We Live in Dragon’s Peak Indonesia ch2

Novel We Live in Dragon’s Peak Indonesia
Chapter 2 

Pisau Kembar Putri Penari



Namaku Ernea ・ isu. Di sisi barat adalah puncak Naga, di utara adalah tempat berburu Naga Terbang & di selatan adalah tempat Hutan Naga tersebar & Ibukota kerajaan yang memiliki hubungan dengan naga di mana seorang anak yang sangat normal seperti anak berusia 14 tahun dibesarkan.
Saat ini, demi saat ia akan memulai perjalanannya di hari pertama musim semi ketika ia berusia 15 tahun, ia telah berlatih dengan 30 teman sekelasnya setiap hari.

Kerajaan Amuado yang kutinggali memiliki kebiasaan lama yang tetap hingga hari ini yaitu ketika seorang anak laki-laki atau perempuan telah berusia 15 tahun maka selama satu tahun, mereka harus berpisah dengan tanah tempat mereka tinggal dibesarkan dan melakukan perjalanan. Itulah sebabnya aku yang telah berubah menjadi anak laki-laki berusia 14 tahun harus pergi ke sekolah dan belajar teknik demi perjalanan. Jika tidak, maka aku akan belajar metode berkemah dan menghadapi monster yang mungkin muncul.

Bu bahkan jika aku mengatakan itu, situasiku yang sebenarnya adalah aku telah pindah ke kota di sebelah kami dan bertahan setiap hari bekerja sambil belajar.
Meskipun jarang tetapi ada beberapa orang yang menghabiskan satu tahun mereka dengan baik sehingga mereka dapat membual bahwa mereka telah terdaftar sebagai petualang tetapi itu hanya terjadi pada beberapa orang setiap tahun. Orang-orang seperti orang yang ingin menjadi ksatria untuk kerajaan atau orang yang ingin berjalan di jalan yang ingin mereka ambil.

Namun, Tahun ini sedikit berbeda dari tahun biasa.

Orang-orang yang ingin menjadi petualang, jumlah mereka lebih dari setengah siswa di seluruh kelas tahunku/

Alasannya memang sangat mudah.

Karena dalam rata-rata siswa normal di kelas ini, Pahlawan Ristia yang telah dipilih oleh Pedang Suci ada di sini. Ada banyak orang yang telah terinspirasi olehnya, dan itulah mengapa pria dan wanita di sekolah ini telah dibungkus dengan antusiasme yang membara untuk tidak menghabiskan seluruh hidup mereka dengan sangat biasa.

Aku yang juga mengatakan ini mendambakan menjadi petualang karena Ristia juga, tetapi sepertinya aku tidak memiliki bakat dalam seni bela diri, tetapi aku masih belum menyerah karena masih belum musim panas.
Aku pasti akan aman ketika musim semi tahun depan tiba jadi aku hanya akan mencari pekerjaan di kota di sebelah tambang.

Tidak seperti aku yang tidak memiliki bakat, aku yakin Pahlawan Ristia akan memiliki petualangan yang luar biasa.

Aku iri padanya, adalah apa yang kupikirkan ketika aku melihat Ristia yang berjalan di sampingku.
Ah, dia lebih tinggi dariku



Saat ini, 10 hari telah berlalu sejak eksplorasi Reruntuhan terjadi & hari ini adalah hari libur. Sementara aku sedang dalam perjalanan ke toko senjata besar di jalan utama sehingga aku dapat menemukan senjata yang berguna untuk diriku sendiri, Aku bertemu Ristia pada saat itu - Dia tidak bersama calon pengantinnya hari ini secara tidak biasa sementara dia memanggilku sementara juga dikelilingi oleh banyak wanita.

Ketika Ristia yang bermasalah menemukanku "Karena aku akan pergi bersamanya hari ini" adalah apa yang dia katakan dan mulai melarikan diri. Bahkan jika dia Pahlawan-sama, dia tampaknya tidak baik ketika banyak wanita datang di sekelilingnya.
Sementara aku sedang dilempari dengan tatapan celaan dari para wanita itu, aku keluar dari tempat itu bersama Ristia.

