yang tidak sepadan dengan usahanya."
"Aku mengerti sekarang. Ini melelahkan secara mental. Tanpa meningkatkan imbalan, tidak ada yang akan melakukan pekerjaan ini."
Sambil berkata begitu, aku dan Lynfia kembali ke guild petualang dan melaporkan peristiwa hari ini.
Permintaan ini mungkin disiapkan untuk sementara waktu sekarang. Dua dari tiga telah diselesaikan dan yang lainnya harus direvisi menjadi quest tingkat tinggi.
Resepsionis dalam suasana hati yang baik dari awal hingga akhir. Bagaimanapun juga, dia berhasil memanfaatkan kami. Jika hanya aku, maka aku tidak akan pernah bisa menyelesaikannya, tetapi selama aku memiliki petualang peringkat A seperti Lynfia bersamaku, questnya bisa diselesaikan dengan murah tanpa menyewa peringkat-A yang sebenarnya.
Yah, kau tidak bisa menjadi resepsionis guild tanpa bisa melakukan itu.
“Ini menandai akhir dari quest. Ini hadiahnya."
Resepsionis memberiku sejumlah kecil hadiah. Butuh sehari bagiku untuk menyelesaikan semuanya dan ini yang kudapatkan, ini cukup sulit ya.
Dalam arti tertentu, manusia bisa tumbuh lebih kuat dari kesulitan, tetapi itu tidak berarti bahwa kau bisa menjadi lebih kuat sebagai petualang dengannya. Yah, tidak ada yang mau melakukan pekerjaan seperti ini.
Setelah aku yakin akan hal itu ketika aku menerima hadiah, aku meninggalkan guild bersama Lynfia.
Kemudian, kami berdua kembali ke kastil dengan kereta.
“Maaf untuk hari ini. Yang kulakukan hanya mengganggumu."
"Tidak, itu memang pekerjaanku."
Seperti biasa, Lynfia bergumam dengan lembut tanpa mengubah ekspresinya. Sambil tersenyum pada Lynfia seperti itu, aku mengeluarkan tas yang kusiapkan dari sakuku dan menyerahkannya padanya.
"Ini?"
“Hadiah spesial hari ini. Bagaimanapun juga, aku berhasil mendapatkan kehidupan petualang hari ini. Dengan ini, Ayah tidak akan bisa mengeluh. Tidak ada masalah selama aku menunjukkan kepadanya bahwa aku meningkatkan reputasiku."
“Kupikir ada cara yang lebih mudah untuk melakukan ini……”
Mengatakan itu, Lynfia berhenti dan membuka tas itu karena tas yang dia terima lebih berat dari yang dia perkirakan.
Kemudian, dia membuka matanya lebar-lebar dengan jumlah uang di dalamnya.
“Begitu banyak koin emas!? Aku tidak bisa menerima ini!"
“Lynfia-lah yang menyelesaikan questnya dan kau juga bertindak sebagai pengawalku dengan sempurna. Karena aku mengganggumu hari ini, kupikir itu adalah hadiah yang tepat tahu."
“Aku tidak bisa menerimanya! Aku sudah menerima cukup banyak darimu, Yang Mulia! ”
"Itu sebabnya aku bilang itu hadiah istimewa. Aku juga bertindak tidak masuk akal, jadi terima saja."
Mengatakan demikian, aku mendorong tas pada Lynfia.
Lynfia panik tetapi setelah itu, dia ragu-ragu membuka mulutnya.
"Apakah itu...... sengaja?"
"Apa itu?"
"Apakah Yang Mulia sengaja repot-repot keluar untuk mengalami kehidupan petualang karena kau ingin memberiku hadiah khusus? Bagaimanapun juga, kau menyadari kekhawatiranku."
“Kau terlalu banyak berpikir. Aku tidak akan melakukan itu tahu. "
"Itu pasti mungkin bagimu, Yang Mulia."
Dia benar-benar tajam ya. Kurasa aku tidak bisa dengan mudah membodohinya di sini.
Sambil mendesah pada Lynfia yang akan menggunakan itu sebagai alasan untuk tidak menerima hadiah, aku bergumam.