"Haha, aku benar-benar minta maaf. Aku diselamatkan karena kau datang"

Ristia meletakkan lengannya di pundakku dan meminta maaf dengan suara kecil.

"Itu masalah yang sangat mengirikan hari yang kau miliki di sana. Aku belum melakukan pembicaraan kecil dengan wanita kecuali ibuku dan gadis-gadis di kelas kita"

"Aku belum berbicara dengan wanita mana pun kecuali orang-orang yang datang kepadaku untuk gelar Pahlawanku"

"Tidak tidak, aku tidak bisa mempercayai kata-kata seorang rekan yang memiliki sebanyak tiga pengantin perempuan"

Begitulah. Ristia memiliki 3 pengantin dimana istri sahnya adalah Putri ke-4 kerajaan. Karena dia tidak dapat menikah secara resmi karena dia masih belum menyelesaikan perjalanan 1 tahun ketika dia berusia 15 tahun sehingga lebih akurat untuk memanggil mereka calon pengantin.

Juga, dia telah berjanji cintanya tidak akan pernah berakhir pada Putri ke-4 Serisu-sama. Seolah orang seperti dia tidak akan tidak baik dengan wanita.

"Memang benar. Percayalah padaku"

Ristia mulai panik membuat alasan setelah itu ketika aku menatapnya dengan mata suam-suam.

Ini bukan seperti aku tidak percaya sama sekali padanya. Bagaimanapun juga, karena aku punya pikiran iri untuknya, maka aku akan menjadi satu-satunya orang yang dengan dingin akan mengabaikan alasan Ristia.

Sambil mengabaikan alasan Ristia dari kiri ke kanan, aku tiba-tiba memikirkan sesuatu.
Meskipun aku berpikir bahwa aku menjalani kehidupan biasa tapi aku mungkin menjadi eksistensi khusus yang membuat semua orang di kerajaan iri hati.
Yah sejak saat ini, Pahlawan Ristia meletakkan tangannya di pundakku karena kami melakukan pembicaraan intim sambil berjalan di jalan utama.

Aku tidak berpikir bahwa itu akan terjadi ketika aku pertama kali masuk ke sekolah ini.
Ada sekolah di setiap distrik. Meskipun anak-anak yang telah berusia 14 tahun akan pergi ke sekolah di distrik mereka sendiri tetapi aku tidak membayangkan bahwa aku akan pergi ke sekolah distrik yang sama dengan Ristia.

Meskipun Ristia adalah orang penting bagi kerajaan sebagai Pahlawan dan menerima perlakuan khusus tetapi karena dia pada awalnya adalah orang biasa sepertiku dan itu sebabnya orang tuanya sangat normal.
Karena kami awalnya hidup sebagai orang biasa di distrik yang sama maka kami harusnya pergi ke sekolah yang sama.

Ristia telah mengambil bagian aktif dalam menjadi seorang Pahlawan dengan memiliki 3 calon pengantin sebelum dia bahkan memasuki sekolah jadi aku berpikir bahwa dia sudah menjadi eksistensi yang berada dalam dimensi yang berbeda. Namun dia sebenarnya pria yang sangat hebat jadi dia segera menghancurkan penghalang di sekitar kami dan berteman dengan semua orang.

Aku bisa bergaul dengan Ristia karena itu juga.
Namun, itu sangat beruntung untukku.
Aku dan Ristia memiliki usia dan distrik tempat kami tinggal ang sama - Meskipun aku berpikir bahwa dia tidak benar-benar berbeda dariku sementara aku hanya berencana untuk hanya mengawasinya tetapi dia menyeberangi dinding hatiku dan mendekatiku.

Pada orang-orang yang tinggal di ibu kota kerajaan, hanya segelintir lelaki dan perempuan diberkati dengan keberuntungan itu. Karena 1 dari mereka adalah aku maka aku berpikir aku tidak biasa-biasa saja.

"Jadi, apa yang kau lakukan saat kau tidak bersa,a mempelai wanitamu seperti biasanya?"

Aku menunggu sedikit alasan Ristia akhirnya & aku mengubah topik.
Bagiku untuk mengabaikan semua alasanya, aku sangat dewasa ya.

"Ah, Ya. Itu benar"

Ristia mengatakan itu dan mulai mencari sesuatu di tasnya dan mengeluarkan dua perkamen lonjong.

"Hari ini sebenarnya, aku berencana menonton pertunjukan dengan Kiri. Meskipun gadis itu begitu, dia buru-buru memasuki kuil setelah dia mengatakan bahwa dia sedang sibuk dengan bisnis yang tiba-tiba. Jadi ketika aku berpikir bahwa aku akan pergi sendirian maka aku berpikir untuk mengundang seseorang"

Aku mengerti,  jadi begitu. Karena hari ini dijadwalkan menjadi Ristia dan Kiri pergi bersama jadi sepertinya Serisu-sama dan yang lainnya yang selalu berada di sisinya menahan hari ini.
Karena Kiri memiliki sesuatu untuk dilakukan dan itu akan menjadi tidak elegan baginya untuk mengundang calon pengantin lainnya maka ia memutuskan untuk hanya mengundang teman lain.

"Dan karena itu"

Ristia memberikan satu perkamen panjang kepadaku.

"Mari kita nonton bersama. Ini akan menjadi hadiahmu dari hal itu beberapa saat yang lalu"

Aku mungkin benar-benar beruntung - Bagiku untuk menonton pertunjukan dengan Ristia

TLN : Ini novel yaoi  ato bukan sih????

Saat ini, ada perusahaan teater yang tampil di ibukota raja yang dipanggil dari negara tetangga Kerajaan Yorutenitosu di timur. Karena tiket untuk menonton yang ke-80 telah terjual habis pada hari yang sama sehingga aku tidak bisa mendapatkannya.
Bagiku untuk dapat melihatnya di tempat seperti itu.

"Apakah benar-benar baik-baik saja?"

Aku takut-takut menerima tiket perkamen.

"Itu baik-baik saja. Aku sangat senang masalahku hilang karena kau telah mengambil tiket itu"

Aku telah memutuskan untuk dengan senang hati menerima niat baik Ristia.

Karena aku sangat ingin melihat pertunjukan itu bagaimanapun juga - aku tidak punya alasan untuk menolak.

Apakah dia juga senang sepertiku dengan senyum di wajahnya, Ristia sepertinya juga senang.

"Pertunjukan akan mulai di siang hari. Jika kita pergi sekarang maka kita akan tepat waktu setelah makan siang. Aku akan membayar jadi mari makan sekarang"

Wahaha. Rencananya adalah makan bersama dengan Kiri dalam kenyataan jadi dia hanya dengan santai mengundangku. Seperti yang diharapkan dari Pahlawan Sempurna-sama. Dia benar-benar berencana menyerang di depan dan belakang dengan tidak hanya mengajaknya menonton pertunjukan tetapi bahkan untuk makan bersama.

Aku harus belajar darinya, adalah apa yang kupikirkan tetapi aku tidak memiliki seorang wanita lajang dalam pikiranku.

"Sebenarnya, ini adalah pertama kalinya aku menonton pertunjukan"

"Begitukah, untuk pertama kalinya kau datang ke teater, Keberuntungan Ernea sangat bagus. Tempat itu benar-benar hebat"

TLN : Gw curiga... jangan2 hero ini heroine.

Sementara kita berbicara tentang pertunjukan yang akan kami lihat segera, Ristia membimbing jalan ke jalan utama saat kami berjalan bersama.



Ristia dan aku telah makan siang di ruang makan yang elegan yang sudah dia pesan & pergi ke tempat drama itu diadakan.

Petugas di ruang makan memiliki mata terkejut ketika dia melihat bahwa itu bukan gadis yang dibawa Ristia tetapi aku meskipun dia tidak keberatan dengan itu.
Dia hanya akan hilang jika dia keberatan tentang hal itu。
Ketika kami tiba di halaman pertunjukan, sudah ada banyak tamu di area tersebut.