“Christa kehilangan ibunya ketika dia masih sangat muda. Ibuku yang membesarkannya. Aku dan Leo sangat mencintainya. Namun, seperti yang kupikirkan, dia mungkin ingin dia bersama dengan saudara perempuan kandungnya, Lize-aneue. Dia mungkin merasa kesepian dari waktu ke waktu. Pada setiap ulang tahunnya, Lize-aneue akan mengiriminya hadiah. Sejujurnya, itu semua kurang sebagai hadiah tapi Christa selalu senang menerimanya. Dia senang bahwa saudara perempuannya memberinya hadiah. Dia bisa merasakan ikatan antara dirinya dan saudara perempuannya. Itu sebabnya aku ingin kau membeli hadiah adikmu dengan uang itu. Ini adalah cara aku meminta maaf kepadamu juga. Itu karena kau harus bekerja untuk kami sehingga kau tidak bisa bersama saudara perempuanmu."
"Maaf... Yang Mulia sudah menyelamatkan adikku. Kau memberiku dukungan maksimalmu meskipun kau tidak punya kewajiban untuk itu. Bahkan sekarang, kau mencoba memberiku hadiah untukku yang tidak layak. Aku di sini untuk membayar hutang itu. Tidak perlu bagi Yang Mulia untuk meminta maaf kepadaku."
"Yang menyelamatkan adikmu adalah Leo dan yang lainnya. Aku hanya memberimu uang. Sejujurnya, kupikir aku tidak berguna sama sekali. Tetap saja, itulah satu-satunya yang bisa kulakukan. Bahkan sekarang, aku tidak bisa membiarkanmu pergi mengunjungi adikmu di perbatasan. Bagaimanapun, tidak ada yang bisa menggantikanmu. Itu sebabnya setidaknya izinkan aku melakukan sebanyak ini."
"Namun….."
"Kalau begitu mari kita lakukan seperti ini. Anggap ini investasi. Aku percaya bahwa kau akan dapat mengatasi harapanku di beberapa titik. Itu sebabnya aku berinvestasi padamu. Kau akan dapat membayarku suatu hari nanti. "
Mendengar itu, Lynfia merenungkannya sebentar dan dengan tenang membungkuk padaku.
"--Aku mengerti. Yang Mulia Arnold, aku akan menerima uangmu sebagai uang muka. Aku pasti akan bekerja keras untuk membalasmu."
"Upayamu saat ini cukup banyak tetapi aku akan menantikannya."
Dia tampak sangat menyesal. Tampaknya Lynfia tidak memiliki penilaian yang tinggi tentang dirinya sendiri. Aku sangat mengevaluasi dia.
Nah, itu hal yang baik tentang Lynfia. Dia tidak maju sendiri sehingga dia tidak pernah membiarkannya lengah.
Bahkan pekerjaan sepele seperti ini, dia akan melakukan yang terbaik untuk mencapainya. Inilah mengapa dia sangat diperlukan untuk faksi kami.
Sementara aku berpikir begitu, senyum kecil muncul di wajahku.
"Ngomong-ngomong, berapa lama kau akan memanggilku Yang Mulia?"
"Apa maksudmu?"
"Bukankah kau mengatakan bahwa kau akan mengubah caramu memanggilku ketika kau kembali?"
"Ah……"
Itu sangat tidak biasa bagi Lynfia. Dia pasti lupa ya.
Tidak ada gunanya memiliki jarak antara diriku dan orang yang berbakat di faksiku.
"Bukankah sudah waktunya bagimu untuk berhenti memanggilku Yang Mulia? Tapi aku tidak butuh -sama. ”
“Aku, aku tidak bisa melakukan itu……”
Aku tersenyum pada Lynfia yang panik.
Tentu saja sulit baginya untuk membuang kehormatan mengingat kepribadiannya.
Setelah berpikir sebentar, Lynfia bergumam.
"Ia, lalu... Bisakah aku memanggilmu Arnold-sama mulai sekarang?"
"Bukan Al-sama ya?"
"Aku, aku tidak mungkin memanggilmu seperti itu......."
"Itu memalukan. Yah, kurasa tidak apa-apa. Kau sudah berhenti menggunakan Yang Mulia. Aku tidak begitu menyukainya. Aku benar-benar tidak bisa menangani dipanggil Yang Mulia."
Mengatakan demikian, aku mengulurkan tangan kananku ke Lynfia.
dan.
"Terus merawatku di masa depan juga, Lynfia."
“……ya, Arnold-sama.”
Mengatakan itu, Lynfia dengan lembut tersenyum dan menggenggam tangan kananku dengan kuat.
Next Post
« Prev Post
« Prev Post
Previous Post
Next Post »
Next Post »
Comments
Post a Comment