Meskipun aku khawatir di mana kami akan menonton pertunjukan itu, tetapi ketika Ristia menunjukkan kepada orang yang bertugas tiket kami, tampaknya tempat kami disediakan kursi. Orang yang membimbing kami mengarahkan kami ke kursi yang sangat dekat dengan panggung.

"Jadi itu kursi paling depan ya"

Aku terkejut dengan posisi kursi kami yang tidak terduga.

"Hahaha. Aku benar-benar mendapatkan tiket dari orang hebat di istana raja jadi aku juga tidak tahu di mana kita akan duduk"

Ristia juga melihat sisa kursi dan setengah tersenyum.

Ristia dan aku membeli beberapa minuman dan makanan ringan di kios-kios dan kembali ke tempat duduk kami ketika kami menunggu pertunjukan dimulai.

Sementara kami berbicara satu sama lain tentang menjadi bersemangat dalam pertunjukan setelah itu, tirai panggung dinaikkan dan pertunjukan dimulai.

Para aktor di panggung ditutupi dengan pakaian yang indah dan memiliki topeng saat mereka menari dengan gemilang karena aku akan mengatakan bahwa ini bukan hanya yang terbesar dari kerajaan Yorutenitosu.

Tidak hanya aku tetapi Ristia juga lupa menyentuh makanan dan minuman yang kami beli dan hanya menonton pertunjukan.

Isi lakon tersebut adalah pendirian bangsa ini dan negara tetangga, kisah Amuado dan Yorutenitosu bersaudara.

Ini adalah wilayah luas jauh di barat dari sini tempat iblis berkuasa telah menyeberang ke sini, itu adalah kisah tentang si kembar yang membelah tanah menjadi dua sementara para lelaki Naga meninggalkannya sendirian. Ini adalah kisah yang semua orang yang tinggal di Amuado dan kerajaan Yorutenitosu ketahui.
Dan pemilik pedang suci sang pendiri adalah Ristia sekarang.

Ada kemungkinan bahwa permainan ini diputuskan karena pahlawan akan datang untuk menontonnya.
Jika aku mengatakannya, kami sudah lupa untuk berkedip ketika kami menonton pertunjukan.

Tirai diturunkan setelah pendiri kembar mengalahkan Raja Naga yang busuk.

Kami dan seluruh penonton berdiri sekaligus saat kami mengumpulkan tepukan keras.

Aku benar-benar senang aku datang ke sini. Itu sangat bagus bahwa Ristia mengundangku.

Aku menyeka air mata dari sudut mataku sambil tersentuh oleh pertunjukan.

Mereka menunggu teriakan kegembiraan penonton berhenti dan tirai diangkat kembali again

Di panggung, ada sebuah band yang mengatur seruling dan drum saat seorang gadis cantik berdiri di sana.
Wanita itu mengenakan pakaian yang memiliki banyak eksposur tubuh dan dia diberi dua pedang yang memiliki dekorasi indah dengannya.

"Ini adalah pertunjukan tari"

Kata Ristia padaku.

Berakhirnya rombongan teater ini tampaknya menjadi pertarungan tari band dan putri Penari yang tampaknya menjadi kebiasaan mereka.

"Pertunjukan tari?"
"Kau akan mengerti jika kau menontonnya"

Dia tidak menjawab pertanyaanku ketika Ristia duduk di kursinya— Meskipun aku duduk di kursiku dengan enggan, rasa setelah bermain beberapa waktu yang lalu masih belum hilang dariku karena jantungku masih berdenyut dengan cepat.

Meskipun aku berpikir bahwa itu hanya teknik program musik jadi aku berpikir bahwa ini hanya akan menjadi normal maka pertunjukan terakhir yang indah beberapa waktu yang lalu jadi aku tidak mengharapkan apa-apa lagi dan pertarungan tari dimulai.

Cocok dengan nada band, gadis yang berdiri di tengah panggung yang merupakan penari rombongan teater ini sudah mulai menari.

Itu sangat indah.

Itu adalah tarian yang bahkan dari ujung pedang telah diperlihatkan secara menyeluruh tanpa menjadi kabur saat dia mengangkat kakinya di udara untuk menggambar busur.
Pakaian gadis itu menari dengan gadis itu secara berirama karena semua hadirin tertarik untuk itu.

Gadis penari menari dengan sepenuh hati kemudian dia menghentikan gerakannya ketika lagu keras di bagian terakhir berbunyi dan dia mengangkat pisau kembar.

Segera setelah kami berpikir bahwa itu sudah berakhir, band mulai tampil untuk kedua kalinya.
Gadis penari cocok dengan lagu saat dia menari lagi.

Kemudian kinerja band berangsur-angsur bertambah ketika tarian gadis penari mulai meningkat dengan kecepatan juga.

Aku paham, jadi ini adalah pertunjukan tari.

Band meningkatkan kecepatan penampilan mereka sementara gadis penari yang tidak ingin dikalahkan juga meningkatkan kecepatan tariannya.

Siapa pun yang berhenti pertama akan menjadi orang yang kalah.

Itu adalah pertunjukan musik yang tidak teratur, itu adalah tarian di mana keindahan dan warna-warni tidak hancur.

Aku sudah melupakan kegembiraan drama itu beberapa waktu lalu ketika aku menyaksikan gadis penari itu.
Aku tidak bisa melewatkan apa pun yang dia lakukan. Mataku seperti terbakar ketika aku terus menatap gadis penari itu.

Jadi ketika kecepatan kinerja menjadi beberapa kali lebih cepat dari saat itu dimulai, kinerja band akhirnya jatuh ke dalam kekacauan.

Pertarungan ini adalah kemenangan gadis penari saat itu berakhir.

Gadis penari itu menang, tetapi dia masih memegang pisau kembar itu dengan indah saat dia membungkuk kepada hadirin audience

Tepuk tangan dan sorak-sorai yang lebih keras dari permainan beberapa waktu lalu bergema di teater.

Banyak karangan bunga di mana terlempar keluar kepadanya dari auditorium. Ketika para gadis muncul dari sisi panggung, para aktor dari rombongan teater muncul di depan lampu kaki.

Seorang pria paruh baya bertubuh kekar tubuh muncul di akhir dan mengucapkan terima kasih panggung dan sehingga pertunjukan berakhir.

Tepuk tangan bergema lagi.
Aku juga bertepuk tangan sampai itu mungkin pecah.



Setelah melihat pertunjukan, Risita sekali lagi membimbing dan makan malam bersamaku dan hari ini telah selesai.

Aku dan Ristia berbicara tentang pertunjukan itu dari awal hingga akhir dengan penuh semangat.

Di antara semuanya, aku sangat memuji pertunjukan tarian.

"Begitulah. Meskipun aku  telah melihat pertunjukan tari di masa lalu selama 3 kali sekarang tapi kali ini adalah yang terbaik dari semuanya. Aku yakin gadis itu akan meninggalkan namanya dalam sejarah penari"

"Ya, ketika itu rombongan teater datang ke ibukota raja, aku pasti akan membeli tiket lain dan menontonnya lagi"

"Tidak kali ini tetapi tidak akan lebih baik untuk hanya melihatnya ketika kakimu mencapai kerajaan Yorutenitosu dalam perjalananmu. Mereka tampaknya akan lakukan dengan 3 interval di ibukota kerajaan itu tidak termasuk kinerja ekspedisi"

"Aku berbeda darimu Ristia karena aku tidak memiliki kemampuan untuk pergi ke ibukota kerajaan kerajaan Yorutenitosu"

Karena jarak tempuh perjalanan 60 hari untuk sampai ke sisi lain dari ibukota Raja itu — Jika seseorang tidak dengan sekelompok besar petualang maka itu akan menjadi perjalanan yang berbahaya.

Hari ini menjadi semakin gelap ketika kami membicarakannya sehingga kami berdua berpisah.

Aku mengatakan kepada Ristia terima kasihku untuk hari ini ketika aku pulang ke rumah dan menyerahkan cinderamata dan ceritaku kepada orang tuaku.

Ah, aku lupa pergi ke toko senjata. Apa yang harus kulakukan. Aku tidak punya senjata untuk pelajaran pertempuran besok.
Next Post
« Prev Post
Previous Post
Next Post »

Comments